Cerita Inspirasi


Suguna dan Lord Krishna


Ada seorang gopi bernama Suguna, yang tidak memiliki pemikiran lain selain yang berhubungan dengan Sri Krishna. Setiap petang di Brindavan, merupakan rutinitas biasa yang dilakukan setiap ibu rumah tangga untuk menyalakan pelita mereka dari nyala api pelita di rumah Nanda. Mereka percaya bahwa mendapatkan cahaya dari nyala pelita yang paling tua dan paling tinggi adalah keberuntungan.

Suguna pergi dengan membawa lampu ke rumah Nanda. Ketika dia sampai di sana, pikirannya tenggelam dalam sensasi dan kegembiraan melihat rumah tempat Sri Krishna menghabiskan masa kecilnya, di mana lelucon dan candaannya menarik semua anak laki-laki dan perempuan penggembala.

Suguna berdiri di sana dengan lampu yang belum menyala untuk waktu yang lama, di dekat lampu minyak besar yang menerangi aula tengah. Dia memegang lampu di dekat nyala api, tetapi tidak cukup dekat. Dia meletakkan jarinya tepat di atas nyala api dan tidak menyadari bahwa jarinya sedang hangus oleh nyala api. Suguna begitu dipenuhi dengan kesadaran Krishna sehingga dia tidak menyadari rasa sakit itu.

 

Yasoda-lah yang melihat penderitaannya dan membangunkannya dari lamunan, atau haruskah kita katakan penglihatan? Bagi Suguna, rumah itu hidup bersama Sri Krishna kemanapun matanya berpaling. Itulah thanmayathwam (identifikasi) yang harus dicapai seseorang.

 

Sathya Sai Speaks, Vol. 4 / Bab 16: 15 April 1964
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume04/sss04-16.pdf



Panduan belajar


Pancarkan Kebahagiaan

 

Penampilanmu harus selalu dipenuhi belas kasih, kata-katamu harus selalu mengatakan kebenaran dan perasaanmu harus selalu halus bagaikan nektar. Engkau harus selalu bahagia dan dalam keadaan apapun tidak terlihat sedih. Tersenyumlah selalu - itu harus menjadi ciri khasmu.

Summer Showers in Brindavan 2000, Bab 15: 30 Mei 2000
http://sssbpt.info/ summershowers/ss2000/ss2000-15.pdf


Engkau harus menunjukkan dengan penjelasan dan contoh, bahwa jalan realisasi diri adalah jalan menuju kebahagiaan yang sempurna. Oleh karena itu, padamu terletak tanggung jawab yang besar, tanggung jawab untuk menunjukkannya dengan ketenangan, kesabaran, kerendahan hati, kemurnian, kebajikan, keberanian, dan keyakinanmu dalam segala keadaan bahwa sadhana yang engkau latih telah membuat engkau menjadi orang yang lebih baik, lebih bahagia, dan lebih berguna. Berlatih dan tunjukkan dalam permbuatan, jangan hanya menunjukkan dengan kata-kata, akan tetapi perbuatanmu bertentangan dengan apa yang engkau katakan.

Sathya Sai Speaks, Vol. 7 / Bab 17: 20 April 1967
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume07/sss07-17.pdf


Hiduplah dengan ceria. Jangan pernah memasang wajah sedih. Pikiran negatif muncul sebagai ekspresi yang jelek. Pikiran dan perasaan yang murni akan selalu membuat kita ceria. Aku selalu ceria. Orang-orang bertanya-tanya bagaimana Sai Baba selalu bisa tersenyum. Aku tidak bisa tidak tersenyum. Aku tidak memiliki perasaan negatif, tidak ada sifat buruk, tidak ada pikiran buruk atau kebiasaan buruk. Aku selalu murni. Engkau juga harus mengikuti ini. Ikuti Master (Swami), lawanlah kejahatan, bertarunglah sampai akhir dan selesaikan pertandingannya. Ikuti Aku. Berbahagialah seperti Aku. Bersikaplah ceria. Itu membuatKu sangat senang.

Summer Showers in Brindavan 2002, Bab 12: 27 Mei 2002
http://sssbpt.info/ summershowers/ss2002/ss2002d12.pdf


Tetap Damai

Seseorang harus tetap damai melalui semua perubahan dalam hidup. Hanya dengan demikian seseorang dapat mencapai rahmat Tuhan. Bhakta Agung seperti Thyagaraja, Tukaram dan Droupadi mengalami banyak kesulitan. Mereka menanggung semua penderitaan dengan kesabaran. Thyagaraja berkata, "Seseorang tidak bisa mencapai kebahagiaan tanpa kedamaian batin."

Sathya Sai Speaks, Vol. 33 / Bab 12: 22 Agustus 2000
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume33/sss33-12.pdf

Engkau harus menegakkan kedamaian di hatimu. Engkau harus selalu gembira dan bahagia. Senyum manis harus selalu terlihat di bibirmu. Engkau tidak boleh memasang 'wajah minyak jarak' (wajah murung) dalam keadaan apa pun. Engkau harus selalu tersenyum. Ketika seseorang melihatmu, dia juga harus merasa bahagia. Karenanya, engkau harus selalu menjalani hidup yang gembira dan bahagia dengan senyum manis di wajahmu. Engkau harus gembira dan pada saat yang sama membuat orang lain gembira.

