1. Praśānti Vāhinī


     Para pembaca! Semoga pancaran kasih suci ini memadamkan kobaran api keresahan, kekaburan batin, ketidakadilan, serta ketidakpercayaan kepada Tuhan karena kobaran api semacam itu membinasakan. Semoga pancaran ini memuaskan dahagamu serta melimpahi engkau dengan kedamaian, kegembiraan, dan kebahagiaan.

     Banyak orang tidak memahami arti kata praśānti. Kedamaian ini bagaikan tulang punggung bagi setiap manusia dan ibarat napas bagi para peminat kehidupan rohani. (Meskipun demikian) setiap orang mengartikannya secara berlainan. Banyak yang mengira bahwa mereka merasa damai bila beberapa keinginan duniawi yang mengganggunya terpuaskan, tetapi itu bukanlah kedamaian yang sesungguhnya. Itu hanya selingan singkat antara kekhawatiran yang satu dengan lainnya. Suku kata pra di dalam Praśānti berarti perluasan, pembesaran, dan pengembangan. Karena itu, praśānti berarti kedamaian yang tidak terhingga. Dengan kata lain, tiadanya keinginan, kemarahan, keserakahan, dan kebencian.

     Untuk mencapai praśānti, engkau harus berhasil melenyapkan sifat-sifat yang tergolong dalam kama‘hawa nafsu’ dan krodha ‘amarah’. Proses yang disebut sama ‘pengendalian pikiran’ ini sangat penting bagi semuanya. Para peminat kehidupan rohani harus berusaha terus menerus melaksanakannya. Apa yang dicari dengan susah payah oleh orang-orang yang melakukan latihan rohani? Tercapainya tujuan bukan? Dengan kata lain, ia berusaha keras mendapatkan śānti. Padahal kedamaian ini merupakan sifat pembawaan manusia. Śānti merupakan tenaga yang membantu mereka yang berusaha mengembangkan kemampuan pertimbangan (viveka), tanpa keinginan (vairāgya), serta ketajaman akal budi (vicakshana). Sesungguhnya kedamaian hanyalah suatu aspek ātma. Seperti halnya ātma, ia juga tidak berawal dan tidak berakhir, tiada noda yag dapat mencemarkannya, ia hanya dapat diperimbangkan dengan dirinya sendiri, ia tidak dapat diperbandingkan dengan apa pun lainnya.

     Śānti harus tampak sepenuhnya dalam perasaan, tutur kata, sikap, serta perbuatan secara seimbang, maka śānti akan menjadi praśānti, kedamaian sejati. Tanpa memiliki kedamaian semacam ini, tidak mungkinlah manusia mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Śānti adalah pesemaian segala kebahagiaan dan kegembiraan. Tyāgarāja mengetahui hal ini, karena itu ia mengidungkan, “Tanpa śānti ‘kedamaian’ tiada saukhya ‘kebahagiaan’.” Semua manusia membutuhkan kedamaian, siapa pun mereka, baik petapa maupun cendekiawan, orang saleh atau pun filsuf.

     Namun, manusia bahkan tidak mampu berdiri diam sedetik pun! Sekadar tiadanya rasa marah tidak dapat dikatakan sebagai kedamaian. Juga śānti jangan dikacaukan dengan kepuasan yang dirasakan seseorang bila ia memperoleh objek yang diinginkannya. Kedamaian yang meresapi dan memenuhi hati haruslah tidak tergoyahkan lagi oleh alasan apa pun; hanya kedamaian semacam inilah yang layak disebut Praśānti. Praśānti tidak mengenal pasang surut, hal ini tidak dapat dialami sebagian dalam kemalangan dan dialami sepenuhnya dalam kemakmuran. Ia bukanlah sesuatu hari ini dan menjadi lainnya pada hari esok. Praśānti selalu memancarkan aliran kebahagiaan yang sama.

     Praśānti Vāhinī ‘Pancaran kedamaian’ ini memberitahu dan membuat engkau memahami sifat-sifat kedamaian yang teragung, bagaimana cara memperolehnya dan bagaimana memanfaatkannya. Setiap peminat kehidupan rohani memiliki hak yang sah untuk mendapatkan kedamaian ini, maka ia harus mempelajari cara memperolehnya.

     Kini dunia sedang menderita karena politik yang mementingkan diri sendiri, pandangan nihilistik, dan persaingan yang kejam. Ini benar-benar merupakan keadaan yang memalukan. Manusia telah lupa sama sekali pada sifat dasarnya yang suci. Dalam krisis semacam ini, hal yang paling diperlukan adalah kedamaian dan kasih.

     Kedamaian dan kasih adalah obat yang akan menyembuhkan penyakit mengerikan ini. Tidak ada obat lain yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Untuk mendapatkan kedamaian sejati, kasih merupakan jalan satu-satunya.

     Bahan bakar kasih menghasilkan nyala suci kedamaian. Kasih mendatangkan persatuan seluruh umat manusia dan persatuan ini, jika dikombinasi dengan pengetahuan spiritual akan membawa kedamaian dunia.