Wacana Bhagawan dihadapan para siswa di Aditorium Universitas Sai, 4 Juni 2009

Tuhan Adalah Satu Dalam Semuanya

Di negeri Bharat (India) yang sakral ini, kesabaran adalah kekayaan yang paling besar. Perasaan yang paling manis adalah perasaan menjadi ibu. Hari ini kita telah kehilangan asas mulia bahwa kehormatan seseorang adalah lebih mulia daripada hidupnya. Wanita yang menempuh hidup yang baik, akan mendapat keanggunan dan kemajuan kejalan Tuhan. Namun dewasa ini, banyak di antara mereka juga sudah melepaskan asas seperti itu.

Bagi seorang wanita terpelajar, ada tiga hal yang paling penting yaitu : Kattu (kebiasaan berbusana), Bottu (titik di dahi) dan Juttu (rambut yang ditata). Para wanita telah melepaskan kebiasaan sakral seperti itu dan mereka memakai celana dan kemeja seperti apa yang dikenakan oleh kaum laki-laki! Mereka berhenti menaruh titik di dahi dan memotong pendek rambut mereka seperti seorang laki-laki! Inilah sejumlah gaya hidup yang bertentangan dengan kebudayaan Bharatiya yang selalu memberikan kehormatan dan kebahagiaan. Anak laki-laki juga menjalani hidup mereka dengan terhormat dan dihormati, bekerja keras dan yang paling penting adalah membuat orang-tua dan masyarakatnya bahagia.

Orang orang hari ini sudah melupakan asas penting Daiva Preeti (cinta terhadap Tuhan), Paapa Bheethi (takut akan dosa) dan Sangha Neethi (moralitas dalam masyarakat). Engkau mungkin melupakan Tuhan, tetapi Tuhan tidak akan pernah melupakanmu, karena Tuhan beristana didalam dirimu. Karena menyadari dan mengerti tentang Tuhan itu sulit. Engkau membayangkan Tuhan mempunyai bentuk. Para pelukis mengambarkan Krishna dan Rama sesuai dengan imajinasinya, dan engkau memutuskan bahwa itulah bentuk Tuhan. Tuhan telah datang dalam wujud manusia. Tetapi sadarilah bahwa badan hanya tas, sebuah tas yang berisi pikiran, kecerdasan, ego dan indra. Tetapi mereka tidak punya hubungan dengan badan. Hanya lima elemen yang membetuk badan. Jika isi dalam badan hilang, badan tidak berguna dan dibakar akan menjadi abu (di tumpukan kayu bakar). Oleh sebab itu jangan memberi perhatian yang terlalu penting terhadap badan.

Krishna, Rama, dll semuanya adalah simbul Tuhan. Temukan Krishna yang sebenarnya. Jangan berdoa terhadap badan. Itu akan menjadikan pikiran berubah-ubah. Untuk itu, kalian semua mencoba memusatkan pikiran. Waktu engkau melakukan konsentrasi, itu akan menjadi perenungan. Akhirnya, larut dan tidak sadarkan diri itulah disebut Samadhi, meditasi. Kita membayangkan bahwa Tuhan lalu menampakkan wujudNya. Asas Atmalah yang mendesakmu untuk hal itu.

Manifestasi sebenarnya bukanlah dalam suatu bentuk apapun, namun dalam bentuk Kebenaran. Dikarenakan imajinasi atau pandanganmulah, engkau melihat baik Krishna atau Vishnu. Lepaskan bentuk dan temukan Kebenaran. Semua ini adalah tipudaya pikiran. Engkau mengarahkan pikiran untuk terus maju pada kondisi seperti ini. Pusatkan pikiran pada Atma yang tidak mempunyai nama atau bentuk apapun. Segalanya sudah timbul dari Kebenaran dan akan kembali pada Kebenaran. Kebenaran berada disana dan di mana-mana di burung, binatang dan bahkan pada serangga kecil sekalipun. Itulah mengapa, jika engkau bertemu dengan siapapun, menunduk dan memberi salam kepada mereka. Itu bukanlah hormat untuk badan, tetapi pada asas Atmic yang ada di dalamnya. Juga jika engkau melihat pengemis, berilah hormat kepada Atma dalam diri mereka. Tuhan adalah satu dalam semuanya.

Lihatlah, jika ada seribu pot air, maka matahari akan terlihat pada semua pot tersebut. Apakah itu artinya bahwa ada seribu matahari? Badan seperti pot. Keinginan seperti air di dalam pot. (jika kita lihat begitu banyak matahari!). Sebenarnya, segalanya adalah reaksi, cerminan dan gema. Setiap kita mencintai siapa saja, kita sebenarnya mencintai diri sendiri. Jangan berpikir bahwa engkau sedang melakukan sesuatu untuk Tuhan. Apa pun yang engkau lakukan, engkau sedang melakukannya untuk dirimu sendiri. Tuhan hadir di mana-mana seperti arus listrik yang menjadikan kipas angin bergerak, bola lampu bersinar dan microfon menghasilkan bunyi. Matikan arus listrik dan segalanya akan berhenti. Jika engkau melupakan Tuhan, Engkau berarti melupakan segalanya. Cintai Tuhan dan taklukkan sifat-sifat jelekmu. Hanya orang yang berkarakter baik seperti itu bisa membangun masyarakat. Cinta bagi Tuhan secara otomatis akan menyebabkan moralitas didalam masyarakat. Jika tidak ada moral, maka tidak ada masyarakat. Hanya ada satu kasta, itu adalah kasta kemanusiaan. Pembagian seperti Brahmin, Kshatriya, Vaishya dan Shudra diciptakan oleh kita dan bukan diberikan oleh Tuhan

