INGATLAH TUHAN DAN BERMEDITASILAH
Walau terjerat dalam kekusutan apa pun, bila orang-orang selalu asyik merenungkan nama Tuhan, mereka akan bebas. Selain itu, dengan cara tersebut tidak diragukan lagi mereka dapat menyadari nama dan wujud yang selalu mereka gunakan untuk mengingat Tuhan. Tiada keraguan sedikit pun mengenai hal ini.
Semua Agama Mengingat Nama Tuhan
Dalam latihan rohani yoga, pengendalian napas (prāṇāyāma), dan tapa, setiap langkah dikelilingi dengan lubang- lubang perangkap dan juga penuh bahaya. Tetapi dalam latihan rohani pengulang-ulangan nama Tuhan, meditasi, atau mengingat nama Tuhan (nama-smaraṇa), tidak ada kemungkinan jatuh atau bahaya-bahaya yang lain. Dalam jenis latihan rohani yang pertama, pelaksanaannya berbeda sesuai dengan kasta atau agama. Dalam latihan nama Tuhan (nama-sādhana), sedikit pun tidak ada perbedaan semacam itu. Umat Hindu, Muslim, dan Kristen mungkin berbeda dalam beberapa hal, tetapi mereka semua satu dalam pemuliaan nama Tuhan. Mereka semua menerima nama Tuhan Yang Maha Esa, walau bahasa yang mereka gunakan untuk menyatakan nama tersebut berbeda. Setiap orang mengidungkan, mengulang-ulang, dan mengingat nama Tuhan sesuai dengan ucapan bahasa yang digunakannya. Setiap orang memegang tasbih yang sesuai dengan agamanya. Tetapi di antara berbagai disiplin kerohanian bagi setiap orang, tidak ada yang demikian banyak buahnya, demikian universal, atau demikian suci seperti pengulang- ulangan nama Tuhan, meditasi, dan mengingat nama Tuhan.
Dambakan Nama Tuhan Lebih Daripada Wujud-Nya
Tuhan dan nama Beliau, keduanya satu, tetapi kemanisan nama jarang diketemukan dalam wujud. Bila nama bunga mawar diingat, maka keharumannya, daun bunganya yang lembut, dan warnanya yang indah, timbul dalam kenangan; sedangkan duri-durinya dan kesulitan-kesulitan yang harus dialami seseorang untuk memperoleh bunga itu, semuanya terlupakan. Sebaliknya bila asal mula serta kisah sebelumnya diperhatikan dan bila tanaman, daun, serta cabang-cabangnya diingat, maka bunganya, yaitu hal yang terpenting, indah dan paling menarik, akan terlupakan dan hanya ‘tanaman’-lah yang dibicarakan.
Tinjaulah ini dari segi yang lain. Bila nama mangga disebut, maka segera orang teringat akan rasa manis yang tiada bandingnya. Sebaliknya bila mangga yang sesungguhnya dipegang dalam tangan, maka mula-mula timbullah kesangsian di dalam hati, apakah buah itu manis atau masam, kemudian kita sibuk memeriksa kulitnya, seratnya, air buahnya, bijinya, kulitnya, dan sebagainya. Bila nama saja yang diulang, hal-hal ini tidak timbul dalam pikiran. Hanya rasa manisnya yang dikenang.
Seperti itulah perbedaan antara wujud Tuhan dan nama Tuhan! Ada sari kemanisan yang murni dalam nama Beliau. Dalam hal wujud Tuhan, ada kemungkinan manusia merasa takut bercampur hormat, dan kadang-kadang bahkan orang teringat pada sifat-sifat yang menimbulkan rasa takut.
