CHINA KATHA 1


NARADA BHAKTI SUTRA

 

Suatu kali Narada bertanya kepada Wishnu: "Para Resi dan orang bijaksana yang telah mencapai kebijaksanaan paling murni tentang Atma yang universal, tidak dapat memperoleh rahmat-Mu; tetapi gadis-gadis pemerah susu dari Gokul yang tidak terdidik, yang terpikat oleh ketampanan, permainan musik, senda gurau, kebaikan dan perbuatan-Mu yang tak terduga, mereka mendapatkan rahmat-Mu. Bagaimana ini bisa terjadi?" Tetapi akhirnya Narada mengetahui sendiri bahwa para Gopi memiliki Krishna sebagai napas hidupnya, penglihatan bagi matanya, suara bagi telinganya, rasa di lidahnya dan sentuhan di kulitnya. Bila sedang menjaga sapi dan anaknya, melayani suami serta anak-anaknya, melakukan seribu satu macam pekerjaan rumah tangga, mereka hidup dalam Krishna, dengan Krishna dan dengan pertolongan Krishna. Hanya "Savada sarva kaleshu Hari Chintanam". Dalam keadaan apapun, setiap saat, di mana saja; pikiran mereka merenungkan Hari (Krishna, Tuhan). Bagaimana Tuhan dapat menolak memberi berkat pada mereka?

Ketika Narada pergi ke Gokul dan memanggil para Gopi agar berkumpul di sekitarnya sehingga mereka dapat mendengarkan ajarannya untuk mendapatkan jnana, para gopi tidak menaruh perhatian. Mereka berkata, mereka tidak suka membuang waktu yang berharga. "Waktu yang sehari semalam tidak cukup bagi kami untuk merenungkan nama Tuhan, kami tidak membutuhkan akrobatik kata-kata untuk meyakinkan bahwa Tuhan adalah Satchidananda swarupa. Kami tahu, kami merasa, kami mengalami kebahagiaan itu setiap saat." Setelah mendapat penerangan tentang keunggulan bakti, Narada menyusun kitab Bhakti Sutra, yang menjadi penerangan yang membimbing para calon.