Bhagawan Sri Sathya Sai Baba Tentang Meditasi
APABILA ENGKAU MASIH MERASA SEDANG BER-MEDITASI, ENGKAU BELUM BERMEDITASI
-BABA
Ada tiga aspek dalam SADHANA : konsentrasi,kontemplasidan meditasi.
Pada saat ini engkau mencurahkan pandanganmu kepada bentuk (form),ini yang dinamakan konsentrasi. Bila bentuk (fisik) tersebut tidak berada didepanmu lagi, namun engkau masih dapat melihat bentuk tersebut dengan mata-bathin-mu,hal inidinamakan kontemplasi.
Dari hasil latihan seperti ini secara berkesinambungan (steady), bentuk tersebut akan terpatri secara permanen dalam hatimu. lnilah yang di namakan meditasi. Dalam setiap kali melakukan meditasi, bentuk tersebut tersebut tetap berada dalam hatimu secara permanen.
Pada saat ini engkau "masih" membatasi (terbatasi) sadhana-mu sampai konsentrasi dan kontemplasi. Namun kedua tingkatan ini tidak kekal. Memang benar bahwa langkah pertama dalam sadhana adalah konsentrasi dan konsentrasi tersebut harus berubah menjadi kontemplasi, yang kemudian menjadi meditasi.
Dalam tahap akhir meditasi, engkau harus terus-menerus mem-visualisasikan "Bentuk Tuhan". Yang engkau sayangi, walaupun engkau sedang menutup mata mu.
Rsi-rsi jaman dahulu telah memakai cara meditasi seperti ini. Hal inilah yang menyebabkan Tuhan memanifestasikan Dirinya di depan mereka (para Reshi), bilamana mereka mengharapkannya, untuk berbicara atau untuk memenuhi keinginan mereka.
( 555.Vol. 42, Page 61 )
Ada dua jalan menuju Tuhan, Doa dan Meditasi.
Doa membawa anda ke kaki suci Tuhan dan Meditasi (Dhyana) menarik Tuhan kepadamu, memberi inspirasi agar engkau dapat Menaikkan dirimu menuju Tuhan. lni membuatmu datang bersama-Nya, bukan yang satu di tempat yang rendah dan yang lain di tempat yang tinggi.
( 555.VOL. V)
Apakah seseorang dapat mengajarkan Meditasi kepada orang lain atau melatihnya? Yang dapat diajarkan adalah : cara duduk, posisi,kakinya, lehernya, kepalanya,punggunya dan cara bernafasnya.
Karena Medtiasi adalah fungsi dari Jiwa,oleh karena itu diperlukan ketenangan diri, pengosongan Bathin (Mind) dan mengisi diri-sendiri dengan Cahaya yang keluar dariTuhan yang bersemayam dalam diri manusia. lniadalah pelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh buku dan tidak dapat di Komunikasikan dalam kelas.
( SSS. Vol VII)
Engkau tidak dapat mengandalkan kepada orang lain untuk dapat sukses dalam meditasi (Dhyana) dan Japa (secara halus berulang-ulang mengucapkan nama Tuhan). Atau mengharapkan bertemu dengan seorang Reshiuntuk mendapatkan Mantra dari-Nya. Berdoalah kepada Tuhan yang bersemayan dalam Hredaya dirimu, dan engkau akan mendapatkan bimbingan .
( SSS. VOL. VII )
Ada tiga tingkatan meditasi.
Yang pertama KONSENTRASI, kemudian KONTEMPLASI dan selanjutnya MEDITASI. Mengarahkan semua indra menuju tindakan (action) adalah KONSENTRASI. Dari pagi sampai malam, Aktivitas apapun yang kita kerjakan, semuanya dikerjakan dengan konsentrasi.
Ada batasan antara Konsentransidengan Meditasi. Konsentrasi berada di bawah indria dan Meditasi diatas indria.
Diantara keduanya ada yang disebut Kontemplasi. Apabila kontemplasi menuju ke dalam secara alamiah ia memasuki Meditasi. Meditasi berada diatas indria-indria,ia jauh melampaui kesadaran lndria.
Tanaman bunga Rose, mempunyai daun, duri dan bunga. Konsentrasi membantumu untuk mengidentifikasi dimana letak duridan dimana bunganya. Untuk mengambil bunganya (=love) dari cengkraman duri-durinya (=worldly desires) adalah kontemplasi.
Konsentrasi mengindentivikasi letak duri dan bunganya, kontemplasi memetik bunga tersebut dan meditasi mempersembahkan bunga tesebut kepada Tuhan.
Dalam meditasi ada tiga aspek,yaitu :
1. Subjek (orang yang melakukan meditasi)
2. Objek (Tuhan I Sinar I Cinta kasih)
3. Proses meditasi.
Dalam proses meditasi, Subjek (manusia) "berusaha" untuk mengadakan hubungan dengan Object (Tuhan).
