Meditasi Cahaya
Om Sairam
Study Circle ini special dilaksanakan oleh para pengurus SSGI, SSG dan SDG di Whatsapp Group pada hari Selasa, 31 Maret 2020. Digagas oleh Wing Spiritual SSGI dalam upaya mengisi waktu saat #dirumahsaja diberlakukan Pemerintah Indonesia. Banyak inspirasi mengenai Meditasi Cahaya oleh Para Bhakta dan berikut adalah kutipannya
MATERI
Meditasi
Cahaya Meditasi sangatlah penting bagi kemajuan spiritual seseorang, oleh karena itu dalam 9 pedoman prilaku Meditasi ditempatakan di urutan pertama oleh Swami. Hanya melalui Meditasi “pengetahuan diri yang abadi mengijinkan engkau untuk mengatasi semua rasa sedih dan penderitaan; pengetahuan ini akan menganugrahkan semua kebahagiaan kepadamu. Engkau akan bahagia selamanya.” (Meditation and Helth).
Bila manusia ingin mengubah hidupnya lahir maupun batin menjadi suatu keindahan dan kemuliaan maka Meditasi adalah Sadhana terbaik yang dapat dilakukan.
Hanya melalui meditasilah para Rsi dan pribadi-pribadi yang Agung telah menguasai kegiatan mental mereka, mengarahkan ke jalan satvik dan menetapkan diri mereka sendiri untuk merenungkan Tuhan sepanjang waktu hingga akhirnya berhasil mencapai penyatuan dengan Nya.
Tiga hal yang perlu diperhatikan saat melakukan meditasi yaitu:
- Sikap tubuh saat Meditasi (duduk dengan nyaman dan tulang punggung tegak lurus)
- Pernafasan (bernafas yang pelan wajar dan alami, pernafasan sangat terkait dengan kesehatan)
- Konsentrasi dan kontemplasi (tanpa konsentrasi tidak ada kesuksesan/keberhasilan)
Metode Meditasi
Ada banyak metode meditasi tetapi menurut Swami metode yang paling aman adalah meditasi cahaya. Dalam Meditasi cahaya media yang dipakai adalah cahaya lilin/Jyotir. Mengapa cahaya lilin/jyotir? Karena:
- Cahaya itu alami, aman dan lembut untuk dipandang
- Cahaya Besifat Universal ( dapat diterima oleh semua agama sebagai simbol suci)
- Cahaya menghilangkan kegelapan dan ketakutan
- Cahaya itu sama dengan cinta kasih, tidak akan pernah habis kalau dibagikan. Satu lilin yang menyala bisa menyalakan 1000 lilin lainnya.
Inti dari Meditasi Cahaya
Ada banyak versi dalam meditasi cahaya namun menurut salah satu praktisi meditasi yang luar biasa yaitu Dr. Art Ong Jum Sai (direktur Sathya Sai School Thailand) bahwa inti dari meditasi cahaya sesungguhnya adalah 3 tahap perjalan kita menuju tujuan akhir dari hidup kita yaitu menunggal dengan Paramaatma. Adapun 3 tahap tersebut adalah :
- Aku di dalam cahaya (kita mencari tuhan keluar dari diri kita)
- Cahaya di dalam hatiku (kita menyadari Tuhan ada di dalam diri)
- Aku adalah cahaya (kita menyadarai bahwa kita dan Tuhan sebenarnya satu dan tidak terpisahkan)
Kapan dan dimana sebaikanya bermeditasi
Sebenarnya kita bisa bermeditasi kapan saja dan dimana saja namun waktu terbaik melakukan meditasi adalah di pagi hari saat Bhrahmamurtha anta jam 03.00-05.00 pagi. Saat Bhrahmamurtha pikiran kita belum terkontaminasi dengan berbagai kesibukan duniawi. Seseorang bisa bangun jam 4 pagi karena kita juga mesti memiliki waktu tidur yang cukup agar kesehatan tetap terjaga. Selain di pagi hari waktu terbaik melakukan meditasi yaitu di sore hari antar jam 17.00 sampai 20.00. (Meditation and Helth)
Untuk pemula ada baiknya melakukan meditasi di tempat yang sama dan dalam waktu yang sama setiap hari karena berlatih meditasi itu seperti menanam sebuah pohon. Kalau pohon itu sering dicabut dan dipindah-pindahkan maka pohon itu tidak bisa tumbuh dengan baik.
Saat melakukan meditasi sangat disarankan menggunakan alas duduk yang agak tebal. Kalau kita bermeditasi dan langsung bersentuhan dengan tanah maka energy yang dilimpahkan oleh semesta kepada diri kita akan diserap langsung oleh Ibu Pertiwi. Setelah melakukan meditasi disarankan tetap duduk beberapa saat dan mengosok-gosokan telapak tangan sampai hangat setelah itu usap wajah dan seluruh tubuh agar energi positif yang kita terima bisa terserap oleh tubuh kita.