Lagi, perhatikanlah alasan lain mengapa nama Tuhan bahkan harus dirindukan lebih daripada wujud Beliau. Kekayaan diperlukan untuk mendapatkan barang apa saja di dunia. Dengan kekayaanlah benda-benda diperoleh, maka kesimpulannya, kekayaan lebih unggul daripada benda yang diperoleh melaluinya, bukan? Dengan kekayaan, setiap waktu orang dapat memperoleh benda apa pun juga. Demikian pula, dengan kekayaan namalah, maka bendanya ‘wujud Tuhan’ dapat diperoleh. Bila kekayaan yang disebut nama (Tuhan) dikumpulkan secara tetap, maka dengan mudah dan tanpa kesulitan Tuhan akan dapat disadari melalui meditasi.
Ada keistimewaan lain berkenaan dengan pengulang- ulangan nama (nama-smaraṇa) yaitu: melalui yoga dan tapa mungkin manusia memperoleh berbagai kekuatan gaib (siddhi). Karena itu, ada kemungkinan bahwa Tuhan akan terlupakan bila kekuatan-kekuatan tersebut timbul. Khilaf oleh kebanggaan ini, orang itu mungkin kehilangan dasar kemenangan yang telah diperolehnya melalui latihan rohani. Hal semacam ini tidak akan terjadi dengan mengingat nama Tuhan, mengulang-ulang nama Tuhan, dan meditasi; tidak ada bahaya semacam itu dalam jalan ini. Ketiga jalan ini membuat kasih (prema) tumbuh dan berkembang dalam diri manusia. Melalui kasih, dicapailah kedamaian (śānti). Sekali kedamaian batin tercapai, semua keadaan lain akan tercapai pula dengan sendirinya. Melalui yoga dan tapa didapatkan kesaktian yang luar biasa; melalui mengingat nama Tuhan, mengulang-ulang nama Tuhan, dan meditasi, diperoleh kasih yang luar biasa, inilah perbedaan antara kedua hal tersebut.
Jangan Membicarakan Jalan Spiritualmu dengan Setiap Orang
Meskipun demikian engkau harus berhati-hati agar tidak membicarakan cara atau jalan ini dengan semua orang karena bagi setiap orang jalan yang dipilihnya akan tampak sebagai yang terbaik. Bila orang yang diajak berunding menempuh jalan lain, ia akan mencela praktik pengulang-ulangan nama Tuhan serta meditasi dan kurang menghargainya. la akan meremehkannya seolah-olah hal itu sangat elementer dan seakan-akan engkau hanyalah orang yang baru mulai masuk sekolah. Akibatnya engkau akan mulai meragukan keefektifan jalan yang kaupilih! Engkau akan merasa masygul berkenaan dengan hal yang sebelumnya membuatmu riang, muak pada sesuatu yang sebelumnya kaucintai.
Karena itu, renungkanlah dalam dirimu sendiri, di antara keduanya mana yang lebih manis. Atau engkau dapat mendekati orang-orang yang telah mengecap madu nama (Tuhan) dan menanyakan pengalaman mereka secara rinci. Jangan memperdebatkan hal ini dengan setiap orang yang kaujumpai. Waktu yang dihabiskan dalam perdebatan- perdebatan serampangan ini lebih baik digunakan untuk meningkatkan sukacita yang diperoleh dengan mengulang- ulang nama Tuhan di dalam hati serta bermeditasi pada wujud Tuhan.
Bila engkau hanya menimbang-nimbang pro dan kontra seperti misalnya, mana yang lebih hebat di antara keduanya, maka bahkan segala sukses yang kau peroleh setelah berusaha keras dalam latihan rohani, akan hilang dengan cepat. Bawalah selalu nama Tuhan dalam kenanganmu dan ulang-ulanglah dengan teguh dan tekun, baik ketika engkau sedang sendirian maupun ketika sedang bersama dengan para bhakta. (Ini harus dilakukan terus) hingga engkau menjadi ahli, maka tiada apa pun yang dapat menggoyahkan engkau.
