Cerita Inspirasi


Apakah Kebahagiaan ditemukan dalam Kekayaan atau dalam Kehadiran Tuhan?

Thyagaraja sedang mencari Sri Rama ke mana-mana, tetapi akhirnya, Thyagaraja menyadarinya bahwa tidak perlu mencari Sri Rama, karena pada hakekatnya Sri Rama selalu bersamanya.

Raja Thanjavur mengundang Thyagaraja ke istananya untuk memainkan komposisinya (nyanyian tentang keagungan Tuhan). Thyagaraja memperhatikan begitu banyak tokoh terkemuka di aula istana dan dengan segala kerendahan hati, dia memulai konsernya dengan komposisi, "Ada banyak jiwa agung; Saya bersujud kepada anda semua (Endaro mahanubhavulu, andariki vandanamulu ...)." Mendengarkan lagunya yang manis, seluruh hadirin terpesona.

Untuk menghargainya, raja menawarkan sejumlah uang. Melihat ini, Thyagaraja bertanya kepada dirinya sendiri, "Oh pikiran! Katakan padaku apakah kebahagiaan ada pada dalam uang atau dalam kedekatan ilahi." Setelah merenung, dia menolak untuk menerima uang yang ditawarkan oleh raja. Kemudian raja mengirimnya kembali ke desanya dengan kehormatan, yaitu dengan ditandu.

Melihat Thyagaraja pergi dengan tandu kerajaan, beberapa pencuri mengikutinya, karena berpikir dia pasti membawa banyak uang. Memperhatikan pencuri, pembawa tandu berkata pada Thyagaraja, "Swami, kita sedang dikejar pencuri. Mereka bahkan mungkin membunuh kita."

Thyagaraja berkata, "Mengapa engkau harus takut? Kita tidak mempunyai uang, yg merupakan penyebab ketakutan. Hanya mereka yang memiliki uang yang memiliki rasa takut. Kenapa mereka yang hanya memiliki "kekayaan" berupa kebajikan takut pada pencuri? Kita hanya memiliki kebajikan dan tidak punya uang. Oleh karena itu, jangan takut."

Setelah beberapa lama, para pencuri berlari ke arah Thyagaraja, menjatuhkan diri di kakinya, dan berdoa, "Mohon lindungi kami, lindungi kami."

Thyagaraja bertanya kepada mereka, "Dari siapa saya harus menyelamatkan Anda? Kenapa Anda meminta saya untuk menyelamatkan Anda? Malapetaka apa yang telah menimpa Anda?"

Mereka memberi tahu Thyagaraja bahwa dua pemuda bersenjatakan busur dan anak panah mengancam menghukum mereka.

Mendengar hal ini, Thyagaraja yang sebelumnya pergi mencari Sri Rama kesana-kemari, menyadari bahwa Sri Rama selalu bersamanya. Dia menyanyikan lagu ini untuk memuji Sri Rama, "Oh Rama! Engkau berada di depanku, di belakangku, dan di kedua sisiku (Mundu venaka irupakkala todai-unava, oh Rama)". Rama membuatnya menyadari kemahahadiran-Nya dengan memberinya pengalaman ini.

Sathya Sai Speaks, Vol.29 / Ch.27: 4 July 1996
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume29/d960704.pdf



Panduan belajar


Dimanakah Kebahagiaan?

Jawaban atas pertanyaan "Dimana ada kebahagiaan itu?" adalah "Kebahagiaan adalah persatuan dengan Tuhan." Para Siswa cenderung melupakan hal ini dalam mengejar kesenangan duniawi. Hanya melalui kematangan pengalamanlah realisasi ini bisa datang. Misalnya, ketika engkau melihat hamparan kering di musim panas. Setelah hujan semalaman, engkau akan melihat rumput segera tumbuh. Darimana datangnya hal itu? Dari hamparan itu. Apapun yang ada dalam bentuk benih di bumi muncul bagaikan rumput setelah hujan. Demikian pula, kebahagiaan di dalam dirimu akan bertunas saat engkau menyirami hati yang kering dengan hujan cinta ilahi.

Sathya Sai Speaks, Vol. 29 / Ch.4: 18 Januari 1996
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume29/sss29-04.pdf


Seseorang tidak perlu mencari kebahagiaan di tempat lain. Dia selalu bersamamu dan di dalam dirimu. Engkau tidak dapat merasakannya karena engkau belum memahami arti sebenarnya dari kebahagiaan. Engkau berada dalam pengaruh ilusi bahwa kebahagiaan terletak pada uang, kekayaan, dan kenyamanan materi. Sekali engkau merasakan kebahagiaan sejati, maka engkau tidak akan mendambakan harta duniawi. Kebahagiaan sejati muncul dari lubuk hati.

Sathya Sai Speaks, Vol.38 / Ch.1: 14 Januari 2005
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume38/sss38-01.pdf


Dimanakah kebahagiaan? Kebahagiaan adalah kesatuan dengan Tuhan. Lihatlah wajah orang-orang yang tidak merenungkan Tuhan. Mereka mungkin menampilkan senyum palsu di wajah mereka seperti di bioskop, tetapi kenyataannya, mereka memiliki wajah 'minyak jarak' (suram atau kusam).

Sathya Sai Speaks, Vol.29 / Ch.72: 21 Juni 1996
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume29/d960621.pdf


Dalam mengejar objek duniawi, apakah ada kebahagiaan abadi? Sama sekali tidak. (Swami menyanyikan syair dari Bhaja Govindam untuk menekankan point bahwa usia muda, kekayaan, dan keturunan semuanya fana). Di akhir hayatnya, setelah melalui semua pengalaman hidup berkeluarga, manusia bahkan di tahun-tahun terakhirnya masih mencari kebahagiaan yang menipu dirinya. Dimana kebahagiaan itu bisa ditemukan? Jawaban yang diberikan oleh Thyagaraja saat menyanyikan bahwa kebahagiaan itu tidak didapatkan dari kekayaan tetapi hanya melalui pemujaan kepada Sri Rama.