Sathya Sai Speaks, Vol. 39 / Bab 12: 5 September 2006
http://sssbpt.info/ssspeaks/volume39/sss39-12.pdf


Bagaimana seharusnya perilaku manusia di dunia ini? Seperti yang diajarkan Bhagavad Gita… seseorang harus tetap berpikiran seimbang dalam kebahagiaan dan kesedihan, untung dan rugi, kemenangan dan kekalahan. Manusia harus menganggap kesenangan dan rasa sakit, pujian dan kecaman sebagai hal yang sama. Itulah keadaan yoga sejati.

Sathya Sai Speaks, Vol. 29 / Ch. 68: 22 Juli 1996
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume29/d960722.pdf


Hiduplah dalam kasih

Engkau harus selalu gembira, tersenyum, dan penuh kasih. Saat engkau tersenyum, kasih otomatis akan berkembang di dalam dirimu.

Sathya Sai Speaks, Vol.40 / Ch. 13: 28 Juli 2007
http://sssbpt.info/ssspeaks/volume40/sss40-13.pdf


Kasih bisa memberi begitu banyak kegembiraan. Jika engkau tersenyum, orang lain akan melakukan hal yang sama. Karena itu, engkau semua harus menjalani hidup dengan senyum dan kegembiraan. Ketika seseorang menegur, biasanya orang yang ditegur merasa sakit hati sedangkan orang yang menegur mendapatkan semacam kepuasan tertentu. Jangan merasa sakit hati saat engkau dikritik atau disalahkan. Sebaliknya, bereaksilah hanya dengan tersenyum. Engkau mungkin bertanya-tanya, "Mengapa saya harus tersenyum ketika orang itu mengatakan begitu banyak hal yang tidak menyenangkan tentang saya?" Jawabannya sederhana. Engkau harus tersenyum karena engkau telah memberi orang lain kesempatan untuk memperoleh kepuasan, meskipun itu dengan menyakiti perasaanmu. Berbahagialah karena engkau adalah alat untuk membuat orang lain bahagia. Inilah sikap positif dan rasa kasih yang harus engkau kembangkan.

Summer Showers in Brindavan 2000, Bab 9: 22 Mei 2000
http://sssbpt.info/summershowers/ss2000/ss2000-09.pdf

Engkau harus memahami prinsip kasih ini (Prema Tattva). Semua adalah saudara laki-laki dan perempuan, tetapi perbedaan muncul bahkan di antara saudara laki-laki dan perempuan. Karenanya, tumbuhkan kasih satu sama lain. Jagalah selalu sikap ramah, dengan senyum manis di wajahmu. … Hanya dengan begitulah hidupmu dapat menjadi mulia dan ideal. Engkau harus selalu gembira dan ramah. Apakah kekuranganmu? Engkau memiliki segalanya berkat kasih dan rahmat Swami.

Sathya Sai Speaks, Vol.41 / Ch.1: 1 Januari 2008
http://sssbpt.info/ssspeaks/volume41/sss41-01.pdf


Bagikan Kegembiraanmu kepada Semua


Engkau harus mengalami kebahagiaan di tingkat individu dan dalam keluarga dan kemudian membagikannya kepada masyarakat. Kemudian semua orang akan bahagia. Kebahagiaan adalah kesatuan dengan Tuhan. Engkau harus menyadari kebahagiaan yang seperti itu. Semoga semua orang berbahagia! Semoga engkau semua hidup seperti satu keluarga, berbagi kasih dan kebahagiaan satu sama lain!

Sathya Sai Speaks, Vol. 39 / Bab 12: 5 September 2006
http://sssbpt.info/ssspeaks/volume39/sss39-12.pdf


Jalani hidup dengan gembira dan bahagia dan bagikan kegembiraanmu dengan orang lain. Engkau tidak mengetahui betapa hebatnya ananda (kebahagiaan) ini. Sama seperti sepotong kecil kayu menjadi api ketika bersentuhan dengan api, demikian juga ketika engkau dekat dengan-Ku secara mental, engkau akan menjadi Ilahi. Pikiranmu akan diterangi dan akan menghilangkan kegelapan dari ketidaktahuan yang ada dalam dirimu.

Sathya Sai Speaks, Vol. 34 / Bab 13: 5 Juli 2001
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume34/sss34-13.pdf


Pertanyaan
Renungan


  1. Apa tanda-tanda kebahagiaan?
  2. Mengapa begitu penting untuk tersenyum dan ceria, sejuk dan tenang di jalan spiritual?
  3. Bagaimana kedamaian dan keseimbangan batin merupakan sebuah tanda kebahagiaan?
  4. Mengapa berbagi kebahagiaan merupakan latihan spiritual yang sangat baik?
  5. Bagaimana kita bisa memancarkan lebih banyak kebahagiaan dalam hidup kita?