Nilai : Shanti
Sub Nilai : Kegigihan
Tujuan : Untuk membuat anak-anak menyadari bahwa dengan melakukan suatu hal lagi dan lagi mereka dapat mencapai apa yang mereka inginkan.
Usia :

6 – 15 tahun

 

Metode Pengajaran :  
Duduk hening : Meditasi cahaya
Doa : Gayatri Mantra

 

Cerita – Burung Gagak yang Kehausan

      Hari itu panas sekali. Seekor burung gagak yang kehausan terbang ke sana ke mari mencari air. Sayapnya lelah dan tenggorokannya kering. Lama-lama ia melihat jauh di bawah sana di sebuah taman, ada sebuah kendi berisi air. “Kaw, kaw, kaw,” teriaknya kegirangan lalu terbang ke bawah menuju kendi. Tetapi hanya ada sedikit air di dasar kendi dan si gagak tidak dapat mengambilnya. Ia mencoba berbagai cara untuk mengambil air, tetapi kendi itu telalu berat untuk digerakkan. Si gagak tidak mau menyerah. Ia menebar pandangan ke sekeliling taman dan melihat batu kerikil di sudut taman. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mulai mengambil batu kerikil itu satu per satu dan memasukkannya ke dalam air. Perlahan permukaan air di dalam air makin tinggi. Ia memasukkan lagi beberapa batu kerikil. Tak lama kemudian permukaan air sampai ke atas. Akhirnya ia dapat mencapainya. Ia bertengger di bibir kendi dan memuaskan dahaganya.

 

Cerita - Menolak untuk Gagal

Sir Edmund Hillary merupakan orang pertaman yang berhasil mendaki Gunung Everest. Pada tanggal 29 Mei 1953 ia mendaki gunung tertinggi yang kemudian diketahui setinggi 29.000 kaki. Ia dianggap ksatria untuk semua usahanya. Ia bahkan membuat kartu American Express komersial karenanya! Namun, sampai kita membaca bukunya, High Adventure, kita tidak mengerti bahwa Hillary harus berkembang untuk mencapai kesuksesan itu. Kamu tahu, di tahun 1952 ia mencoba mendaki Gunung Mount Everest, tetapi gagal. Beberapa minggu kemudian sebuah kelompok di Inggris mengundangnya untuk berbicara di depan anggota kelompok tersebut. Hillary berjalan menuju podium diiringi tepuk tangan yang sangat meriah. Para hadirin mengenali sebuah usaha menuju kemahsyuran, tetapi Edmund Hillary melihatnya sebagai kegagalan. Ia menjauh dari mikrofon dan berjalan ke pinggir panggung. Ia mengepalkan tangannya dan menunjuk ke gambar sebuah gunung. Ia berkata 

dengan lantang, "Gunung Everest, kau mengalahkan aku kali ini, tapi aku akan menaklukanmu nanti karena kau sudah tumbuh maksimal... tapi aku masih berkembang! "

 

Cerita - Dia Tidak Pernah Menyerah

Pada zaman dahulu kala hiduplah seekor tikus yang selalu ingin tahu segalanya. Ia selalu sibuk dengan sesuatu. Suatu hari, ia mengintip dan melihat sebuah ember besar dan karena keingintahuannya, ia mulai menyelidiki. Ia memanjat sisi ember itu, mendorong tutupnya hingga terbuka, mengintip ke dalam– dan PLOP, ia terjatuh ke dalamnya. Ember itu berisi krim dan telah disisihkan oleh seorang ibu rumah tangga untuk digunakan kemudian. Awalnya tikus itu hanya berenang dan bersenang-senang di dalamnya. Ketika ia mulai lelah, ia baru menyadari bahwa ia dalam masalah besar. Ia sudah sangat basah, dan terlalu banyak cairan yang membuatnya tidak bisa memajat keluar ember. Bahkan ia ‘sangat ketakutan’ ketika ia sadar bahwa ia telah berhenti menggerakkan kakinya dan mulai tenggelam. Si tikus yang selalu ingin tahu itu mulai menangis. Tetapi tidak ada yang dapat menolongnya. Ia menjadi semakin ketakutan. “Apa yang harus kulakukan?” pikirnya. “Apa yang harus kulakukan?” dan ia tetap menggerak-gerakkan kakinya untuk tetap terapung di permukaan. Setelah beberapa lama ia berpikir, “Aku menyerah. Aku sangat lelah,” tetapi sesuatu membuatnya tetap bertahan dan menggerakkan kakinya. Pada saat itulah ia mulai menyadari sesuatu terjadi pada cairan tempat ia terjatuh itu. Yang awalnya encer sekarang menjadi lebih kental. Ia mulai berpikir, “Mungkin masih ada harapan!” Kembali ia berenang dan berenang dan krim itu menjadi semakin kental. Tak lama kemudian krim itu menjadi padat sehingga tikus kecil itu dapat berdiri, mengeringkan badannya, dan memanjat keluar dari ember.

 

Cerita - Jangan Menyerah

Di tahun 1960-an seorang musisi dan aktor drama ternama mengajak putranya ke All India Radio untuk audisi. Setelah rekaman, AIR menolaknya karena suaranya tidak cocok sebagai penyiar. Bertahun-tahun kemudian, menjadi fakta yang diketahui semua orang bahwa AIR tidak bisa seharipun siaran tanpa menampilkan suaranya. Lelaki itu tak lain dan tak bukan adalah KJ Jesudas. Di tahun 1962, empat orang musisi muda yang gugup memainkan lagu pertama mereka untuk audisi di hadapan para eksekutif dari perusahaan rekaman Decca. Para eksekutif tersebut tidak terkesan. Ketika menolak kelompok musik ini, salah seorang eksekutif itu berkata, "Kami tidak suka suara mereka. Grup dengan gitar ketinggalan zaman." Grup itu dikenal dengan nama The Beatles. Pada tahun 1954, Jimmy Denny, manajer Grand Ole Opry, memecat seorang penyanyi setelah satu penampilan. Katanya, “Kamu tidak akan ke mana-mana…nak. Kamu sebaiknya 

kembali saja menyetir truk.” Dia tetap melanjutkan usahanya dan menjadi penyanyi paling populer di Amerika: Elvis Presley. Ketika Alexander Graham Bell menciptakan telepon pada tahun 1876, itu tidak mendapat sambutan hangat dari pendukung potensial. Setelah menampilkan demo panggilan telepon, Presiden Rutherford Hayes berkata, "Ini adalah penemuan yang menakjubkan, tetapi siapa yang mau menggunakannya?" Saat Thomas Edison menciptakan bola lampu pijar, ia telah melakukan lebih dari 2000 percobaan sebelum akhirnya berhasil. Seorang wartawan muda menanyakan padanya bagaimana rasanya gagal berulang kali. Jawabnya, "Saya tidak pernah gagal. Saya menciptakan bola lampu pijar. Hanya saja butuh proses 2000 langkah.." Sekitar tahun 1940-an, seorang penemu muda bernama Chester Carlson membawa idenya ke 20 perusahaan, termasuk beberapa yang terbesar di negeri itu. Mereka semua menolaknya. Di tahun1947 – setelah tujuh tahun yang panjang dan penuh penolakan, akhirnya ia mendapatkan sebuah perusahaan kecil di Rochester, New York, Haloid Company, yang mau membeli hak cipta dari penemuan dan prosesnya. Haloid kini menjadi ‘Xerox Corporation’ yang kita kenal sekarang. Gadis ini adalah anak ke-20 dari 22 bersaudara. Ia lahir prematur dan kelangsungan hidupnya diragukan. Saat ia berusia 4 tahun, ia menderita radang paru-paru dan panas tinggi, yang menyebabkan kaki kirinya lumpuh. Waktu ia berumur 9 tahun, ia melepaskan penyangga besi yang selama ini menopangnya dan belajar berjalan tanpanya. Ketika usianya 13 tahun ia sudah bisa berjalan berirama, yang menurut para dokter adalah sebuah keajaiban. Di tahun yang sama ia memutuskan untuk menjadi pelari. Ia mengikuti lomba dan sampai di garis finish paling akhir. Semua orang menyuruhnya untuk berhenti, tapi ia tetap berlari. Suatu hari akhirnya ia memenangkan sebuah lomba. Dan lomba berikutnya. Sejak itu ia selalu memenangkan semua lomba yang diikutinya. Pada akhirnya gadis kecil ini, yang pernah divonis tidak akan pernah bisa berjalan lagi, bisa memenangkan tiga medali emas Olimpiade!!! Dia adalah Wilma Rudolph !! Aktivitas Mudah vs. Sulit Mintalah siswa untuk membuat daftar berisi hal-hal yang menurut mereka sulit dan mudah untuk dilakukan. Kemudian diskusikan fakta bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kelemahan; jika mereka terus mencoba melakukan hal-hal yang ada di dalam daftar hal yang sulit dikerjakan, mereka dipastikan akan sukses. Niat untuk Gigih Keluarkan semua ide dan buat daftar tentang rintangan, kebiasaan, dan perilaku yang menyebabkan orang tidak berhasil mencapai tujuan mereka. Kemudian minta anak-anak untuk menuliskan atau menggambar cita-cita mereka kelak jika mereka dewasa. Atur siswa 

berpasangan dan biarkan mereka berbagi ide mereka. Sebagai daftar kelompok, buatlah daftar “langkah-langkah umum” yang diperlukan untuk meraih impian mereka.

Lagu
Jika engkau tak berhasil

Jika engkau tak berhasil, coba, coba, coba lagi
Jangan menyerah, jangan putus asa, akhirnya kau ‘kan berhasil, akan berhasil
Dunia ini banyak tantangan, harus brani menghadapi
Cobalah dengan kerja keras, jangan tergantung nasib
Gunakan sluruh kemampuanmu, yakin dan percayalah
Bahwa kau pasti ‘kan berhasil, akan berhasil