29. Dhyana adalah Disiplin Pengelolaan Pikiran dan Indra

Kedamaian atau distraksi, ketenangan atau kecemasan yang dirasakan seseorang adalah produk dari pikiran dan perbuatannya. Hal ini tergantung pada sikap atau perilaku seseorang terhadap diri sendiri dan orang lain. Ada banyak orang yang melaksanakan proses dhyana, atau meditasi dengan teratur tentang Nama dan Wujud Tuhan, yang mampu menenangkan gejolak hati dan membuka jalan menuju realisasi batin. Namun, seseorang tidak boleh terombang-ambing atau goyah antara satu ideal Nama dengan Nama lainnya. Dhyana tidak boleh dikurangi menjadi sekadar formula buku teks mekanis, pola pernapasan yang kaku melalui lubang hidung bergantian, dan tatapan tak berarti di ujung hidung. Ini (Dhyana) adalah disiplin yang ketat dari pengelolaan indra, arus kegelisahan, dan hayalan. Itulah sebabnya dikatakan bahwa dhyana adalah lembah kedamaian yang terletak di sisi lain dari pegunungan besar, dengan puncak-puncaknya dinamai enam musuh (nafsu, kemarahan, keserakahan, kemelekatan, kesombongan dan iri hati).

Sathya Sai Speaks Vol X page 79

===

The peace or distraction, the calm or anxiety that one gets is the product of one's thought and deeds. It is dependent on one's attitude or behavior towards oneself and others. There are many who take up the process of dhyana, or regular meditation on the Name and Form of God, who are able to still agitation of the heart and open the way to innner realization. But, one should not vacillate or waver between one ideal and another. Dhyana should not be reduced to mere mechanical textbook formula, a rigid timetable of breathing through alternate nostrils, and meaningless stare at the tip of nose. It is a rigorous discipline of the senses, the nervous current, and the wings of imagination. That is why it is said that dhyana is the valley of peace that lies on the other side of a huge mountain range, with the peaks named after the six foes (lust, anger, greed, attachment, pride and envy).

Sathya Sai Speaks Vol X page 79