Apa itu eco-enzyme?

Eco-enzyme adalah cairan hasil fermentasi dari gula merah, sayuran dan Kulit buah segar, dan air. 

Mengapa membuat eco-enzyme?

Sebanyak 40 persen dari sampah yang ada di tempat pembuangan akhir adalah sampah organik.  Gunungan sampah tersebut dapat menyumbang emisi ke udara akibat gas methane yang dihasilkan dan juga dapat berpotensi bencana bagi lingkungan sekitar jika gunungan sampah tersebut mengalami longsor. Jadi dengan mengurangi bahkan menghilangkan sampah organik di TPA, maka kita sudah berkontribusi dalam merawat dan mengasihi alam dari diri sendiri.

 

Siapa yang menciptakan eco-enzyme?

Penemu Eco-emzyme adalah Dr. Rosukan Poompanvong dari Thailand. Beliau menemukan eco-enzyme yang digunakan sebagai pupuk organik di bidang pertanian. Namun, kemudian manfaat lain dari eco-enzyme telah ditemukan dan mulai disebarluaskan di masyarakat seperti sebagai cairan pembersih lantai dan juga pembersih peralatan dapur serta kamar mandi.

FAO atau lembaga pangan dunia telah menganugerahkan penghargaan kepada Dr. Rosukan atas temuan inovatif nya pada tahun 2003. Tetapi atas kemuliaan hatinya, beliau tidak mau menerima patent dan juga royalty dari temuannya. Justru beliau ingin agar lebih banyak petani dapat melakukan teknik pertanian yang sehat yaitu tanpa bahan kimia dan selanjutnya mendapatkan keuntungan dari hasil panen yang memuaskan.