Di Madras ( Chennai ) Swami tinggal di rumah Sushilamma, seorang bakta lama, sementara kami diberi penginapan di wisma tamu milik seorang bakta baru, Sri Sethuraman. Pesanggrahan ini menawan hati. Kijang yang jinak dan burung-burung merak berkeliaran dengan bebas di taman tropis yang subur. Sekelompok pembantu yang lengkap siap melayani kami dan menanggapi  segala kebutuhan kami. Seorang koki yang sangat baik menyiapkan makanan vegetarian yang lezat untuk kami. Saya senang meninggalkan Christina dan pengasuhnya dalam lingkungan yang menyenangkan ini sementara kami pergi bersama Swami mengunjungi berbagai rumah bakta Beliau dan mengikuti konperensi ( Organisasi Sai ).

Tuan rumah kami, Sri Sethuraman, sangat berbakti kepada Ganesha. Setiap orang dari kami yang tinggai di wisma tamunya, dihadiahi sebuah patung Ganesha. ( Beberapa tahun kemudian, ia menyumbangkan patung Ganesha seukuran manusia ke ashram dan dipasang di gerbang depan. Sampai hari ini, patung Ganesha tersebut telah menjadi inspirasi bagi ribuan pengunjung serta penghuni ashram dan setiap hari dipuja oleh pendeta sesuai dengan tradisi ).

Swami mengundang kami untuk makan malam bersama Beliau di rumah Anjali Dewi, seorang bintang film India. Di dekat rumah ini terdapat tanah kosong dan beberapa tahun kemudian di tempat itu didirikan “Sundaram”, tempat tinggal Swami bila Beliau berkunjung ke Chennai. Setelah makan malam, kami semua menikmati pemutaran perdana filmnya yang terbaru, tetapi kami tidak menonton sampai selesai karena Swami prihatin untuk memberikan darshan. Dengan demikian film itu segera dihentikan sementara Swami menanggapi kerinduan hati para bakta Beliau.

Anjali Dewi (Aktris India) sedang melayani makan untuk Bhagawan

Pada tanggal 25 Desember 1971 ketika sedang memberikan wacana, tiba-tiba Swami berhenti berbicara, berjalan ke arah Dr. John Hislop di tepi mimbar, dan membisikkan sesuatu kepadanya. John segera pergi dan Swami melanjutkan wacana Beliau. Ketika kami kembali ke wisma tamu, Dr. Hislop memnceritakan suatu kisah yang sangat menarik.

Swami telah memberi tahu Dr. Hislop bahwa Walter Cowan baru saja meninggal, dan Elsie, istrinya, pada saat itu berdoa dengan sungguh-sungguh memanggil Swami. Swami memberitahu John agar pergi menemui Elsie dan meyakinkannya bahwa Beliau telah mendengar doanya dan akan segera datang ke rumah sakit untuk menengok Walter.

Elsie dan Walter Cowan begitu bhakti ke Swami

Elsie dan Walter Cowan, pendiri “Sathya Sai Book Centre of America” sudah tiba beberapa hari sebelumnya dari Amerika Serikat dan tinggal di suatu hotel di Chennai. Pagi itu Cowan meninggal dalam pelukan istrinya. Mobil ambulans dipanggil dan jasadnya dibawa ke rumah sakit lalu diletakkan dalam kamar jenazah setelah dinyatakan sudah meninggal. Kemudian Swami datang berkunjung ke rumah sakit dan menghidupkan lagi badan Walter Cowan.

Sebulan kemudian. Di Brindaavan ( ashram Bhagawan di Whitefield, Bangalore ), Walter Cowan bercerita kepada saya tentang pengalamannya ketika meninggal. Katanya, tidak lama setelah meninggal, ia tetap berada di dekat badan jasmaninya yang diletakkan dalam ambulans. Tiba-tiba adegan berubah. Swami datang dan membawanya ke sebuah ruang yang besar, di suatu tempat di surga, dan di situ berkumpul beberapa hakim. Kepada Walter diperlihatkan berbagai adegan dari banyak kehidupannya yang lampau. Di situ ia mengenali dirinya sendiri, sering, sebagai orang yang sangat penting dalam sejarah. Ia melihat bahwa dalam berbagai kehidupannya yang lampau ia selalu bekerja untuk kesejahteraan umat manusia. Setelah aneka kehidupan masa lalu itu tampak di hadapan Walter, Swami memberi tahu kumpulan hakim bahwa Beliau membawa Walter kembali ke bumi karena masih ada pekerjaan yang harus dilakukannya. Walter berkata kepada saya bahwa ia tidak senang kembali ( ke dunia ) karena keadaan tanpa badan jasmani memberinya perasaan luar biasa bebas.

 

Dikutip dari “Divine Memories of Sathya Sai Baba”,

Diterjemahkan dari: Sanathana Sarathi, November 2010.

Oleh: Diana Baskin.

Penerjemah :Retno S. Buntoro