25. Pentingnya Kedamaian Batin


     Banyak sekali gagasan yang terbentuk dalam pikiran manusia dan mereka melantur ke segala penjuru. Beberapa di antaranya saling mendukung dan beberapa saling menghancurkan. Gagasan-gagasan ini tidak boleh dibiarkan melantur secara bebas, semuanya harus disalurkan dan ditertibkan untuk suatu tujuan yang luhur. Hanya dengan demikianlah engkau dapat menetapdalamkedamaianbatin.Engkau harus memiliki keterampilan agar dapat melakukan penyaluran ini. Bukan sekadar keterampilan dalam menggunakan benda-benda duniawi, tetapi lebih dalam pengendalian dan penguasaan kemampuan-kemampuan mentalmu. Ini penting sekali agar (kekuatan) ātma dapat tampil dan berkembang (dalam dirimu). Supaya dapat memahami kemampuan pikiranmu, engkau memerlukan bimbingan orang-orang lebih tua yang berpengalaman dalam menempuh kehidupan rohani atau dalam menyalurkan gejolak pikiran dan perasaannya ke jalan yang luhur.

     Engkau harus dengan cerdas memusatkan seluruh pikiran dan kegiatanmu ke suatu tujuan tertentu. Jika tidak demikian, engkau hanya akan membangun istana khayal di awang-awang dan berkelana di dalamnya. Bahkan indramu akan mengikuti jalan yang bertentangan dan mengalihkan perhatianmu sedemikian rupa sehingga engkau tidak dapat dengan mudah menentukan tindakan yang benar. Indra membuat engkau merasa bahwa jalan merekalah yang terbaik. Apa pun kesulitannya, betapa pun serius krisisnya, engkau harus selalu berjuang untuk mengarahkan kembali indra dan citramu kepada hal-hal dan keinginan yang membawamu menuju ke ideal. Itulah tanda kecerdasan yang sesungguhnya, itulah jalan menuju kedamaian sejati.

     Kodrat manusia membuat setiap orang mempunyai kemampuan viveka. Kemampuan ini diperlukan dalam perjuangannya untuk mencapai ideal yang dicita- citakan. Jangan biarkan kelalaian menghambat atau merintangi jalanmu. Kedamaian batin yang dilandaskan pada jñāna hanya dapat timbul dari pengalaman dan penghayatan yang sesungguhnya. Tujuan akhir setiap​ kegiatan adalah jñāna dan akibat setiap kegiatan seharusnya adalah jñāna. Kemajuan setiap manusia dicapai melalui kegiatan yang dilakukan dengan viveka.

     Sebagai contoh, walaupun ada orang yang dikaruniai Tuhan dengan segala sarana transpor yang nyaman: mobil, pesawat terbang, dan sebagainya, demi kesehatannya ia tetap harus berjalan kaki! Demikian pula demi kesehatan mentalmu! Jika tidak, kelemahan​ mental tidak dapat disembuhkan.

     Agar dapat mencapai hal ini, engkau memerlukan pergaulan dengan orang yang berpengalaman, dan orang-orang yang merupakan pendukung utama kehidupan yang bajik. Hanya dengan demikianlah ketenangan dan kedamaian akan menetap dalam kepribadianmu.