Pentingnya melakukan meditasi setiap hari
Meditasi mesti dilakukan dengan semangat dan antusias, dengan keyakinan dan perhatian penuh serta mengikuti disiplin yang ditetapkan dengan sunguh-sungguh. Apa bila hal ini dilakukan maka meditasi tidak hanya akan menganugrahkan kebahagiaan dan kemuliaan tetapi bahkan meditasi akan menganugrahkan penampakan wujud Tuhan itu sendiri. ( Dhyana Vahini)
Bila diumpamakan seperti sebuah ruangan yang kita pakai beraktifitas setiap hari dan ruangan itu tidak pernah disapu, barang-barangnya tidak pernah dirapikan, bisa dibayangkan bagaimana perasaan kita bisa nyaman bekerja dalam ruangan seperti itu. Meditasi bisa diumpamakan dengan kegiatan bersih-bersih dan merapikan aneka barang di ruangan tersebut, kita rapikan dan taruh kembali semua barang pada tempatnya sehingga ruangan itu bisa dipakai bekerja lagi dengan nyaman. Tubuh kita ini bisa diumpamakan seperti ruangan dimana pikiran kita adalah segala sesuatu yang ada di ruangan tersebut. Kalau pikiran tidak pernah kita tenangkan, kita arahkan, kita tata dengan baik maka kita tidak pernah bisa menemukan sebuah ketenangan dan kedamaian.
Mungkin suatu saat kita bingung dan salah mencari solusi untuk suatu masalah, dan ketika suatu saat pikiran tenang di sana baru kita menemukan sebuah solusi yang seharusnya diambil dan hal itu terkadang sudah sangat terlambat. Maka sangat penting kita membiasakan diri untuk duduk bermeditasi sejenak di pagi hari agar kita bisa melalui harihari kita dengan lebih baik Perumpamaan lain yang bisa kita pakai untuk memahami betapa pentingnya meditasi adalah kegiatan mencuci piring. Setiap saat sehabis dipakai makan piring akan dibersihkan, bisa dibayangkan kalau kita makan dengan piring yang sama dan tidak pernah dicuci. Piring itu akan membawa banyak bakteri jahat yang bisa membuat kita sakit. Demikian juga kalau pikiran kita tidak pernah kita bersihkan dengan meditasi hal ini juga akan membawa kita kepada kelemahan dan kelelahan secara lahir dan batin.
Dengan melakukan Sadhana meditasi setiap hari secara sunguh-sunggu kita akan lebih tenang dan damai dalam segala situasi serta energy positif akan terpancar dalam pelayanan kita saat melakukan swadharma kita masing-masing. Apapun pekerjaan kita akan memberikan kebahagiaan dan kedamaian kepada orang yang kita layani Karena meditasi begitu penting maka mari bersama-sama kita berjuang meningkatkan sadhana dengan melakukan meditasi setiap hari agar kita bisa mendapatkan keseimbangan, ketenangan dan kedamaian batin setiap saat.
Sumber : Dhyana Vahini, Meditation and Helth, Butir-butir Indah Wacana Bhagawan Sri Sathya Sai Baba tentang Meditasi (Studi Meditasi Sathya Sai), wacana Dr. Art Ong Jum Sai.
PERTANYAAN
1. Mengapa Cahaya? Apakah para bhakta ada yang berkenan sharing pemahamannya?
2. Bagaimana pengalaman para bhakta dalam melaksanakan sadhana Meditasi Cahaya ini? Apakah merasakan manfaatnya? Apakah para bhakta bisa menjelaskan perbedaan jika dalam 1 hari tertentu tidak melaksanakan Meditasi Cahaya di pagi hari? Atau apakah kita bisa mengukur manfaat dari meditasi cahaya ini
TANGGAPAN :
MEDITASI JYOTIR SEBAGAI PENYEMBUH
Di era modern ini, dimana kita sering harus berjibaku dengan berbagai peran kita, kita membutuhkan pola respon yang tenang dan tepat terhadap berbagai keadaan/kondisi/ peristiwa, baik yang berhubungan dengan keluarga, teman kerja, masayaarakat dan peran-peran lainnya.
Sering sekali, dalam kehidupan bersama orang lain, dalam setiap peran kita (di keluarga, tempat kerja, masayaarakat, organisasi, dll), rasa kesal, tidak terima, ingin menyalahkan, benci, menjadi bagian konsekuensi dari hubungan relasi.
Menariknya, perbaikan hubungan kita dengan orang lain, bisa diperbaiki dengan melaksanakan meditasi jyotir. Rasa kita yang mungkin sebal, kesal, tersakiti bisa sembuh, sirna dengan Meditasi Jyotir.
Dimana dalam salah satu tahap Meditasi Jyotir (MEDITASI JYOTIR), kita juga diminta untuk membayangkan, memberi cahaya welas asih dan mendoakan kebahagiaan orang yang menyakiti, membuat kita kesal, kecewa, atau sakit hati.
Lalu dengan ajaib, setelah meditasi jyotir skala emosi kita terhadap orang tersebut jauh berkurang (bahkan hilang), dan bahkan merasa nyaman, enak dan netral terhadap orang dan kejadian tidak enak yang ia alami.
