Ada seorang bakta yang sudah lama tinggal di Prashaanti Nilayam. Setiap musim panas, bila Swami pergi ke Brindaavan ( ashram Beliau di Whiteifield, Bangalore ), ia mohon izin Swami untuk pergi ke kota asalnya. Suatu kali pada awal musim panas, Swami menyatakan bahwa Beliau akan segera berangkat ke Brindaavan. Seperti biasa, bakta itu menghadap Swami dan mohon izin untuk pulang. Swami menatapnya dengan tajam dan menjawab, “Tidak. Jangan pulang. Tinggallah di sini.”

Sementara hari berlalu, ia merasa hawa semakin panas dan tidak tertahankan, tetapi ia harus menaati perintah Swami. Ia merasa bosan ( karena tidak ada darshan ) dan sulit menanggung teriknya musim panas, tetapi tidak ada pilihan lain, ia harus mengikuti perkataan Swami. 

Suatu hari ketika ia berjalan melewati suatu gedung yang sedang dibangun, sebuah batu bata jatuh menimpanya. Ia segera dibawa ke rumah sakit. Orang itu menjadi ragu mengapa ia mengikuti perkataan Swami.

Keesokan harinya ketika membaca koran, ia melihat judul berita, “Kecelakaan Kereta Api, sekitar 100 orang tewas.” Sementara melanjutkan membaca, ia dapati bahwa kereta api itu sama dengan kereta api yang rencananya akan ia gunakan untuk pergi ke kota asalnya. Dengan melarangnya pulang, Swami telah menyelamatkan hidupnya.


Dari: Internet​
Kiriman: T. Retno Buntoro