65. Renungkan Keteladanan Kedamaian Batin Para Suci Jaman Dahulu
Para sadhaka dan bakta zaman dahulu mencapai tujuan hidupnya melalui kedamaian batin. Kedamaian batin memberi Rāmadāsa, Tukārām, Kabīr, Tyāgarāja, Nandanar, dan lain-lain ketabahan yang diperlukan untuk menanggung fitnah, kesulitan, dan bahkan siksaan yang menimpanya. Jika sādhaka melandaskan usaha mereka pada contoh ini, mereka akan bebas dari amarah, keputusasaan, dan kesangsian. Lebih bermanfaat bagimu bila engkau merenungkan kisah usaha kerja keras, perjuangan, dan keberhasilan orang-orang suci ini daripada bila engkau merenungkan kekuasaan dan keberhasilan Tuhan. Engkau dapat memperoleh kedamaian batin dengan mengingat-ingat bagaimana mereka mengatasi berbagai halangan, menanggung berbagai kesulitan, dan jalan apa yang mereka tempuh untuk mencapai pantai seberang. Akan kau temukan bahwa kedamaian batin merupakan alat utama yang menyelamatkan mereka dari jerat kemarahan, penderitaan, kesombongan, kesangsian, dan keputusasaan. Karena itu, dengarkanlah oh para sādhaka ! dengan karunia Tuhan berusahalah mendapatkan alat itu, yaitu kedamaian batin. Kerahkan segala usahamu untuk tujuan tersebut.
Prashanthi Vahini halaman 12
===
The sadhakas and bhaktas of old reached their goal through shanthi. Shanthi gave Ramdas, Thukaram, Kabir, Thyagaraja and others the fortitude needed to bear all the calumny, torture, and travail that was their lot. If sadhakas base their efforts on these examples, they will be free of anger, despair and doubt. The account of their struggles and successes, if contemplated upon, are more useful to the sadhaka than the contemplation of the powers and accomplishments to the Lord. One ca attain shanthi by recalling how the saints overcame their handicaps, bore troubles, and trod the path to cross over to the other bank. It will be found that shanthi was the main instrument, which saved them from the coils of anger, pain, conceit, doubt and despair. Therefore listen, oh sadhakas ! Acquire the instrument of shanthi by the grace of the lord. Direct all effort to the end.
Prashanthi Vahini page 12