Netral dan nyaman berarti ketika kita membayangkan orang dan kejadian yang menyakiti kita, hati kita sdh penuh kelegaaan, tidak ada rasa kesal, dendam dan benci. Kita telah berhasil melepas emosi kita. Kita siap bertemu, dan berbicara dengan baik, runut dan tenang untuk solusi bersama.
Kelegaan merupakan salah satu alat ukur terlepasnya bentuk vyamoha, kelegaan berati kita menjadi lebih damai, dan mendukung kualitas respon kita sepanjang hari, apapun peran kita.
Kelegaan, ketenteraman, yang kita dapat setelah meditasi jyotir membuat kualitas respon kita semakin baik dan baik. Krn klo kita damai, tenteram, kita menjadi mudah, nyaman dalam membagi ketenteraman yang kita miliki.
Jika kami renungkan, demikianlah kekuatan welas asih dan kekuatan melepas (berpraktik tidak melekat), yang secara tak langsung kita praktikkan, pupuk ketika melakukan Meditasi Jyotir.
METODE MELEPAS KETIDAK LEGAAN
Dalam menjadikan MEDITASI JYOTIR sebagai sarana berpraktik welas asih dan jg berpraktik melepas emosi yang membebani.
Maka ada sebuah api kesadaran kecil yang harus kita pupuk sedikit demi sedikit sebelum melakukan MEDITASI JYOTIR, yaitu :
- Kita menyadari ada perasaan yang mengganggu di dalam hati kita.
- Kita menyadari bila kita menyimpan perasaan ini, hidup kita begitu terganggu, penuh dengan kerugian.
(Kesadaran “merasa terganggu” ini penting. Mungkin saat kesal, ada bagian diri kita, pikiran kita merasa bahwa kesal itu sbuah kepantasan, tetapi kita tidak menyadari kekesalan, kebencian kpd orang lain, justru membuat pikiran kita biasanya :
- Mencari obyek pelampiasan, yang biasanya adalah orang-orang yang kita cintai. Orang-orang yang kita cintai, dekat malah dapat cipratan dr emosi ini, tanpa kita sadari.
- kalau kita kesal, kita benci seseorang, pikiran kita biasanya riuh, dan senang mengajak orang lain untuk membenci juga, dengan dibalik kata dukungan.
Nah, setelah kita sadari kerugiannya. Biasanya pikiran mulai timbul semangat untuk melakukan MEDITASI JYOTIR.
Lalu ntuk untuk menguatkan semangat tersebut, kita coba jg menyadari manfaat ketika kita terbebas dari beban perasaan yang mengganggu, kesal dan benci. Spt oh nanti saya lebih enak melakukan puja, respon saya tenang, cerdas dalam menganalisa, saya lebih sadar akan betapa indahnya hidup, atau sekedar lebih sadar terhadap hal2 kecil yang selama ini terabaikan, senyuman anak2, kasih sayaang orang tua, pelukan klrg, dll.
4. Kita menyadari bahwa bentuk2 kemarahan, kekesalan, kebencian adalah tidak baik bagi diri kita sendiri, sehingga demi diri kita sendiri, keluarga kita, orang2 yang terdekat dan kita cintai, kita menyadari harus berupaya melepasnya melalui MEDITASI JYOTIR.
5. Kita mulai menyadari ketidaksadaran, penderitaan di diri kita, shg kita menjadikan MEDITASI JYOTIR sebagai tanggung jawab kita kpd diri sendiri (menerima dan mencintai diri sndiri) sekaligus sarana keterhubungan kita dengan Bhagavan dlm melepas berbagai emosi yang mengganggu. Kita dengan penuh bhakti mempersembahkan ketidaklegaan ini untuk lebur di kaki padmaNya.
Setelah gagasan ini disadari pikiran, maka kita bs melaksanakan meditasi jyotir, dmn sesi memberikan cahaya untuk orang yang mungkin (diijinkanNya membuat kita) kesal, benci menjadi lebih kusayauk, haru dan tulus.
TARIAN TUHAN
Setelah MEDITASI JYOTIR, dalam tataran lebih dalam, setiap kejadian yang tidak enak terkait relasi dan pola respon kita, kita bisa mulai bertanya ke dalam “Apa pesan Bhagavan lewat peristiwa ini ?”. Kita mulai perjalanan ke dalam, mengenali dan menyayangi, selaras dengan diri. Kita mulai menyadari segalanya adalah “tarian Tuhan”.
Tarian Tuhan yang menjelaskan sebuah pemaknaan baru bagi kita, yaitu :
1. Siapapun yang hadir dalam hidup kita, entah ia sulit atau menyenangkan, ia adalah orang2 yang hadir di moment yang sangat tepat, bukan salah dia, bukan salah kita, memang jalan cerita hidup kita harus berwarna spt itu.
2. Apapun yang terjadi, itulah satu2nya kemungkinan yang terjadi dalam hidup kita.
3. Apapun yang sdh mulai dalam hidup kita, mulai di saat yang tepat.
4. Apapun yang sdh berakhir dlm hidup kita, berakhir di saat yang tepat.
Menyadari (konsep ttg) alur tarianNya, kita kemudian mulai melepas, dan kemudian turut menikmati tarianNya yang agung, hadir, utuh penuh energi dan kreatifitas.
