5. Memiliki Kedamalan Berarti Memiliki Segala-galanya
 Kedamaian penting sekali bagi setiap manusia; memiliki kedamaian berarti memiliki segalanya. Tanpa kedamaian, tiada kegembiraan dalam hal apapun. Meskipun kedamaian merupakan pembawaan manusia, kemarahan dan keserakahan menekan sifat ini. Bila cacat ini dilenyapkan, kedamaian memancarkan sinarnya yang cemerlang.
 Engkau harus selalu memiliki pikiran yang tenang. Hanya dengan demikianlah engkau dapat memiliki ketenangan batin. Ini hanya masalah mendisiplinkan pikiran. Pada mulanya pelaksanaannya sulit, tetapi bila telah kaukuasai, engkau dapat mengatasi segala kesulitan dan kekhawatiran. Pikiran yang tidak resah sangat perlu bagi kemajuan rohani setiap sādhaka. Ini merupakan salah satu sifatnya yang berguna. Pikiran dan perasaan semacam itu memberi kekuatan dan kebahagiaan sejati. Berusahalah sekuat tenaga memperolehnya walau mungkin engkau gagal tujuh kali. Jika engkau pantang berputus asa, pasti engkau akan berhasil pada usaha yang kedelapan. Kisah Bruce yang mendapat inspirasi dari seekor laba-laba dan meraih kemenangan pada usaha yang kedelapan kalinya patut diingat. Apakah yang memberinya kemenangan? Kedamaian batin, pikiran yang tenang, tidak resah. Ia tidak menyerah pada keputusasaan, sikap pengecut, atau perasaan tidak berdaya; ia selalu tenang dan akhirnya mencapai keberhasilan. Bahkan seandainya tertimpa malapetaka pun engkau tidak boleh berkecil hati. Pikiranmu harus selalu murni, tidak bernoda, dan tenang, penuh keberanian. Tidak menangisi masa lalu, tidak ragu dalam melaksanakan tugas yang sedang ditangani, itulah ciri khas seorang sādhaka. Engkau harus bersedia menerima dengan gembira rintangan apa pun dalam jalan kerohanian. Hanya orang-orang semacam itulah yang dapat mencapai tujuannya.
 Senang pada saat mujur, lalu bergembira dan bersukaria; sedih pada waktu mengalami kerugian, kemalangan dan penderitaan; ini merupakan reaksi yang wajar pada semua makhluk hidup. Jadi, apakah keunggulan sādhaka? Ia tidak boleh melupakan prinsip ini: selalulah waspada dan tanggunglah segala kejadian yang tidak dapat dihindarkan dengan tawakal. Bila engkau bingung karena mengalami kesulitan, kerugian, dan kehilangan, jangan berkecil hati atau tergesa- gesa mengambil tindakan. Renungkan dengan tenang bagaimana hal itu terjadi. Dalam suasana tenang, berusahalah menemukan suatu cara yang sederhana untuk mengatasi atau menghindari hal itu. Jika ada pukulan yang diarahkan ke kepala, usahakan agar hanya sorbanmu yang terkena; itulah reaksi yang cerdik.
 Kedamaian diperlukan untuk ketajaman kecerdasan ini. Ketergesaan dan kekhawatiran akan mengacaukan inteligensi. Ketenteraman batin mengembangkan semua sifat yang bermanfaat dalam diri manusia. Bahkan kewaskitaan pun timbul melalui kedamaian. Dengan kewaskitaan itu engkau dapat mengetahui lebih dahulu halangan serta bahaya yang akan menimpa dan dapat mencegah serta menghindarkannya. Di sini pun peminat kehidupan rohani harus memperhatikan beberapa hal yang tidak mudah dipahami. Ia mempunyai beberapa masalah khusus, yakni cacat cela, kekeliruan, kelemahan, dan sebagainya, tetapi icchāśakti atau ‘kekuatan kehendak’ dapat sedemikian dimurnikan dan dikuatkan sehingga cacat cela ini tidak pernah diingat kembali. Jika engkau memikir-mikirkan berbagai kelemahan tersebut dan merenungkan bagaimana semua itu terjadi, kapan terjadinya, dan sebagainya, mungkin engkau akan melakukan beberapa kesalahan lagi. Sekali hal itu kauketahui sebagai cacat cela, mengapa mencemaskan timbulnya dan asal usulnya? Sebaliknya, biarkan pikiranmu merenungkan hal-hal yang baik. Apa gunanya menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak diperlukan lagi? Jangan kaupikirkan lagi hal-hal itu. Engkau akan mendapati bahwa sikap ini bermanfaat.
 Bila latihan rohanimu tidak ada hasilnya, engkau harus berusaha mengetahui penyebab kegagalan ini. Analisis ini perlu. Kemudian engkau harus menjaga agar selanjutnya tidak melakukan kesalahan itu lagi. Engkau harus berusaha sedapat mungkin agar waspada dan berhati-hati dalam hal itu. Dalam soal semacam ini engkau harus cepat dan giat seperti tupai. Ketangkasan dan kewaspadaan juga harus dikombinasi dengan kecerdasan yang tajam. Semua ini hanya dapat diperoleh melalui kedamaian.
 Kesungguhan hati yang mantap dan tidak berubah- ubah sangat penting untuk menghindari konflik mental dan untuk mengatasinya (bila konflik itu timbul). Engkau harus tenang dan teguh tidak tergoyahkan. Keberanian, nasihat yang baik, dan kemantapan, semua ini akan membuat kehendakmu (icchāśakti) menjadi kuat dan kokoh. Wajah yang berseri-seri, sinar mata yang cerah, pandangan yang penuh kepastian, suara yang berwibawa, kearifan, belas kasihan, dan kebaikan hati yang mantap, semua ini menunjukkan kekuatan kehendak yang tumbuh dan berkembang. Pikiran yang tidak resah, pandangan yang riang tanpa cela, semua ini merupakan tanda-tanda yang tampak bila kedamaian telah berakar dalam dirimu.