APA ITU SEVA/ PELAYANAN TANPA PAMRIH?

Hasil dari karma (kebajikan ) adalah kemurnian hati, menuju pencapaian yang lebih tinggi (jnana). Bersatunya KARMA dengan JNANA adalah SEVA (pelayanan yang sebenarnya). Hal ini membawa kebahagiaan tertinggi. Inilah tujuan umat Manusia. Seva merupakan jenis keinginan yang mendapat pencerahan dari karmanya sendiri. Engkau melakukan tugas dengan perasaan; jangan sampai membuat keterikatan yang kuat terhadap kerja. Lakukan kerja sebagai tyaga (pengorbanan) yang mekar dan berkembang menjadi yoga.

(Sathya Sai Sevadal, Vol.1)

Apa seva itu sebenarnya?

Seva merupakan inti sari dari bhakti yang merupakan nafas para bhakta, sifat-sifat asli para bhakta. Seva muncul dari pengalaman para bhakta di lapangan, suatu pengalaman yang meyakinkan bahwa semua Manusia adalah anak-anak Tuhan, semua badan Manusia adalah Altar Tuhan dan semua tempat adalah tempat tinggal Tuhan.

(Seva a Flower of His Feet)

Seva termasuk Pelayanan kepada Tuhan

Seva tidak semata-mata sesuatu yang baik kepada orang lain. Kita harus memahami makna seva yang sesungguhnya. Setiap orang harus memahami bahwa pelayanan yang diberikan kepada orang lain adalah pelayanan kepada Tuhan. Pelayanan  yang kita lakukan harus bebas dari motif-motif pribadi dan jangan mengharapkan imbalan, jangan pula mengharapkan ucapan terima kasih dari orang yang engkau layani. Semua yang engkau lakukan sebagai pemujaan kepada Tuhan, tanpa mengharapkan imbalannya dan semata-mata hanya sebagai tugas dan kewajiban saja.

(Vision of Sai. Vol.II)

Seva jalan pengabdian badan untuk menyebrangi lautan samsara

Badan sifatnya sementara. Ia mudah kena berbagai penyakit dan gampang luka. Namun badan merupakan perahu untuk menyebrangi lautan samsara. Perahu itu harus tetap dijaga agar seimbang dan berdaya guna. Jangan sampai badan menyita perhatian kita melebihi batas kebutuhan pokok. Badan harus dapat digunakan untuk meringankan beban orang lain, jangan malah menjadi beban diri sendiri. Badan digunakan untuk melayani orang lain, bukan minta pelayanan dari orang lain.

(Sathya Sai Speak Vol.10)

Seva adalah sifat dari Tuhan

Sungai, pohon, dan sapi mengajarkan  tentang hidup untuk kebaikan orang lain. Manusia harus berbagi sifat ketuhanan di dalam dirinya dengan orang lain. Selalu Bersama Tuhan, memikirkan Tuhan, melihat Tuhan, dan mempersembahkan kerja kepada Tuhan. Buatlah dirimu menjadi orang yang dipercaya dan gunakan kekayaanmu serta keterampilanmu untuk orang lain. Manfaatkanlah setiap kesempatan untuk membantu orang lain. Para siswa/bhakta utamanya harus siap membantu orang lain yang berada dalam kesulitan.

(Sathya Sai Speak Vol.66)

Seva adalah sebuah pengorbanan

Berpikirlah apa yang bisa diberikan kepada masyarakat, bukan apa yang bisa didapat dari masyarakat. Jangan hanya memikirkan pendapat dan ekspansi mementingkan diri sendiri. Veda menyatakan bahwa keabadian hanya dapat diperoleh melalui pengorbanan.

(Satya Sai Speak Vol. 29)

Seva adalah Sadhana yang paling penting

Secara individu, seva lebih agung dari hanya sekedar mendapat ilmu pengetahuan, japa, dan lain-lainnya sebagai media menyebrangi lautan samsara. Seva adalah sadhana yang terpenting. Menjadi kesempatan setiap bhakta untuk menyadari Tuhan melalui seva.

Seva dalam bentuk Doa

Bedoalah untuk kesejahteraan masyarakat atau orang lain. Kekuatan doa sangat tak ternilai harganya. Setiap orang yang berkumpul di sini harus berdoa bagi kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain dimana pun berada. Inilah spiritual sesungguhnya. Badan ini hendaknya dipergunakan untuk melayani orang lain. Bila seseorang memiliki hati yang penuh kasih, maka dia berbicara benar, dan suka melayani orang lain, ia tidak memerlukan apa pun dalam hidupnya.

(Sathya Sai Speak Vol. 66:66)

Seva pemutus rantai kelahiran dan kematian

Seseorang tidak bisa menyebrangi lingkaran kelahiran dan kematian ini dengan tirtayatra, tidak pula dengan melakukan Yadnya dan mempelajari kitab suci tetapi hanya bisa dengan melakukan melakukan Seva.