Indikator kita mulai merasakan Bhagavan sebagai Hrudayeshvar dijelaskan dengan sngt sederhana oleh Bhagavan yaitu kembali ke makna hru+daya, “Ia yang merasakan welas asih di dalam dirinya”,
Welas asih yang sdh laten berada di dalam diri, yang menunggu untuk muncul, menyeruak spontan, saat pikiran terkondisi jernih (jelas melihat sesuatu, tidak menghakimi, tidak berasumsi), tenang (damai, tenteram, ajeg) dan lega (tidak kesal, tidak benci, ploooong), akibat praktik meditasi jyotir.
KESIMPULAN
Meditasi Jyotir adalah (salah satu) praktek yang membawa kita bisa menyembuhkan ketidaklegaan dalam pikiran, kita menjadi produktif tanpa sibuk, riuhnya pikiran, sekaligus semakin terhubung kepada kehadiranNya di dalam diri, sebuah kualitas agung yang sdh ada disana.
Saya merasa, ketika kita meditasi, kita terhubung pd kehadiran Bhagavan dlm diri, yang mencintai saya dengan sempurna, saya jd merasa lebih kuat, percaya diri dan bercukupan, dan ini benar2 membawa kita menikmati karunia hidup ini.
Melihat manfaatnya, saya semakin yakin, dengan Meditasi Jyotir, saya sdh berjalan langkah demi langkah kpd tujuan kita dlm hidup, yaitu menyadari kualitas2 ketuhanan dalam diri.
PENGALAMAN MEDITASI CAHAYA
Hamba Sujud di bawah kaki padmaMu Bhagawan, Izinkan hamba menceritakan pengalaman mengenai Meditasi Cahaya yang Engkau Ajarkan kepada BhaktaMu.
Saya adalah orang tua yang kurang beruntung. Kurang beruntung karena terpisah dengan anak anak sejak mereka SD sampai sekarang. Mereka SD di Yogyakarta dan akhirnya menamatkan S1 juga disana. Salah satu dari tiga, tetap tinggal di Yogya sampai sekarang. Istri menemani mereka, dan setelah mereka ada yang S1 dan si kecil SMA, istri saya ikut tinggal di Kendari: rumah dinas. Saya awalnya memandang meditasi untuk menenangkan diri dan untuk refreshing saja. Dari berbagai kelompok saya belajar meditasi, sampai pada akhirnya melaksanakan Meditasi Cahaya.
Meditasi Cahaya ini unik, karena mudah diikuti siapa saja. Saya pernah mendengar bahwa banyak orang bilang meditasi dapat membuat seseorang terhubung. Karena itu saya mencobanya antara jam 24.00 -1.00. Saat meditasi cahaya, saya mengarahkan cahaya pada rumah dimana anak anak dan istri saya tinggal di Yogya. Seluruh rumah bercahaya, seluruh kamar, anak anak dan istri saya periksa satu satu. Dalam pandangan saya seluruh rumah itu bercahaya. Anak anak dan istri saya diliputi cahaya. Lalu saya memohon kepada Tuhan keselamatan pada anak anak dan istri saya. Mengapa saya lakukan itu? Karena saya tidak ingin anak anak dan istri saya sakit. Bila mereka sakit pasti butuh uang. Pada awal awal menamatkan pendidikan saya kesulitan uang sementara tidak ada lagi barang yang bisa dijual, tunjangan sebagai pejabat Eselon III tidak seberapa. Saya bentul betul menangis, saat itu. Tangis dan kesungguhan saya nampaknya membuat Bhagawan tersentuh. Saya yakin.
Di pagi hari setelah melakukan puja dan sarapan pagi, Anak bungsu saya mengirim SMS, Isinya: “ papa… semalam papa betul betul datang Uma rasakan. Papa mengelus elus kepala Uma”. Saya terkesima dan terkejut, saya spontan menjawab sambil tertawa: “ Benar ayah memang datang semalam”. Disebarang: “gimana caranya pa”. Saya menjawab: ‘Kelak pa ajarkan”. Ia tidak merasa mimpi, tetapi nyata. Ketika saya konfirmasi ke istri saya, ia hanya tertawa kecil diseberang sana dan saya mengerti artinya.
Sunggguh pengalaman itulah yang saya terapkan sampai sekarang. Teknik ini saya terapkan untuk hal hal lain: misalnya anak tetangga menangis malam malam, ketika ada anak anak menangis di pesawat, mereka pada umumnya reda. Pernah suatu hari di pesawat, anak menangis dari sejak bording, kebetulan ada kawan duduk disamping saya: :mari berdoa untuk anak itu, pinta saya. Beberapa saat anak itu tenang. Kawan sebelah bertanya bagaimana caranya. Saya jawab anak itu sudah lelah jadi sudah wajar diam.
