45. Prajna Thathwa


Orang-orang bermeditasi dalam keheningan (ekantham). Ini bukanlah suatu pengasingan diri pada sebuah ruangan tertentu atau gua atau hutan yang memberikan kesunyian. Ini adalah perenungan pada satu titik tentang Tuhan, yang mana hal ini merupakan meditasi yang sesungguhnya. Ini berarti menyatukan pikiran dalam gagasan Ketuhanan semata. Pikiran adalah mangsa dari ketidakstabilan yang terus menerus. Satu-satunya cara untuk mencapai tahap konsentrasi adalah dengan memunculkan pikiran dalam prajna thathwa, kesadaran utuh tentang "Aku". Prinsip prajna juga digambarkan sebagai guhyam, yang disembunyikan atau dirahasiakan. (Kesadaran) Ini sangat berharga. Prajnana juga disebut sebagai Brahma Jnana atau Advaitha jnana, pengetahuan tentangYyang Mutlak). Hal ini juga disebut Atma Jnana.

Sathya Sai Speaks Vol XXV halaman 219

===

People meditate in solitude (ekantham). It is not seclusion in a room or a cave or a forest that constitutes solitude. It is the one-pointed contemplation of God that is true meditation. It means merging the mind in thoughts of the Divinity exclusively. The mind is prey to continuous fickleness. The only way to achieve concentration is to emerge mind in prajna thathwa, the integral awareness of the "I". The prajna principle is also described as guhyam, that which is hidden or held in secret. It is infinitely precious. Prajnana is also termed as Brahma Janna or Advaitha nana knowledge of the Absolute). It is also called Atma Jnana.

Sathya Sai Speaks Vol XXV page 219