Suatu hari Natal saya meninggalkan rumah pada sore hari untuk berjalan-jalan menuju tempat ibadah Satyanaaraayana Swami ( Vishnu ) yang baru selesai dibangun di tepi desa tempat tinggal saya. Saya juga membawa majalah Sanathana Sarathi dan Pradiipa untuk bacaan.

Karena pintu tempat ibadah terkunci, saya duduk di tangganya dan asyik membaca artikel “Sathya Sai Bhagavad Gita”. Tiba-tiba saya disapa oleh kepala Sekolah Lanjutan Atas yang kebetulan lewat di situ. “Apa yang sedang Anda baca sambil duduk sendirian di sini?”, tanyanya.

Tentu saja percakapan kami lalu terpusat pada Bhagawan Sri Sathya Sai Baba. Ia berkata, “Saya sudah mendengar banyak cerita yang ajaib tentang Baba Anda, tetapi sebelum saya melihat sendiri Beliau dan mengalami sendiri kemampuan Beliau yang mahakuasa, saya tidak mau mempercayai begitu saja semua cerita itu.”

Saya menjawab, “Teman yang baik, sifat utama Tuhan adalah kemampuan mencipta, memelihara, dan melenyapkan, mahatahu, ada di mana-mana, dan mahakuasa. Baba mempunyai semua kemampuan ini, dan selama ini setiap hari dunia pada umumnya telah menyaksikan mukjizat yang tak terhitung banyaknya sebagai bukti permainan surgawi Beliau. Saya yakin bahwa Beliau adalah Puurnaavaatara ( penjelmaan Tuhan dengan kekuasaan penuh ), Beliau adalah Harihareshvara ( perwujudan Vishnu dan Shiva ), Naaraayana,” ....

Sementara saya sedang berbicara seperti itu, kami berdua terdiam karena mendadak genta tempat ibadah berbunyi sendiri dengan suara nyaring dari dalam tempat ibadah yang pintunya terkunci dari luar! Kami berdua terpaku di situ karena takjub, Baba membenarkan dan meneguhkan pernyataan saya dengan suara genta yang nyaring! Genta itu berbunyi bertalu-talu selama kira-kira tiga menit!

Kami hampir-hampir tidak bisa berbicara setelah mengalami peristiwa yang sangat menggetarkan ini. Kepala sekolah itu hampir tidak dapat berjalan karena terlalu gembira. Setengah jam kemudian, pendeta datang lalu membuka pintu tempat ibadah dan kami masuk ke situ.

Perlu kiranya saya jelaskan bahwa tempat ibadah itu merupakan bangunan dari batu dengan atap yang terbuat dari beton semenan. Bila pintunya ditutup dan digembok, bahkan tikus atau lalat pun tidak bisa masuk ke situ.​Cara-cara Baba sungguh tidak terduga. Karunia Beliau tidak terlukiskan.

 

Oleh: Besagarahalli Raghavan

Dari: Sanathana Sarathi, Januari 1962.