Meditasi Cahaya ini menurut saya tekniknya mudah dan terasa lebih rilek dari teknik meditasi yang lainnya. Saya berpandangan tidak ada teknik meditasi yang paling baik, namun Meditasi Cahaya melampaui teknik manapun. Karena dalam meditasi cahaya tidak ada pengerahan pikiran untuk fokus dan mengontrol pikiran dan tubuh, hanya mengikuti gerakan cahaya. Inilah Anugrah terbesar Bahgawan bagi saya. Hasil meditasi luas biasa, bukan saja memberikan ketenangan hati, keamanan, perlindungan, kesehatan tetapi juga rejeki. untuk diri saya pada umur 62 tahun ini, saya belum memiliki keluhan kesehatan, kecuali alis dan rambut saya putih. Dalam menghadapi situasi wabah pandemi Covid 19, saya melindungi diri saya dengan sinar cahaya. Mari memohon anugrah Bhagawan agar kita terhindar dari wabah Covid 19. Om Jai Sairam.
[20.54, 31/3/2020] +62 813-3800-3555: Meditasi bukan hanya duduk diam dan mata tertutup merenungkan Tuhan. Karena ini hanya fisikal saja, namun dalam tahap pemula ato belajar sangat diperlukan. Meditasi yang sesungguhnya terletak dalam menyatukan pikiran dangan Tuhan. Seperti susu dengan air tidak bisa dipisahkan demikian juga pikiran kita agar selalu menyatu dengann Tuhan. Praktek dari meditasi yang tertinggi adalah kasih. Karena kasih adalah sadahana spiritual tertinggi.Kasih diwujudkan dalam bentuk pelayanan dengan tulus dan iklas, tanpa keterikatan, dan sayaarat ( Bhagawan). Mengapa meditasi cahaya? karena meditasi cahaya sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh mulai dari anak anak sampai orang tua. Dan meditasi ini menurut Svami tidak berbahaya. Namun di level tertinggi justru ini lah inti dar…
[20.54, 31/3/2020] +62 812-1829-0089: Kembali saya kutip sedikit wacana Bhagavan terkait study circle: “Sebuah Study Circle tidak hanya berarti membaca, berdiskusi, dan mengambil informasi untuk kemudian diletakkan dikepala. Study Circle berarti menerapkan apa yang dipelari. Apapun yang dipelajari dan diasimilasikan dalam Study Circle harus disebarkan kepada yang lain. Ini adalah cara yang tepat untuk menunjukkan rasa terimakasih dari apa yang engkau telah terima dalam Study Circle.”
MENGAPA MEDITASI CAHAYA
Sering, jika bukan untuk memenuhi rasa penasaran, saya mencari referensi ilmiah, kenapa Swami memilih meditasi cahaya untuk para bhaktanya. Diluar ada banyak sekali teknik lain yang mungkin tidak kalah ampuhnya.
Sampai suatu ketika saya membaca “string theory” temuan Prof. Koku yang sangat tersohor di dunia science. Cukup lama, sebelum akhirnya bisa sedikit memahami teori ini. Secara sederhana saya mencoba menjelaskannya :
Sejauh ini, atom adalah materi terkecil yang dapat lihat secara 3 dimensi. Kenapa manusia bisa melihat, karena ada cahaya yang bisa memantul dari atom ke panca indria (mata) manusia. Adakah yang lebih kecil dari atom? Menurut science ada. Apa itu? Partikel yang terpecah2 akibat tabrakan inti atom. Apakah partikel ini bisa dilihat? Tidak, tapi secara ilmiah dapat diukur tingkat energinya. Kenapa tidak dapat dilihat? Karena saking halusnya, bahkan cahaya pun tidak bisa memantul darinya.
Apa hubungan teori ini dengan Meditasi Cahaya ?
Kemampuan manusia masih terbatas. Hal paling halus dan cemerlang yang bisa dia tangkap di alam semesta adalah Cahaya. Tidak peduli apakah itu anak2, orang dewasa dan para lanjut usia, semua bisa membayangkan cahaya. untuk dimensi yang lebih halus dari itu, manusia tidak mampu melihat.
Artinya, Swami mengerti manusia itu terbatas dan sangat tau murid2nya berasal dari semua golongan umur. Oleh karena itu metode yang digunakan adalah mulai dari hal paling halus yang msh bisa ditangkap mata manusia yaitu Cahaya. Melalui cahaya Swami mengajak kita semua dapat terhubung dengann energi alam semesta yang tidak terbatas (unity). Sudah sering dikatakan, tidak ada satupun yang tidak terhubung di alam raya ini. Karena masih bermain di wilayah fisik, untuk bisa menuju wilayah yang jauh lebih halus, Swami menetapkan Meditasi Cahaya sebagai sarana untuk terhubung dengan Beliau (secara cosmik). Teknik meditasi cahaya mudah dipraktikkan, tidak beresiko dan terasa manfaatnya.
Apa manfaatnya?
Tidak terhitung banyaknya pengalaman para bhakta, terkait dengan manfaat meditasi cahaya. Itulah cahaya, dia bisa menembus batas ruang dan waktu, terhubung kekuatan semesta.
*Seorang ilmuan besar, salah satu bhakta kesayangan Swami, Dr. Art-ong Jumsai, tiba2 memperoleh intuisi, menemukan teknik pendaratan pesawat di planet mars, untuk NASA (pada saat meditasi cahaya).
