SAI GREEN INDONESIA

Sai Green  adalah salah satu unit kerja SSGI di bawah Wing Seva, di bidang kepedulian terhadap lingkungan. Sai Green di bentuk  bulan Juni 2007.

Sai Green juga bersinergi dengan  program Serve The Planet (STP) yang dicanangkan Internasional.

Tujuan :  Agar ada satu bidang / unit, organ SSG yang fokus memikirkan tentang gerakan Sai di bidang kepedulian terhadap lingkungan.

Visi :  Menyadari bahwa alam semesta / lingkungan adalah perwujdan Tuhan

Misi :

1. Melalui gerakan go green, kita mengajak saudara-saudara kita, para bhakta sai, anak-anak dan masyarakat untuk sama-sama belajar bagaimana menjaga & mencintai lingkungannya melalui pembibitan tanaman, dan penanaman pohon sebagai wujud bhakti kepada Sad Guru.

2. Melalui gerakan Pilah Sampah kita mengedukasi / mengajak semua dari anak-anak sampai orang dewasa, agar mengurangi pencemaran sampah plastik, berprilaku bijak terhadap  plastik, sehingga  harapannya setiap dari kita tidak mencemari  alam / lingkungan kita.

 

 

Program Sai Green

1. Penanaman Pohon​ : Ini dilakukan di setiap musim penghujan, biasa dilakukan didaerah-daerah yang kering.

2. Pembibitan tanaman : Ini kita lakukan biasanya bersama anak SD, TK, balvikas, juga para bhakta, sekitar 6 bulan sebelum penanaman pohon.

3. Pilah Sampah : Ini kita lakukan dengan membuatkan tong pemilah sampah, menjadi 4 jenis,

a. Sampah Organik,

b. Sampah Plastik,

c. Sampah Kertas,

d. Sampah Residu

 

 

 

Paket tong-tong pemilah tersebut kita tempatkan di beberapa titik yaitu, di kantin, dapur, pojok pintu masuk bhajan, halaman sekolah, disetiap kelas SD, termasuk di TK sudah pak guru yang buat. Sampah organik, kita olah menjadi pupuk, sampah kertas dan plastik kita bawa ke bank sampah, sedangkan sampah residu kita bawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).​

 

 

Alam merupakan guru terbaik. Alam sangat mempengaruhi, memimpin setiap aspek kehidupanmu dan memberikan kepadamu semua makanan, memberkati atau menghukum-mu. Tuhan menganggap segala sesuatu dalam penciptaan sebagai sama dan Beliau imanen dalam semuanya. Oleh karena itu, janganlah menganggap Tuhan dan Alam sebagai entitas yang berbeda. Mereka tak terpisahkan seperti objek dan bayangannya. Kitab Suci India kuno menghormati dan menyembah setiap objek di alam sebagai manifestasi Tuhan. Dari batu sampai berlian, dari seekor semut sampai dengan gajah, dari orang sederhana sampai pada orang bijak, semuanya patut dihormati. ​

(Divine Discourse, 3 Sep 1988)