Nilai : Shanti/Kedamaian
Sub Nilai : Kepercayaan pada kemampuan sendiri/ketekunan
Tujuan : untuk mengingat kebaikan semua orang termasuk diri mereka sendiri.
Usia :

6 – 12 tahun

 

Metode Pengajaran :  
Duduk hening : Meditasi cahaya
Doa : Gayatri Mantra

 

Cerita - Pensil

Pembuat pensil mengambil pensil, sebelum menempatkan pensil ke dalam kotak "Ada 5 hal yang perlu engkau tahu," katanya kepada pensil, "Sebelum aku mengutusmu ke dunia luar. Ingatlah hal ini, dan engkau akan menjadi pensil terbaik yang engkau bisa." "Satu: engkau akan dapat melakukan banyak hal-hal besar, tetapi hanya jika engkau membiarkan dirimu dipegang oleh seseorang." "Dua: Engkau akan mengalami penajaman yang menyakitkan dari waktu ke waktu, tetapi engkau akan membutuhkannya untuk menjadi pensil yang lebih baik." "Tiga: Engkau akan dapat memperbaiki kesalahan yang mungkin engkau buat." "Empat: Bagian terpenting dari dirimu akan selalu ada di dalamnya." "Dan Lima: Pada setiap permukaan yang engkau gunakan, engkau harus meninggalkan bekas. Tidak peduli bagaimanapun kondisinya, engkau harus terus menulis.." Pensil berjanji untuk mengingat kelima hal tersebut, dan menuju ke dalam kotak dengan tujuan yang tetap melekat dalam hatinya. Jika kita mengganti pensil dengan diri kita sendiri, dan selalu ingat hal-hal atas, kita akan menjadi orang yang terbaik yang kita bisa. Gunakanlah perumpamaan pensil ini untuk mendorong kita supaya kita tahu bahwa kita adalah spesial dan hanya kita yang dapat memenuhi tujuan dari kelahiran kita sendiri. Jangan biarkan diri kita untuk berkecil hati dan berpikir bahwa hidup kita tidak penting dan tidak dapat membuat perubahan.

 

Cerita - Kepiting

Setiap sore kepiting raksasa akan berjalan dengan cara keluar dari laut dan berjalan sepanjang pantai. Suatu sore kepiting yang lebih muda dan lebih kecil mengikutinya. Dia keluar dari air dan mulai berjalan menyusuri pantai. Kepiting yang lebih tua melihat kepiting muda ini berjalan dengan angkuhnya di sebelahnya. Pikirnya. Kepiting muda yang satu ini tidak terlihat canggung saat ia berjalan dengan angkuh ke pantai. Aku akan berjalan lebih cepat jadi dia tidak akan dapat mengikutiku dan aku tidak akan malu dengan kepiting ini, yang berjalan begitu aneh.

Kepiting tua berjalan lebih cepat ke pantai tapi ia terkejut kepiting muda juga mempercepat langkahnya, mencoba untuk mengikutinya. Dan sekarang dia tampak lebih aneh dari sebelumnya. Akhirnya kepiting tua tidak tahan dan menatap kepiting muda yang berjalan tidak seperti kepiting kecil lainnya. Kepiting tua beralih ke kepiting muda dan berkata, "Tolong jangan berjalan di pantai bersama saya lagi, engkau berjuang keras dengan setiap langkah yang engkau ambil. Engkau meliuk-liuk, meluncur, dan menyentak berjalan menuju pantai.." Kepiting muda itu berkata, "Tolong tunjukkan pada saya bagaimana semestinya berjalan. Saya ingin berjalan bersamamu dengan cara yang benar agar tidak malu ketika kita berjalan bersama.." Kepiting tua menunjukkan cara berjalan dengan meliuk-liuk, meluncur, dan menyentak saat ia menggerakkan tubuh raksasanya. Kepiting kecil tampak sangat bingung dia yakin dia berjalan persis seperti kepiting tua tersebut. Pada saat itu kura-kura mendengarkan seluruh percakapan mereka. Ia melihat mereka berdua berjalan menyusuri pantai dan melihat betapa kepiting muda ingin menjadi seperti kepiting tua. Kura-kura itu tidak bisa menahan lidahnya lagi. "engkau berjalan seperti kepiting muda, temanmu, sepanjang jalan menuju pantai. Bagaimana engkau bisa berharap bahwa temanmu kepiting muda, berjalan berbeda dari yang engkau lakukan?" Kepiting tua berkata, "Kurasa aku benar-benar tidak bisa berharap dia berjalan lebih baik daripada aku." Setelah itu, setiap hari dua kepiting berjalan di sepanjang jalan menuju pantai dengan meliuk-liuk, meluncur, dan menyentak. Tapi sekarang masing-masing menahan kepala mereka melakukan yang terbaik yang mereka bisa untuk menjadi contoh yang baik bagi yang lainnya.


Pertanyaan
1. Mengapa kepiting raksasa berpikir kepiting kecil itu berjalan dengan aneh?
2. Apakah kepiting kecil berjalan dengan aneh?
3. Menurutmu, mengapa kepiting kecil itu bingung?
4. Apakah engkau pernah mencoba untuk menjadi seperti seseorang yang engkau kagumi? Apa yang terjadi?
5. Apakah engkau menjadi teladan bagi orang lain? Apa yang engkau lakukan?
6. Apakah engkau merasa dapat membuat perbedaan dengan cara bertingkah laku
sebagai teladan?


Aktivitas/permainan
Bermain -peran: anak-anak dibagi menjadi empat (jika memungkinkan).
Bermain peran (sandiwara) berdasarkan cerita diatas. 

Game - Passing the magic box
Sebuah kotak kecil dengan cermin tersembunyi di dalamnya harus dipersiapkan sebelumnya.
Anak-anak harus duduk dalam lingkaran dan melewati kotak tersebut. Guru kemudian
meminta setiap anak dengan hati-hati melihat ke dalam kotak, ada orang yang sangat spesial
yang bersembunyi disana. Ketika semua anak telah melihat diri mereka di cermin di dalam
kotak, guru menjelaskan arti permainan tersebut pada anak-anak.