*Getaran prema yang dipancarkan lewat meditasi cahaya di pagi hari, tiba2 mampu meluluhkan kerasnya hati seorang atasan.
*Pancaran kasih yang dikirim oleh pikiran kepada seseorang yang (iri, dengki dan pemarah) pelan2 berubah menjadi sikap manis dan ramah.
Dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lain...
Kesimpulan pribadi,
Setelah memahami ini, keraguan saya hilang seketika. Yang tersisa adalah rasa kagum, Swami tau yang terbaik. Beliau pernah bersabda, “bahkan jika engkau mengumpulkan para orang suci, mereka tidak akan sanggup memahami seluruh misteri kemaha kuasaan-Ku”.
Kita, para bhaktanya sungguh sangat beruntung. Apa yang sudah beliau sajikan adalah hidangan terbaik. Meditasi Cahaya adalah harta karun yang tak ternilai. Lagi2 yang perlu dilakukan adalah menikmati hidangan tersebut dengan cara mempraktikkannya.
Kelak, siapa saja yang disiplin dijalan Beliau, maka kebebasan sudah menunggu di pintu seberang
Mengapa Cahaya? Jawaban sederhananya telah diuraikan dalam praktik meditasi itu sendiri mulai dari sikap tubuh dimana tulang punggung tegak agar aliran energi lancar, menurut Bhagawan energi kundalini (kunda_line) yang bergerak dari kunda dasar ke kunda puncak yaitu kunda pertama (muladara.menuju ke kunda sahasra) tiada lain adalah cahaya dan di setiap kunda sebagai titik simpul yang sering disebut cakra merupakan kunda dengan warna CAHAYA khas. Kedua, sikap mudra kedua tangan di atas lutut dengan jari mudra yang mencerminkan segitiga piramida yang juga merupakan simbolik API dalam lambang unsur alam ato trikona yang merupakan simbolik energi CAHAYA penciptaan, pemeliharaan dan prakina serta pengaturan nafas dengan Nada Brahman (so...ham) dimana So....adalah suara Dewa yang juga berarti CAHAYA. kemudian kita berkonsentrasi dengan pikiran pada obyek meditasi yaitu CAHAYA. Pikiran adlah Dhyana yang juga berarti cahaya ato sering disesuaikan dengan istilah gelombang pikiran. Intinya konsentrasi pada obyek cahaya sebagai media dalam meditasi merupakan pendekatan PENYELARASAN / HARMONI dengan kesujatian kita sebagai kumpulan energi atau cahaya. Saat frekuensi dan panjang gelombang cahaya alam semesta selaras dengan frekuensi xahaya dan panjang gelombang diri pribadi kita maka Sang Meditator pencapai Samadhi ato puncak meditasi yang waktunya tidak lebih dari 15 detik (setidaknya ini yang sering kami rasakan sebagai pengalaman spiritual).
Kenapa meditasi cahaya?
Veda menyatakan bahwa Tuhan pada hakekatnya adalah Cahaya yang sangat besar dan manusia tidak mungkin untuk melihatnya. Percikan cahaya Tuhan yang ada dalam diri setiap makhluk adalah atman.
Tujuan hidup manusia adalan menyatunya Atma dengan Paramaatma (moksa), agat tercapai hal itu, Bhgawan yang Maha Tahu memberikan meditasi Cahaya agar setiap manusia menyadari bahwa dirinya hakekatnya adalah atman. Atman dalam diri manusia adalah Tuhan selajutnya manusia menyadari dirinya; Aku adalah Aku
Meditasi Cahaya Membatu Saat Audit
Saya ikut team audit, dan mendapat proyek meng audit satu perusahan swasta alat berat di Bandung (2017), tatangan menjadi auditor adalah dicap mencari kesalah pegawai, ada satu pegawai yang memang terindikasi melakukan kecurangan dalam keuagan degan bukti-bukti audit, oleh pegawai tersebut kami di “musuhi” komunikasi bloking, dia selalu menghindar, saya sendiri tidak mau cari musuh karena tugas ini, berbagai cara dilakukan akhirnya muncul ide meditasi dan memberi dia meditasi cahaya, saya bayangin dia diliputi cahaya kasih lebih lama dari biasanya. Besoknya entah bagaimana dia datang mengajak salaman selamat pagi pak ada yang bisa dibantu lagi.. dalam hati Oh My Baba...sebegitunya pengaruh meditasi cahaya..dan akhirnya bisa berkomunikasi dengan baik dan semua baik-baik akhirnya. Dan sejak ada Covid-19 ini jikalau saat meditasi saya selalu membayangan Covid-19 diliputi cahaya kasih dan kasih....siapa tau nantinya Covid berbaik-baik juga untuk kita. Cahaya ada di Covid, Covid didalam cahaya.....Sairam
Meditasi Cahaya untuk Kesehatan
Terima kasih para guru dan senior yang sudah memberikan tuntunan dan pengalaman setelah mempraktekkan Meditasi. Saya belajar meditasi yang dalam asthangga yoga adalah Dyana, sejak tahun 2009, tetapi yang namanya belajar tentu dari play group, TK, SD…dstnya. Dan tentu disini ada belum lulus dan mengulang, mengulang dan mengulang lagi. Itulah kira2 saya belum merasa lulus sampai saat ini. Tetapi ada semangat yang terus ingin melakukan karena tuntunan Bhagavan. Meditasi ini adalah yang pertama dari 9 pedoman. Saya pikir bagaimana bisa lanjut kalau yang pertama tidak dilakukan, jadi saya lukukan saja. Istimewanya walaupun masih dalam taraf “belajar” manfaatnya sangat luar biasa. Saya setuju dengan manfaat yang telah disampaikan di atas. Saya sedikit tekankan manfaat kesehatan yang diperoleh sangat jelas. Karena itu sebagai professional dalam bidang kesehatan berani saya mengatakan Harus Meditasi. Sangat beruntung saat ini mendapat tuntunan yang luar biasa yang tentunya sangat bermanfaat untuk mencapai tujuan… Bhagavan. Ram.
