Dosen: Jurusan Bio-Sciences, Universitas Sri Sathya Sai – Kampus Prashanti Nilayam

Pada tahun 1948 ketika badan Bhagawan yang rupawan berusia 22 tahun, seorang hartawan datang ke Prashaanti Nilayam bersama kedua putra kembarnya yang buta sejak lahir. Pria kaya ini sudah mengadakan perjalanan keliling dunia dan berkonsultasi dengan banyak spesialis mata terkenal, tetapi semuanya menyatakan bahwa tidak mungkinlah memulihkan penglihatan kedua bocah kembar yang buta ini. Karena itu, hartawan tersebut datang untuk menemui Bhagawan yang masih muda.

Bhagawan tidak menemui mereka selama tujuh hari. Ketika sekelompok bakta--yang telah membawa keluarga tersebut ke Prashaanti Nilayam-- memohon kepada Bhagawan agar memberi mereka interview, Beliau memanggil orang kaya tersebut serta keluarganya, bersama dengan beberapa bakta tersebut. Bhagawan memberi mereka wacana yang mendalam mengenai hukum karma dan darma manusia.

Akhirnya, ketika kelompok bakta itu memohon dan boleh dikata mendesak Bhagawan agar menganugerahkan penglihatan kepada kedua bocah kembar tersebut, Beliau berkata, “Lihat, apa yang telah dilakukan si kembar ini dalam kehidupan mereka yang lalu,” lalu Beliau memberi tahu para bakta itu agar memandang ke ujung ruang interview. Di situ mereka seperti nonton bioskop. Kedua anak kembar ini tampak sebagai perampok yang kejam. Mereka melihat kedua perampok itu mengikat dua orang lain di sebatang pohon di hutan, lalu mencungkil mata mereka, dan merampok harta mereka. Sang bakta ( yang mendesak Swami ) terkejut dan bingung menyaksikan kejadian yang berlangsung di depan matanya ini.

Bhagawan bertanya kepada bakta itu, “Katakan kepada-Ku, apakah Aku harus menganugerahkan penglihatan kepada kedua anak laki-laki ini? Bila engkau berada dalam posisi-Ku, apa yang akan kaulakukan?” Bakta itu tidak dapat menjawab. Ia bersujud di kaki Bhagawan dan berseru, “Baba, ampuni kelancangan saya. Swami adalah Tuhan, selalu ada pada masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Swamilah tujuan hidup kami. Mohon selamatkan kami semua.” Dengan penuh kasih Bhagawan mengangkat bakta tersebut lalu berkata bahwa kedua bocah kembar itu ( dahulu ) telah menyesali perbuatan jahat mereka dan berdoa kepada Tuhan memohon ampun. Cara hidup mereka telah berubah. Mereka lalu menolong orang-orang miskin dengan uang hasil rampasan itu, sehingga hasilnya mereka lahir di rumah orang kaya ini. Meskipun demikian, mereka tidak dapat menghindari akibat perbuatan jahat mereka, membutakan dua orang yang tidak bersalah, dan karena itu, mereka harus lahir  lagi buta. Bhagawan memberikan jaminan bahwa karena sekarang mereka telah datang dalam kehadiran Beliau, maka masa depan mereka akan baik, Beliau akan mengurus dan memberkati mereka.

 

Oleh: Dr. A. V. Lakshminarasimhan

Sumber: dari Internet

Kiriman: T. Retno Buntoro