(Summer Shower in Brindavan 1997:73)

Seva mendekatkan kita kepada Tuhan

Kelahiran sebagai Manusia amatlah suci. Tidak ada yang lebih mulia daripada mengunakan hidup ini untuk pelayanan dan memberikan bantuan kepada mereka yang memerlukannya.

Ingantlah selalu setiap langkah awali dengan kasih, maka pelayananmu semakin dekat kepada kehadiran Tuhan dan setiap langkah kebencian dan kerakusan semakin menjauhkan dirimu dengan Tuhan.

Seva membawamu semakin dekat kepadaKu. Bunga hati nuranimu mendapat keharuman dengan jalan seva yang engkau lakukan sehingga ia bisa Ku terima (Baba).

Seva adalah tujuan utama hidup manusia

Masyarakat hanya menghormati orang-orang yang melayani masyarakat. Orang demikian itu (sevadal) akan mendapat anugrah Tuhan. Setiap orang mesti menyadari pentingnya pelayanan tanpa pamrih. Lingkaran pelayanan harus digabung dengan kesiapan berkorban. Hanya dengan pengorbanan, maka seva bebas dari kepentingan peribadi. Seberapa pun tingginya kedudukan seseorang, ia harus menyadari bahwa tujuan utama hidup Manusia adalah memberikan pelayanan tanpa pamrih kepada sesama. Pelayanan harus diberikan kepada mereka yang memerlukan.

(Sathya Sai Sevadal Manua, Januari:1985)

Seva dilakukan dengan tulus ikhlas

Veda mengajarkan bahwa ia yang bisa membebaskan orang lain dengan pelayanan bisa membebaskan dirinya sendiri, bila engkau melakukan seva atas niat sukarela dari dirimu sendiri, bukan atas keterpaksaan tetapi dengan kasih. Jangan sampai ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Jangan mudah termakan kritikan.

Kita harus melupakan kebaikan-kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain dan keburukan-keburukan yang dilakukan orang lain kepada kita. Jangan engkau mengharapkan hasil. Jika engkau memikirkan keburukan orang yang dilakukan orang lain kepada kita, maka engkau mencari kesempatan balas dendam. Bila engkau ingin memberikan pelayanan berpenganglah pada prisip-prisip ini. Seva apapun yang saya lakukan adalah pelayanan kepada Tuhan. Lakukan seva dengan perasaan seperti ini di dalam hatimu.

(Sathya Sai Sevadal, 1985)

Seva adalah bentuk kasih dari Tuhan

Ingatlah! Segala gerak kasih dan pelayanan mendekatkan engkau kepada kehadiran Tuhan. Sebaliknya setiap gerak kebencian akan semakin menjauhkan engkau denganNya. Idealnya pelayanan harus memberi inspirasi kepada pejabat, orang-orang kaya, mereka yang memiliki keterampilan, ilmu pengetahuan, waktu luang dan kesehatan. Layani masyarakat, maka masyarakat akan melayani mu. Bila engkau mengekploitasi masyarakat, maka mereka akan memusnahkanmu. Akhiri rasa malasmu, kuburlah egomu, kuburlah ketamakan akan kekuasaan dan kepemilikan. Engkau harus mendapatkan kualifikasi yang diperlukan untuk menjadi anggota sevadal.

(Sri Sathya Sai speak Vol.IX)

Seva dilakukan tanpa pengharapan

Persiapkan dirimu untuk pelayanan tanpa pamerih, jangan pernah berharap engkau akan dilayani oleh orang lain. Engkau memiliki kekuatan badan, Pikiran dan semangat (jiwa) saat ini dan semuanya kesempatan baik untuk melakukan seva kepada orang lain. Layani orang-orang tua, orang yang kelaparan dan orang yang lemah. Seva seperti itu adalah pelayanan kepada Tuhan. Dipihak lain bila engkau berusaha agar orang lain melayanimu, maka kehidupanmu akan berada di jalan yang gelap!

(Baba)

Seva adalah bentuk pemujaan kepada Tuhan

Love All-Serve All

Perwujudan kasih sayang! Sadarlah hidup Manusia sangat berharga, bila hatimu diisi dengan pikiran-pikiran yang suci dan  menjalani hidup mulia. Persembahkan pelayanan kepada Tuhan. Bila engkau memuja satu Arca di Puramu, maka engkau akan memuja satu Tuhan, tetapi bila engkau memberi pelayanan kepada masyarakat, maka engkau memberikan pemujaan kepada Tuhan dalam begitu banyak rupa.