Meditasi Cahaya, Penyatuan dengan Tuhan
Om Sai Ram meditasi cahaya yang kita pelajari selama ini untuk di level study mungkin dapat dikatakan sudah merasa berhasil atau merasa cukup melakukan meditasi cahaya. Dengan pengalaman2 yang kita alami. Namun menurut saya itu adalah awal dari perjalanan mengenal atau memperlajari bahkan mempraktekan meditasi. Meditasi Cahaya yang sesungguhnya kalau kita mau menekuni perjalanan spiritual melalui Raja Yoga ( Meditasi) sebenernya memerlukan pengorbanan yang luar biasa. Karena kita harus mengorbankan kebiasaan kesenangan duniawi kita satu persatu. Mari kita flash back tahapan dari meditasi: Yama , Niyama, Asana, Pranayama , pratyahara, Dharana, Dyana , Samadhi. Astangga Yoga. Itulah yang harus kita lakukan kalo mau menekuni MEDITASI CAHAYA sebagai jalan hidup dalam mencapai kebahagiaan tertinggi. Artinya berapa lama dan apa yang dirasakan itu kembali ketahapan kita sudah ada dimana. Dapat disimpulkan adalah kapan kita sudah merasakan penyatuan dengan Tuhan dalam setiap aktivitas kita pada saat itulah kita sudah mendapatkan manfaat dari meditasi . itu karena sesungguhnya meditasi bertujuan untuk mengembangkan cinta kasih. Membagi kasih kita dengan seluruh masayaarakat dan umat dan mahluk ciptaannya.
Meditasi Cahaya, untuk Kesemimbangan
Mengapa Meditasi Cahaya.? Meditasi cahaya adalah meditasi yang diajarkan oleh Sad Guru Bhagawan Sri Sathya Sai Baba. Dan meditasi ini bisa dilakukan oleh siapa saja dari usia anak-anak (Balvikas) sampai usia dewasa dan usia tua. Seperti yang tercantum dalam 9 Pedoman Prilaku organisasi bahwa, “ Meditasi dan Doa ada di urutan pertama”. Kekuatan Doa ( Gayatri Mantram) dan Meditasi ( Meditasi Cahaya) , sdh tidak perlu diragukan lagi karena menjadi substansi yang sangat fundamental dalam nilai – nilai Sadhana Spiritual, organisasi apapun. Apa manfaat Meditasi? Manfaat meditasi yang dapat kita rasakan adalah , adanya ketenangan pikiran, rasa damai, dan rasa bahagia, semua masalah –masalah yang sering kita hadapi bisa kita selesaikan dengan jernih. Manfaat lainya adalah untuk kesehatan. Dan meditasi cahaya ini dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh dari berbagai serangan penyakit yang diakibatkan oleh Virus ataupun Bacteri. Meditasi Cahaya yang dilakukan setiap hari akan membangun imunitas dan juga kesadaran budi , dengan memvisualisasikan Cahaya Illahi yang absolut masuk kedalam tubuh , dan menggerakan ke tujuh cakra yang ada . Dengan memvisualisasikan cahaya ke organ tubuh yang lain mata, telinga, lidah , tangan dan kaki akan memberikan vibrasi ato dorongan bathin untuk melakukan hal –hal yang baik. Tidak hanya sampai disitu, Vibrasi ato Cahaya Illahi yang menyelimuti seluruh tubuh akan menyatu sehingga tubuh kita menyatu dengan cahaya, cahaya dimana-mana. Kita kirimkan cahaya kesekeliling kita , desa, kota, wilayah dan dunia . Agar dunia damai , sehat dan sejahtera. Tidak ada lagi musibah , tidak ada lagi virus Corona dan lain-lain semua kembali ke pada asalnya, Dengan menuju keseimbangan.Sedikikit mengenai Apa manfaat Meditasi Cahaya? Manfaat meditasi cahaya yang dapat kita rasakan adalah , adanya ketenangan pikiran, rasa damai, dan rasa bahagia, semua masalah –masalah yang sering kita hadapi bisa kita selesaikan dengan jernih. Manfaat lainya adalah untuk kesehatan. Dan meditasi cahaya ini dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh dari berbagai serangan penyakit yang diakibatkan oleh Virus ataupun Bacteri. Meditasi Cahaya yang dilakukan setiap hari akan membangun imunitas dan juga kesadaran budi , dengan memvisualisasikan Cahaya Illahi yang absolut masuk kedalam tubuh , dan menggerakan ke tujuh cakra yang ada . Dengan memvisualisasikan cahaya ke organ tubuh yang lain mata, telinga, lidah , tangan dan kaki akan memberikan vibrasi ato dorongan bathin untuk melakukan hal –hal yang baik. Tidak hanya sampai disitu, Vibrasi ato Cahaya Illahi yang menyelimuti seluruh tubuh akan menyatu sehingga tubuh kita menyatu dengan cahaya, cahaya dimana-mana. Kita kirimkan cahaya kesekeliling kita , desa, kota, wilayah dan dunia . Agar dunia damai , sehat dan sejahtera. Tidak ada lagi musibah , tidak ada lagi virus Corona dan lain-lain semua kembali ke pada asalnya, Dengan menuju keseimbangan
Meditasi Cahaya, Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Saya juga ingin sedikit berbagi pengalaman saya dalam melakukan meditasi cahaya.
