Bhagawan Sri Sathya Sai Baba , Kidung suci dalam bahasa Telugu: 

“Paduka tidak dapat dilukiskan dan tidak dapat dipahami. Bahkan Brahma pun tidak mampu memperkirakan kebesaran dan kemuliaan Paduka. Selama ini kami selalu menanti karunia Paduka. Oh Yang Mahakuasa, dengarkan ( ratap ) kesengsaraan kami dan selamatkan kami. Padukalah yang menghidupkan kembali putra guru Paduka yang sudah meninggal, Padukalah yang menaklukkan naga Kaaliya, membebaskan Vasudeva serta Devakii, dan menyelamatkan Draupadii dari penghinaan. Paduka memenuhi keinginan Kuchela, Paduka membuat Kubjaa yang buruk rupa menjadi jelita. Paduka melindungi kelima Paandava dan melindungi 16.000 goopiikaa. Paduka tidak dapat dilukiskan dan manusia tidak mampu memahami Paduka.”

Kemulian bagi Krishna pelindung Pandawa, Gopika dan kita semua, mari menyanyikan: Krishna Krishna Govinda Krishna
 

 

Dalam Bhajan Narayana ini disebutkan Beliau yang meberkati pembebasan (Moksa/Mukti). Mengenai ini Bhagawan bersabda:

Pencari Tuhan dan bhakta sejati tidak akan tertarik pada kesenangan dan keinginan duniawi. Keinginan ini harus kita tinggalkan, karena inilah akar permasalahan dari semua penderitaan. Apakah sebenarnya makna dari Moksa atau pembebasan? Moksa adalah kedamaian (Shanti) yang diperoleh lewat Sadhana dengan Chittha Shuddhi atau memurnikan hati. Pemurnian ini hanya didapatkan dengan pengekangan indera. -Sathya Sai Baba-

Semoga Sai Narayana menuntun dan meberkati kita pembebasan : Hari Om Anada Narayana
 

 

Ada guru di dalam diri kita. Guru ini adalah prinsip Atma. Ini merupakan saksi yang abadi yang berfungsi sebagai kesadaran dalam diri setiap orang. Dengan kesadaran ini sebagai penuntun, biarkan semua tindakan dilakukan. (Divine Discourse, 11 July 1987)

Semoga Sad Guru yang  senantiasa terus membimbing kita dalam mengarungi kehidupan ini seperti pada lagu Guru ini : Hari Om Namo Shiva Shakti Namo
 

 

“Seringkali orang mencari kesehatan, bukan untuk kepentingannya sendiri, tetapi untuk menyembuhkan atau mencegah penyakit. Karena penyakit berarti mengalami penderitaan, setiap orang mendambakan kesehatan, dan kesehatan berarti kebahagiaan. Sesungguhnya unsur alami setiap orang adalah kebahagiaan. Ketika engkau tenang, secara alami engkau akan bahagia dan engkau mengalami kedamaian dan kepuasan (Anandam, Prema, dan Shanthi). Dapat diibaratkan seperti ikan yang lepas di tepi danau akan menggeliat dan berjuang untuk masuk ke air lagi, demikian juga setiap makhluk berjuang untuk memenangkan ketenangan, kedamaian, kepuasan, dan kebahagiaan, setiap hari dalam hidup mereka. Setiap orang bisa mendapatkan kebahagiaan, hanya melalui usahanya sendiri. Kebahagiaan adalah harta batin, cara terbaik untuk memenangkannya adalah dengan mempraktikkan tanpa kemelekatan dan disiplin. Jika engkau merencanakan untuk membangun hidup yang penuh dengan kebahagiaan, terlebih dahulu engkau harus merencanakan Kedamaian dan Kepuasan sebagai blok bangunan yang penting.”

 

Semoga kita semua diberkati kesehatan dan kebagiaan dan berkat Ibu Sai, mari menyanyikan kemuliaanNya: Amba Parameshwari

 

Bahkan tindakan terkecil dari Sri Krishna dipenuhi dengan kemanisan tertinggi. Sri Krishna merupakan kerabat dan sahabat tercinta semua orang. Leelas (Permainan Tuhan) dari Sri Krishna manis dan penuh makna. Semua aktivitas dari Sri Krishna adalah untuk kesejahteraan dunia. Kedatangan Beliau adalah untuk mengangkat dunia dari kejahatan dan kelaliman, juga untuk memenuhi kebutuhan mereka yang berbhakti kepada-Nya, serta untuk menegakkan kebenaran dan kebangkitan Veda. Meskipun orang-orang terperangkap dalam lingkaran ketidaktahuan menganggap Leelas sebagai mementingkan diri sendiri dan bahkan dimotivasi oleh khayalan, bhakta sejati menghargai hal ini sebagai hal yang penting dan mengalami contoh-contoh nyata dari berkat-Nya. Pancaran rahmat Tuhan pada setiap orang sedemikian rupa sesuai dengan waktu, orang, serta aspirasi mereka. -Sathya Sai Baba-

 

Mari menyanyikan kemuliaan Krishna : Hey Govinda Hey Gopala

 

Ungkapkanlah rasa terima kasihmu kepada Tuhan dengan mengucapkan Nama-Nya. Chantingkanlah Nama Tuhan dari kedalaman hatimu; bukan sebagai pertunjukan musik belaka. Raja iblis, Rahwana, terus-menerus mengulangi mantra Shiva, Namah Shivaaya tanpa meninggalkan apapun sifat-sifat buruk yang ada pada dirinya. Prahlada kecil, mengulangi mantra, Om Namo Narayana dengan segenap hati dan jiwanya. Hal ini berguna untuk menyelamatkannya dari semua cobaan yang mengerikan dari ayahnya yang jahat, Hiranyakasipu. Ayahnya melemparkannya dari jurang, ia diinjak oleh beberapa gajah, digigit oleh reptil berbisa, dan di dorong ke laut, namun Prahlada muncul tanpa cedera dari semua cobaan ini. Setiap alat penyiksaan berubah menjadi berkah bagi Prahlada! Oleh karena itu ucapkanlah Nama Tuhan dari lubuk hatimu, dengan satu-satunya tujuan hanya untuk menyenangkan-Nya. Dalam proses ini, engkau harus menjadi satu dengan Tuhan. Janganlah bernyanyi, berdoa atau menyebut Nama Tuhan untuk mendapatkan pujian dari orang lain atau untuk pertunjukan semata.

(Divine Discourse, Sep 14, 1997)

 

Oleh karenanya mari menyanyikan nama Narayana yang senantiasa melindungi kita semua: Rama Krishna Hari Narayana