(Sathya Sai Speak Vol. 23: hal 63)

Seva menyayangi semua dan melayani semua

Love all-Serve all

Rsi Wyasa menulis 18 purana yang berisi banyak uraian. Bukunya sangat tebal dan banyak, sehingga mungkin digunakan sebagai bantal atau alas kelapa, bukanya di masukkan di dalam kepala. Wyasa menemukan jawabannya  ia akhirnya memutuskan kalau isi buku karya tulisannya bisa diringkas menjadi dua kalimat inti, yaitu HELP EVER HURT NEVER (selalu menolong jangan pernah menyakiti).

(sumer Shower in Brindawan, 1995:27)

Seva dengan kerja sama dengan sesama

Narayana Seva dengan memberikan makanan kepada yang lapar dengan rasa hormat dan rendah hati adalah merupakan seva yang teramat penting saat ini. Teriak kelaparan terdengar dimana-mana. Apabila setiap orang bekerja keras, maka tidak ada masalah. Kerja keras dan yang lebih penting lagi adalah kerjasama dengan orang lain dalam kekeluargaan dengan penuh kasih.

 

Seva adalah tujuan hidup kita

Dapatkan nama baik dalam masyarakat. Engkau harus menunjukkan rasa terima kasihmu kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan. Jadikan Seva sebagai Moto dan Tujuan hidupmu. Pelayanan sangat penting untuk membantu meningkatkan sikap hidup yang rendah hati dan juga persatuan.

(Sai Speak Vol.29:91-122)

Seva memberikan kebahagiaan untuk semua

Seva kepada orang lain memberikan kebahagian lebih banyak jika dibandingkan melayani diri sendiri. Berikan saja pelayanan kepada orang yang memerlukan dengan segenap hatimu dan alamiah, maka anandam sebagai hasilnya. Jadilah engkau semua Sevaka, selalu ingin membantu mereka yang memerlukan pertolongan. Bila seorang sevaka menjadi seorang Nayaka, maka dunia akan menjadi sejahtera. Hanya kingkara yang bisa menjadi Sankara, tentunya dia harus menghilangkan ego secara total.

(Active Worker Sri Sathya Sai Baba)

Seva adalah taman sejati kita

Temanmu yang sejati adalah mereka yang siap menerima pelayananmu. Pelayananmu akan memberikanmu masa depan yang cerah. Jangan tumbuhkan ego tentang kapasitasmu saat melakukan seva. Rendah hatilah dan pahamilah bahwa Tuhan telah memberimu kesempatan untuk seva. Apapun yang engkau lakukan kepada orang lain, rasakanlah engkau sedang melayani diri sendiri.

(Sevadal: Seva Organisasi West Bengal)

 

Seva tanpa mengharapkan imblan

Seva tidak semata-mata sesuatu yang baik kepada orang lain. Kita harus memahami makna seva yang sesungguhnya. Setiap orang harus memahami bahwa pelayanan yang diberikan kepada orang lain  adalah pelayanan kepada Tuhan. Pelayanan tadi harus terbebas dari motif-motif pribadi dan jangan mengharapkan imbalan atas segala pelayanan, jangan pula mengharapkan ucapan terima kasih dari orang yang engkau layani. Semua yang engkau lakukan lakukanlah sebagai pemujaan kepada Tuhan tanpa mengharapkan imbalannya dan semata-mata hanya sebagai tugas dan kewajiban saja.

(Vision of Sai, Vol.II)

Seva berasal dari hati yang murni

Jangan melayani demi untuk mendapatkan hadiah, mencari perhatian atau mendapatkan hadiah atau mendapat terima kasih atau karena rasa bangga akan keunggulanmu dalam keterampilan, kekayaan, status atau otoritas. Layanilah karena dorongan kasih sayang. Bila engkau mencapai suatu keberhasilan, hal itu berasal dari Tuhan sebagai karuniaNya, yang didorong oleh kasih yang ada dalam dirimu. Bila terjadi kegagalan, hal itu karena kekuranganmu, ketidaktulusanmu, atau kebodohanmu. Jangan leparkan kesalahan kepada mereka yang menerima seva atau kepada teman kerjamu atau Tuhan.

(Seva is flower of His Feetby Grace)

Seva mendekatkan kita kepada Tuhan

Sevamu akan dinilai dari sikap mental yang mendasarinya. Karena itu pekerjaan apa pun yang diberikan, lakukanlah dengan penuh semangat, pemahaman dan rasa hormat. Di dalam Sai Seva tidak ada tinggi rendah karena Sai ada di dalam semuanya. Sai yang menerimamu  dan kepada siapapun engkau melakukan seva Aku sangat dekat dengan mereka yang memanggil-Ku dan melihat Aku ada di dalam semua makhluk.