Sebelum saya melakukan meditasi cahaya, saya sering tidak memiliki rasa percaya diri. Saya ikut meditasi awalnya hanya ingin mendapatkan ketenangan batin, namun ternyata tidak hanya ketenangan batin yang saya dapatkan, saya merasa ada rasa percaya diri yang muncul secara perlahan dan rasa percaya diri, kedamaian serta hal positif lainnya yg saya dapat dalam meditasi ini ternyata sangat berpengaruh pad acara saya menjalani hidup, menghadapi masalah, kegagalan dan lain sebagainya dengan lebih tenang, damai dan tidak khawatir. Terkadang juga muncul ide-ide cemerlang serta jawaban-jawaban dari pertanyaan dalam diri secara tiba-tiba setelah melakukan meditasi.
Merasa kurang lengkap kalau tidak berbagi pelajaran saya dari awal yang saya ceritakan di atas. Dalam asthanggayoga bagian Dyana, ada dijelaskan tentang Stula Dyana (pemusatan pada benda2 di alam), Jyotir Dyana (pemusatan pada cahaya) dan Suksma Dyana (pada suksma-apakah ini Sang Jati diri?-mohon pencerahan). Sudah banyak dibahas di atas Dyana adalah pemusatan pikiran yang terus-menerus pada satu obyek, yang mana merupakan lanjutan dari Dharana (pemusatan pikiran hanya pada satu obyek), jadi pada Dyana menekankan terus-menerusnya. Sangat menarik Bhagavan bersabda tentang Meditasi Cahaya, sesuatu yang pada medium dari tiga Dyana yang saya pernah dengar. Tentu seperti saya “belajar” memahami meditasi cahayapun masih membayangkan lilin (jadinya bergeser ke Stula Dyana). Tetapi selalu mohon tuntunan para guru dan Sad Guru semoga ada kemajuan. Ram.
Meditasi Cahaya, Rencana Saya Mutasi Kesampaian
Bagaimana pengalaman para bhakta dalam melaksanakan sadhana Meditasi Cahaya ini? Apakah merasakan manfaatnya? Apakah para bhakta bisa menjelaskan perbedaan jika dalam 1 hari tertentu tidak melaksanakan Meditasi Cahaya di pagi hari? Atau apakah kita bisa mengukur manfaat dari meditasi cahaya ini?
Terhadap ke tiga umpan diskusi tersebut pengalamam pribadi saya. Jujur pada awalnya saya sangat tidak mudah berkonsentrasi membayangkan cahaya di kening. Kemudian saya coba mempraktikkan hal yang paling mendasar yaitu menatap dan melihat cahaya lilin secara terus menerus....latihan ini cukup lama saya lakukan karena terinpirasi dari kata PRAYER... Khususnya ACTION (praktekkan) maka baru akan ada hasil (RESULT). Tahapan berikutnya saya berlatih mengolah nafas dengan maha wakhya SoHam.... Walaupun dengan latihan yang teratur pada dua tangga meditasi cahaya....saya merasakan meditasi tengah malam dalam kesunyian alam benar_benar memberikan pengalaman spiritual yang luar biasa. Tentunya setiap pribadi akan memiliiki pengalaman berbeda tergantung niatannya. Sebagai misal pengalaman saya. “Pada tanggal 8 september 2007 saya dimutasikan sebagai guru biasa dari SMK ke SMP tanpa mengetahui ada kesalahan apa ? Malamnya saya melakukan meditasi dan mengirimkan cahaya cinta kasih ke yang berwenang (guru wisesa)... Ee....besoknya pagi_pagi saya terima telpon untuk menghadap ke BKD dan ....saya di memo kembali ke SMK, kesalahan teknis katanya bahkan saya diberi tawaran untuk mutasi pulang..... Ini berkah berikutnya.... Saya yakin ini berkah meditasi sebagaimana yang saya niatkan. Sejalan dengan bertunbuh dalam sadhana meditasi saya pribadi menjadi biasa bersyukur menerima apa adanya sebagai berkah Swami.
Om Shanti Shanti Shanti..
Jay sairam.