46. Setiap Orang Harus Merasakan Kesatuan Dengan Tuhan Di Dalam Batin


Dalam berlatih meditasi, harus disadari bahwa setiap orang tidak dapat mengikuti pola atau metode yang sama. (Setiap orang berlatih dengan) variasi sesuai dengan evolusi dan keadaan (tingkat kesadaran) setiap individu dan kapasitas serta kesungguhannya. Beberapa memuja Yang Mahakuasa sebagai Ibu Alam Semesta, yang lain sebagai Ayah, Sahabat atau Guru Ilahi. Jayadeva, Gauranga dan Ramakrishna Paramahamsa termasuk dalam kategori yang disebutkan terakhir. Mereka tidak berlatih meditasi. Mereka merasakan kehadiran Tuhan di mana-mana. (Bila demikian) Ke mana mereka bisa pergi bermeditasi? Demikianlah yang mereka alami dan rasakan. Bagi sadhaka sejati, bukti kemahahadiran Tuhan dapat ditemukan di mana-mana. Dengan hanya menutup mata, seseorang bukan berarti telah melaksanakan meditasi. Seseorang harus merasakan kesatuannya dengan Tuhan di dalam batinnya.

Sathya Sai Speaks Vol XVII halaman 39

===

In the practice of meditation, it should be realized that everyone cannot follow the same pattern or method. It varies according to the evolution and circumstances of each individual and his or her capacity and earnestness. Some worship the Supreme as the Universal Mother, others as Father, Friend or Divine Master.Jayadeva, Gauranga and Ramakrishna Paramahamsa belonged to the last mentioned category. They did not practice meditation. They felt the presence of God everywhere. Where could they go for meditation ? Such was their experience. To the true sadhaka, evidence of the omnipresence of God can be found everywhere. By merely closing one's eyes, one does not engage in meditation. One must feel one's unity with God in one's inner being.

Sathya Sai Speaks Vol XVII page 39