Seorang mahasiswa di Perguruan tinggi Sri Sathya Sai Brindaavan, Whitefield, di Bangalore, menderita cacar air dan dijauhkan dari mahasiswa lainnya. Ia tidak diizinkan pergi ke luar asrama dan sudah beberapa hari kehilangan darshan Swami yang pada waktu itu berada di Whitefield. Ia tidak dapat lagi menanggung penderitaan batinnya. Diam-diam ia menyelinap keluar dari asrama mahasiswa tepat sebelum waktu darshan lalu berdiri di dekat gedung pertemuan Kalyana Mandapam (di samping gerbang tempat tinggal Swami di Brindaavan).
 

Ketika Bhagawan datang untuk memberikan darshan, Beliau langsung berjalan ke arah mahasiswa itu. Beliau menciptakan vibhuti, menyuruhnya memakan sebagian abu suci itu, lalu sisanya Beliau oleskan di kedua tangan dan wajah si sakit. Pemuda itu menangis karena terharu. Dokter yang ada di situ berusaha mengingatkan Swami bahwa penyakit itu menular. Swami menjawab, “Menular untukmu, tetapi tidak untuk kasih-Ku.” Kejadian ini memperlihatkan betapa Beliau menyayangi para siswa Beliau.


Dari: Internet.
Kiriman: T. Retno Buntoro.