Aradhana Mahotsavam
Tanggal 24 April 2011 Sad Guru kita meninggalkan Raga (badan fisik) Beliau, sehingga tanggal 24 April diperingati sebagai hari Mahasamadhi atau disebut juga dengan Sathya Sai Aradhana Mahotsavam.
Aradhana berarti mengenang, merenungkan, memuja seseorang yang sudah meninggalkan badan fisik. Utsavam berarti perayaan. Maha Utsavam atau Mahotsavam adalah perayaan yang besar/megah. Tentu disini tidak dimaksudnya kemegahan secara duniawi, tatapi secara rohani, kejadian ini perlu diperingati sebagai loncatan bagi perjalanan Rohani seorang Bhakta.
Lalu, apakah yang layak dikenang? Apa yang layak direnungkan? Banyak sekali kisah Swami yang bisa dikenang yang sudah pasti akan dapat meningkatkan Rohani para Bhakta. Kisah-kisah miracle/keajaiban Bhagavan adalah salah satunya, kisah hidup beliau tidak ada duanya. Begitu kita merenungkan kisah hidup beliau, maka kita akan menyadari beliau adalah seorang yang sangat istimewa, seorang Guru Agung (Sad Guru), Jagad Guru (Guru Dunia), seorang Personifikasi Tuhan.
Namun pertanyaannya adalah dapatkah kita mencapai level itu? Dapatkan kita mengalami kesadaran Rohani seperti itu? Tentu saja pertanyaan ini sudah dijawab oleh Bhagavan sendiri dalam Visi dan Misi Organisasi Sai yaitu membantu untuk membangkitkan ke-Illahian dalam diri setiap orang. Bagaimana caranya? Jawabannya adalah dengan melaksanakan Ajaran Beliau yang dikemas dalam suatu paket program yang disebut dengan PNK (Pendidikan Nilai-Nilai Kemanusian, atau EHV atau Education in Human Values).
Melalui PNK inilah Bhagavan memberikan ajaran/warisan terbesar yang harus kita renungkan dalam hari Sathya Sai Aradhana Mahotsavam ini. Dan karena ini pulalah, World Prashanti Council menetapkan tanggal 24 April sebagai hari PNK sedunia.
PNK hakekatnya terdiri dari 5 pilar, yaitu :
1. Sathya (Kebenaran)
2. Dharma (Kebajikan)
3. Shanti (Kedamaian)
4. Prema (Kasih Sayang)
5. Ahimsa (Tanpa Kekerasan).
Bhakta Sai harus melaksanakan PNK ini dalam kehidupan sehari-hari. bhakta harus menguji setiap tindakannya/pilihannya dengan menggunakan ke-5 pilar tersebut. Jika kualitas Sahtya, Dharma, Shanti, Prema dan Ahimsa hadir dalam diri seseorang, maka ke-Illahian akan muncul dalam dirinya.