Sathya Sai Speaks, Vol.29 / Ch.33: 16 Agustus 1996
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume29/sss29-33.pdf


Param-Jyoti (Cahaya Tertinggi), dalam bentuk Atma Jyoti, (Cahaya Atma) adalah di dalam dirimu. Itu adalah cahaya nondualitas dan eternal. Itu adalah cahaya keabadian. Itu adalah Cahaya Diri yang sejati. Jika engkau memiliki cahaya itu di dalam dirimu, mengapa engkau harus takut kepada hal lain? Mengapa engkau khawatir? Berbahagialah. Dimana kebahagiaan? Bagaimana mengalaminya? Bersatu dengan Tuhan adalah kebahagiaan.

Sathya Sai Speaks, Vol. 32 pt1 / Ch.11: 26 April 1999
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume32/sss32p1-11.pdf


Menemukan Kebahagiaan

… Bhagavad Geeta… dengan jelas menyatakan bahwa dunia ini fana dan "lembah air mata," dan kedamaian dan kebahagiaan yang abadi tidak dapat ditemukan dengan kemelekatan padanya. Sumber kedamaian dan kebahagiaan abadi ada di dalam diri kita sendiri. Itulah Atma (Diri Ilahi). Dengan menyadari Atma barulah kedamaian dan kebahagiaan dapat dijaga.

Sathya Sai Speaks, Vol. 20 / Ch.6: 30 Maret 1987
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume20/sss20-06.pdf


Mengapa tubuh harus menderita penyakit jika harta benda benar-benar merupakan sumber kebahagiaan? Manusia kehilangan kebahagiaan sejati karena kemelekatan pada hal-hal yang tidak bisa memberinya kebahagiaan.

Sathya Sai Speaks, Vol. 20 / Bab 6: 30 Maret 1987
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume20/sss20-06.pdf


Orang-orang  tidak mengetahui sumber dan mata air kebahagiaan, yang terletak di dalam diri mereka sendiri; mereka percaya bahwa mereka bisa mendapatkan kebahagiaan dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu cepat dengan mengejar fatamorgana tren mode atau kemewahan, kegembiraan atau hiburan. … Engkau adalah saksinya, terpisah dari kejadian; Engkau adalah yang melihat, bukan yang terlihat (drashta, bukan dhrik atau drishya).

Sathya Sai Speaks, Vol. 2 / Ch. 15: 10 Oktober 1961
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume02/sss02-15.pdf


Orang membayangkan bahwa kebahagiaan ini dapat ditemukan dalam pekerjaan, pernikahan, harta milik, atau keturunan. Bukan seperti itu. Engkau mengharapkan kebahagiaan dalam satu hal setelah hal lain: pendidikan, pekerjaan, pernikahan, anak, dan sebagainya. Tapi kebahagiaan menghindar darimu. Kebahagiaan abadi hanya akan diperoleh dengan kesatuan dengan Keilahian.

Sathya Sai Speaks, Vol. 29 / Ch.4: 18 Januari 1996
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume29/sss29-04.pdf


Tidak ada habisnya keinginan akan materi di dunia ini. Untuk menghilangkan keinginan, manusia harus mengalihkan pikirannya kepada Tuhan. Itulah cara untuk mencapai kepuasan dan kebahagiaan abadi.

Sathya Sai Speaks, Vol.21 / Ch.11: 16 April 1988
http://sssbpt.info/ssspeaks/volume21/sss21-11.pdf


Tindakan kita harus sedemikian rupa sehingga membawa kebahagiaan bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Pertama-tama, kita harus menyelidiki apakah kebahagiaan sejati itu, dan apakah kesedihan itu. Orang-orang berpikir kebahagiaan itu terletak pada makan sampai kenyang dan tidur nyenyak. Semua itu bukanlah kebahagiaan. Kebahagiaan terletak pada kerja keras dan melayani masyarakat. Kita dapat mengalami kedamaian dan kebahagiaan hanya jika kita membantu yang miskin dan yang membutuhkan. Hari ini, tidak ada orang yang menginginkan kesulitan. Semua orang menginginkan kebahagiaan. Dimana kebahagiaan? Dia ada dimana-mana. Kita harus mengumpulkan kelayakan untuk mengalaminya.

Sathya Sai Speaks, Vol. 36 / Bab 9, 15 April 2003
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume36/sss36-09.pdf


Hanya ada satu hal yang akan selalu bersamamu, di dalam dirimu, di sekitarmu, di atasmu dan di bawahmu dan itulah kebahagiaan. Kebahagiaan tidak memiliki bentuk.

Summer Showers in Brindavan 2002 / Ch.9: 23 Mei 2002
http://sssbpt.info/ summershowers/ss2002/ss2002d09.pdf


Kebahagiaan sejati ada di hatimu sendiri. Sadarilah.

Sathya Sai Speaks, Vol.36 / Ch.2: 14 Januari 2003
http://sssbpt.info/ ssspeaks/volume36/sss36-02.pdf


Pertanyaan
Renungan


  1. Dimanakah kebahagiaan sejati dapat ditemukan?
  2. Apakah penyebab penderitaan?
  3. Apakah yang memberikan kita kebahagiaan sejati?
  4. Jika kita mengalami kebahagiaan di dalam diri kita, mengapa kita mencarinya di luar diri kita sendiri?
  5. Mengapa kita tidak dapat menemukan kebahagiaan sejati di dunia?
  6. Bagaimana kebahagiaan dapat mengarahkan kepada realisasi diri?