2. Jadikan Semua Kegiatan sebagai Bentuk Meditasi


Apakah itu Dhyana? Proses penyatuan pikiran dalam Ketuhanan, tidak melekat pada hal duniawi, dijelaskan sebagai pengertian "Dhyana". 

Namun bukan hal-hal tersebut saja yang bisa disebut meditasi. Bahkan kegiatan seperti berjalan, berbicara, makan, mengemudi, membaca, menulis, dll, juga bisa merupakan meditasi. Kecuali engkau memeditasikan (terpusat dengan) apa yang engkau tulis, engkau tidak akan bisa menulis sama sekali. Kecuali engkau berkonsentrasi (saat berkendara), engkau tidak bisa mengemudi sama sekali. Apa pun yang engkau lakukan, lakukan bahwa hal itu sendiri merupakan kegiatan meditasi.

Engkau harus memastikan bahwa saat melakukan tindakan, engkau melakukannya dengan konsentrasi (pikiran yang terpusat), menghindari sikap tergesa-gesa, hal yang mubasir, dan rasa khawatir. 

Sulit untuk mengendalikan pikiran tanpa melembutkannya. (Namun) jangan memupuk gagasan bahwa jalan itu penuh dengan kesulitan. Apapun bisa dicapai dengan upaya yang sungguh-sungguh.

Summer Shower in Brindavan 1993 halaman 47

===

What is Dhyana ? The process of merging the mind in Divinity, oblivous of the world, is described as "Dhyana". But this alone is not meditation. Even activities like walking, talking, eating, driving, reading, writing, etc., are also meditation. Unless you meditate on what you are writing, you won't be able to write at all. Unless you concentrate, you cannot drive at all. Whatever you are doing, do it as if life itself meditation. You must ensure that while performing action, you do it with concentration, avoiding haste, waste and worry. It is difficult to control the mind without sublimating it. Do not entertain the notion that the path is fraught with difficulties. Anything can be achieved by earnest endeavors.

Summer Shower in Brindavan 1993 page 47