Satu hal yang sudah diberikan kepada semua oleh Tuhan adalah Prema (Kasih). Dimana ada kebencian dihatimu maka engkau tidak akan mempunyai Kasih. Cintai semua, Layani semua. Jika engkau memegang teguh asas ini, engkau pasti akan menjadi sejahtera. Tolonglah orang lain, terutama yang miskin dan yang melarat. Tak hanya orang, setiap binatang adalah bayangan Tuhan. Cheemalo Brahmalo begitu yanyian oleh penyair suci Thyagaraja. Yang artinya bahwa Tuhan di sana di segalanya dari semut hingga ke seluruh semesta. Oleh sebab itu jangan marah atau membenci siapa pun. Jika engkau menempuh hidup seperti ini, engkau akan mengenal dirimu. Kita selalu mengatakan, "aku, aku". Itu adalah ego. Untuk menyadari "aku" yang sebenarnya, hilangkan ego (kesadaran badan). Lalu engkau akan mendapat Salib (Salib suci) juga. Lalu engkau akan menjadi Tuhan.

"Untuk menyadari yang benar-benar “Aku",hilangkan ego (kesadaran badan)

Pengertian aku dan kepunyaanku mendorong kearah duality. Upanishad tidak pernah menyetujui duality. Untuk menjalani hidup dan menunaikan kewajibanmu engkau telah diberi sebuah badan. Kewajiban adalah Tuhan. Jikalau engkau mempunyai seorang istri, anggaplah dia sebagai seorang istri tetapi ingat bahwa asas Atma yang sama terdapat dalam dirinya. Ketika pernikahan Rama dengan Sita berlangsung. (pada saat ini Swami menyanyikan puisi yang menggambarkan perasaan meriah di Mithila untuk pernikahan Sang Ilahi ) Sita mewakili Atma. Perkawinan Atma dan Rama. Sebegitu banyak orang berkumpul untuk melihat pernikahan Rama dan Atma. Di aula ini juga, kalian semua sudah berkumpul untuk mendapatkan darshan Swami. Sesudah pernikahan, Vishwamitra melihat Rama ke manapun ia pergi.

Swami sekali ketika menulis suatu nyanyian, Sathya Dharmamu Shanthi Premalatho, Artinya adalah seseorang harus menjalani hidupnya dengan mengikuti Sathya, Dharma, Shanthi dan Prema. Sekali menjalankan Sathya (kebenaran) dan Dharma, (kebajikan) maka kedamaian dan Cinta kasih akan muncul. Dalam situasi apapun, jangan mengucapkan kepalsuan. Cinta kasih tidak bisa jika ada kebohongan. Inti sari ajaran dari semua Upanishad adalah bahwa semua akhirnya jadi Satu.

Pengemis mendatangi seseorang yang kaya meminta kepadanya uang, makanan dan tempat tinggal. Engkau pergi menemui Tuhan dan meminta yang sama. Tidak itu saja. Engkau akan disediakan segalanya. Tuhan dalam dirimu. Masyarakat yang manja seperti itu ibarat "pengemis" juga. Jangan menjadi seorang pengemis. Segalanya baik air, udara, makanan telah tercemar dan menjadi kotor. Satu-satunya pemecahan untuk menyingkirkan pencemaran adalah menumbuhkan pikiran-pikaran yang murni! Kapan datangnya pikiran murni? apabila tidak ada keraguan dan mempunyai keyakinan yang mantap. Apa yang kalian lakukan dari sejumlah gelar yang engkau dapatkan? Ph.D sendiri begitu penuh dosa! Semuanya dilakukan untuk uang. Jika engkau pergi ke pura/kuil, naik bus atau menikmati secangkir kopi pun, orang membutuhkan uang. MANUSIA adalah kekayaan sebenarnya dan bukan uang.

 

Rektor Ilahi dari Alam Semesta (Universe) dan Universitas (University)

Jagalah sifat kemanusiaan, lalu engkau akan mendapat segalanya. Jalani hidup dengan rendah hati tanpa rasa angkuh dan sombong. Manusia muncul dari hati, bukan dari fisik melainkan dari dalam hati spiritual. Itu seperti angin sepoi-sepoi yang murni yang meresapi segalanya. Tolonglah semua apapun yang bisa engkau lakukan. Selalulah menolong, jangan pernah menyakiti. Hormatilah orang-tuamu sekalipun mereka tidak dapat memberimu makan. Ibu menghadapi kesulitan yang luar biasa untuk melahirkanmu, penuh pengorbanan. Jangan pernah menjauhkan orangtua dari sisimu. Seluruh pendidikan yang engkau tempuh haruslah di gunakan untuk memuaskan kedua orangtuamu dan hal itu juga akan memberimu kepuasan hati. Semua temanmu tidaklah sejati. Mereka tinggal denganmu selama engkau mempunyai uang di saku. Jangan mencintai materi. Cinta kasih harus menjadi mental seseorang bukan sebuah materi.

Bhagawan mengahiri wacana IlahiNya dengan menyanyikan; Hari Bhajan Bina Sukha Shanthi Nahi (tanpa menyanyikan nama Tuhan maka tidak akan ada kedamaian di dalam hati).

 

Berikut adalah audio pada wacana ini: