12. Perihal Belajar


    Kitab-kitab Veda dan Purāṇa patut dibaca dan didengarkan. Nama Tuhan harus diucapkan, dikidungkan, dan didengarkan. Penyakit yang berbeda memerlukan pengobatan yang berlainan. Pada beberapa pasien diberikan obat gosok, sedangkan pasien lain diberi obat yang harus dimakan. Tetapi, untuk penyakit yang menimpa setiap manusia di dunia ini; lingkaran kelahiran dan kematian, maka mendengarkan nama Tuhan, mengidungkan  nama Tuhan, dan obat-obat lain semacam itu, harus digunakan luar dalam. Engkau harus mengucapkan maupun mendengarkan nama Tuhan. Seorang peminat kehidupan rohani mungkin memperoleh karunia Tuhan, berkat Guru, dan doa restu dari orang-orang yang berbhakti kepada Tuhan. Tetapi semua berkat ini tidak ada gunanya bila ia tidak memperoleh berkat yang lain, yaitu rahmat kesadaran batinnya atau antaḥkaraṇa-nya sendiri. Tanpa berkat ini ia akan gagal karena semua berkat lainnya tidak akan berguna.

    Karunia Tuhan tidak dapat diperoleh dengan mudah. Perasaan keakuan yang membuat engkau berkata, “Akulah pelakunya,” harus dicabut seluruh akarnya dari dalam hatimu. Setiap orang, baik yang terpelajar maupun buta huruf, harus memiliki hasrat yang kuat untuk mengenal Tuhan. Tuhan mempunyai kasih yang sama bagi semua anak-Nya, karena memberi penerangan adalah sifat cahaya. Dengan penerangan itu, beberapa orang mungkin membaca buku yang baik, lainnya mungkin melakukan kewajiban sehari-hari atau pekerjaan apa pun. Demikian pula dengan mengucapkan nama Tuhan, seseorang dapat maju menuju penghayatan kesadaran Tuhan, sedangkan orang lain lagi, mungkin menggunakannya untuk melakukan kejahatan! Bagaimana (dan untuk apa) engkau menggunakan penerangan itu, semuanya tergantung kepadamu. Tetapi nama Tuhan tidak ternoda, selalu dan selama-lamanya.