(Sathya Sai Speak Vol.10)

Prinsip Seva

Prinsip Seva/Dharmabakti:.prinsip yang harus diperhatikan Dalam seva, yaitu:

  1. Tuhan yang berada di seluruh alam semesta ini dan       mememiliki  berbagai wujud.
  2. Memuja Tuhan adalah tujuan setiap pelayanan yang      kalian lakukan.
  3. Tuhan itu tiada lain adalah dirimu sendiri. Jangan memanggap setiap individu hanya wujud manusia      biasa,  setiap  manusia adalah Tuhan yang     berwujud  manusia.
  4. Manava seva-madhawa seva, love all-serve all, hurt never-helf ever

Pelayanan sebagai sadhana spiritual.

Seva atau Dharmabakti dalam segala bentuknya, merupakan latihan rohani. Dharmabakti merupakan disiplin sipiritual, pembersihan mental. Tanpa inspirasi yang timbul dari sikap tersebut, dorongan itu pun pasti kan menyusut dan mengering, atau mungkin lebih buruk lagi menjadi kesombongan dan pamer:

  1. Lakukan seva atau  pelayanan karena terdorong oleh kasih. Pelayanan yang dilakukan pada Manusia, ternak, hewan, dan menjaga kebersihan lingkungan, memberikan pertolongan kepada mereka yang hidup disekitar kita, melayani semaksimal mungkin pada orang yang sakit merupakan latihan spitual yang patut dipuji.
  2. Dalam melakukan Pelayanan kita harus memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu ada di dalam hati sebagai pemicu baik ketika engkau sedang melayani
  3. Hanya orang yang melepaskan kepentingan pribadi dan menganggap kebahagian orang lain sebagai kebahagian sendiri dan membaktikan dirinya sendiri untuk itu, adalah pengabdian tanpa pamrih
  4. Berikan pelayanan orang lain dengan sepenuh hati yang membutuhkan dan rasakan hasilnya.

Satu-satunya cara yang dapat menolongmu membebaskan diri dari samsara adalah mengabdikan dirimu untuk melayani orang atau makhluk lain.

Seva menjadi pemujaan kepada Tuhan

Bhagawan mengajarkan pada kita melalui SEVA, kita dapat mencapai Bhakti-Melalui bhakti kita dapat mencapai Kebebasan, yang akan memberikan  Kebebasan dari ikatan duniawi.

Baba menyatakan:

  • SERVICE IS THE BEST WORKSHIP
  • THE HAND THAT HELP ARE HOLLIER THAN THE LIPS THAT PRAY.

Apabila kita mempu melaksanakan dua hal di atas merupakan pemujaan Tuhan yang tertinggi karena mampu melihat Tuhan pada setiap orang-orang yang kurang mampu/miskin, Dalam Kondisi pandemic saat ini merupakan kesempatan emas yang diberikan Baba untuk melakukan seva kepada Semua umat Manusia, karena untuk memuja Tuhan di tempat suci secara Bersama-sama tidak diperbolehkan, maka pemujaan yang tebaik adalah melayani sesama yang membutuhkan (era sai dimulai/spiritual).

Bila berhasil, anggaplah keberhasilan itu karena rakmat Tuhan yang  memberimu dorongan sebagai kasih di dalam dirimu. Bila engkau gagal anggaplah kegagalan itu sebagai ketidak mampuanmu, karena kurang besungguh-sungguh atau karena kebodohan.

Selidikilah sumber perbuatanmu, bersihkan dari segala jejak ego. Jangan menyalahkan penerima dharmabakti, rekan-rekanmu atau Tuhan.

Dasar dari seva, Baba menyatakan

Aku memperlihatkan semangat yang besar ini untuk mengajarkan sikap pelayanan yang benar pada kalian, karena:

  • Kasih mengungkapkan diri sebagai pelayan.
  • Kasih tumbuh melalui     pelayanan
  • Kasih lahir dari kandungan pelayanan,
  • Tuhan adalah kasih

> Pelayanan sejati dilakukan dengan perasaan suci, dengan melupakan diri sendiri

> Pelayanan harus harus dilakukan sebagai persembahan bagi Tuhan

> Pelayanan hanya akan bernilai jika dilakukan dengan kasih kepada Tuhan  (DAIVABHIMANA)

Pelayanan sebagai pemujaan:

Sarva Karma Bhagavad Prithyartham

Tyaagenaikeena amrtattva manshuh : Keabadian hanya dapat dicapai dengan pengorbanan.

Maha rsi Vyasa meringkas inti sari 18 purana dalam dua kalimat:

Paropakarah punyanya,  papaya parapidanam.

“Manusia memperoleh pahala dengan menolong serta melayani makhluk lain dan berbuat dosa dengan menyakiti atau merugikan mereka”.

 

 

Dikumpulkan oleh : Dr. Suwasti Puja