Lihatlah ikan! Pada tahap awal mereka memelihara anak-anak mereka yang baru menetas, di tempat yang dangkal dan tenang. Kemudian mereka mendorongnya ke dalam lautan luas yang terbuka, kasar dan biadab, dengan penghuni-penghuninya yang amat besar dan mengerikan! Setelah itu mereka dapat hidup di sana dengan berani dan tumbuh tanpa rasa takut. Bila sejak permulaan anak-anak ikan ini dipelihara dalam lautan lepas, maka pasti mereka habis ditelan oleh ikan-ikan yang kecil sekalipun! Karena itu, mengingat nama Tuhan, mengulang-ulang nama Tuhan, dan meditasi harus dilakukan dengan penuh perhatian, sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, dan tidak dipercakapkan dengan orang lain.
Mengulang-Ulang Nama Tuhan adalah Cara yang Paling Aman dan Mudah
Kini banyak peminat kehidupan rohani yang mengesampingkan nama (Tuhan) dan mengambil yoga serta pengendalian napas (prāṇāyāma). Ini penuh dengan berbagai bahaya. Mengikutinya secara tepat saja sulit. Bila diikuti secara tepat, maka lebih sulitlah mempertahankan dan menjaga hasil yang telah dicapai.
Bila orang memasukkan tangannya dan meraba-raba dalam air ketika menebarkan jalanya di sungai, dapatkah ia menemukan ikan dalam jaringnya? Untuk melepaskan pengulang-ulangan nama Tuhan serta keyakinan pada jalan itu, dan duduk dalam yoga serta tapa adalah sama bodohnya seperti berharap untuk menangkap ikan dengan cara ini. Jika nama (Tuhan) diambil sebagai perlindungan dan sandaran, Ia akan dapat disadari besok bila tidak hari ini. Bila nama suatu benda diketahui, maka benda itu akan dapat diperoleh dengan mudah. Tetapi bila namanya tidak diketahui, sekalipun benda itu berada tepat di hadapan si pencari, barang tersebut tidak akan dikenalinya.
Karena itu, ulang-ulanglah nama Tuhan dengan tiada putusnya dan tanpa ragu. Dengan (pengulang-ulangan) nama, tumbuhlah kasih (prema); melalui prema, meditasi pada Tuhan akan dapat dipraktikkan. Jika kasih berakar dalam- dalam pada dirimu, Tuhan yang merupakan penjelmaan kasih akan menjadi milikmu. Betapa pun banyak jalan untuk menyadari (persatuan dengan) Tuhan, tiada yang lebih mudah daripada ini.
Perhatikanlah ini. Bila ada penyakit khusus yang lazim terdapat di negara tertentu, maka obat yang dapat menyembuhkannya akan lebih banyak didapatkan di negara tersebut bila dibandingkan dengan di negara-negara lain. Walau setelah dicari dengan susah payah akhirnya bisa didapatkan juga di negara lain, obat itu tidak akan sebaik dan sebanyak seperti di tempat yang pertama. Demikian pula obat khusus ini sekarang tersedia dalam zaman ini (Kali-yuga) ! Sekarang dalam zaman (yuga) inilah kejahatan-kejahatan yang mengerikan seperti ketidakadilan, kecabulan, dan kelancungan menjangkiti dunia. Itulah sebabnya mengapa selama ini kitab-kitab suci (Śāstra) secara berulang-ulang menekankan bahwa dalam Zaman Kali ini tiada cara lain untuk mendapatkan keselamatan kecuali dengan nama Tuhan! Oleh sebab itu, dari keempat yuga, Kali Yuga adalah yang terbaik. Mengingat nama Tuhan, pengulang-ulangan nama Tuhan, dan meditasi membersihkan kejahatan umat manusia. Sifat manusia dijaga dan dilindungi oleh ketiga hal ini. Karena itu hasil yang diperoleh melalui meditasi lebih besar daripada hasil yang diperoleh melalui yoga, pengurbanan (yajña), atau pengendalian napas (prāṇāyāma) yang mengandung lebih banyak kesulitan.