Meditasiyang benar,atau puncak darimeditasi terjadiapabila ketiganya berpadu menjad isatu. Dan yang satu itu adalah Tuhan.
Apa-apa yang tidak kekal telah musnah, dan yang tertinggal adalah keadaan mulia dan megah TAT TWAN ASI.
lni adalah pengalaman-langsung tentang kemanunggalan (unity), dimana sang pelaku meditasitidak menyadaridirinya sendiri.
Apabila sang meditator kembali kekesadaran "Biasa", Jyoti tersebut kembali kehatinya (hrdaya) dan tetap menyala sepanjang hari.
Kita harus menyadariapa yang terjadi dalam meditasi,setelah kita memasuki dan mendalaminya, yang penting bukan memikirkan tentang jyotl (cahaya), tetapi melupakan badan jasmanidan mendapatkan pengalaman langsung bahwa badan jasmaniitu bukan dirinya.
Apabila badan jasmani ini telah terlupakan keseluruhannya, ini adalah tahap kontemplasi. Terjadinya kontemplasi ini tidak bisa dipaksakan. Hal tersebut terjadi dengan sendirinya secara alamiah setelah konsentrasi.
Swami Vivekananda menceritakan pengalamannya bahwa dalam meditasi ia tidak dapat menemukan badannya,dimanakah badannya ?. Beliau tidak dapat menemukannya.
(conversation with Sathya Sai Baba, By John Hislop)
SAMADHI (Equipoise) adalah puncaknya meditasi, ia melampaui semua tahap kesadaran jasmani, conscious, subconscious dan unconscious. Samadhi adalah suatu keadaan yang melampaui Bathin (mind), keadaan tersebut diebut "Super Consciousness" apabila inteligensia (intelligence) dapat dipertahankan terus menerus.
Sama artinya seimbang dan Dhee artinya "intellect" (akal-budi), jadi Samadhi artinya keadaan seimbang yang terus menerus dari akal-budi (intellect), Bathin yang seimbang dalam menghadapi panas atau dingin, baik atau buruk, sukacita atau penderitaan.
(Swami's discourse 1978 dan June 1989)
Tugaskan Bathin (mind) untuk menjadi penjaga dalam latihan konsentransi dan meditasi,seperti yang akan dijelaskan dalam tulisan dibawah ini:
Mata setengah dipejamkan dan fokuskan pada ujung hidung. Bernafaslah dengan tenang dan perlahan, menyadariidentitas-mu yang sebenarnya SO HAM, Tuhan adalah saya,Saya adalah Tuhan.
Dengan menegaskan So Ham terus menerus sehingga pernafasan dan kesadaran tersebut tumbuh menjadi proses yang tidak dirasakan. Biarkan bathin menjadi penjaga untuk mencatat masuk dan keluarnya nafas dan mendengarkan dengan telinga-dalam bisikkan So Ham darinafas dan menyaksikan bahwa diri-sejati-mu adalah Ketuhanan (Devine) yang menjadi intidari alam semesta (universe).
( 555. Vol.VII)
Engkau juga harus melantunkan mantram So Ham dalam bernafas. Selaraskan pikiran dengan nafasmu. Nafasmu harus menjadi begitu lembut, sampai tidak menggerakkan tepung yang diletakkan dekat lubang hidungmu.
Suasana hati yang relax,yang terjadi karena So Ham,adalah suatu keadaan yang baik untuk mulai latihan meditasi.
Sebaiknya sebelum mulai Jatihan meditasi lantunkan beberapa lagu bhajan yang memuliakan nama Tuhan untuk menenangkan bathin (mind) mu.
Kemudian secara bertahap dalam mengucapkan nama Tuhan, hadirkan / visualisasikan bentuk Tuhan kesayanganmu didepan mata-bathin mu.
Apabila bathinmu mengembara keluar dari latihan nama smarana yang kau lakukan, tariklah kembali perhatiannya dengan mevisualisasikan bentuk Tuhan yang disayangi.
Demikian pula apabila bathinmu mengembara keluar dari latihan visualisasi kembalikan bathinmu ke manisnya namasmarana.
Dengan latihan inibathinmu akan menjadi "Lebih Jinak".
Visualisasi gambar yang telah engkau buat, akan menjadi gambar yang sangat dekat dengan perasaan hatimu dan tersimpan dalam memor-imu.
Dan kemudian secara perlahan-lahan akan menjadiSAKSHATHKARACHITRA (coming face to face with the Lord) dimana Tuhan akan mengambil bentuk tertentu untuk memenuhi keinginanmu.
Disiplin spiritual ini namanya JAPASAHITA SHYANA (name and form meditation) dan Ku (-Baba) nasehatkan kepadamu sckalian untuk berlatih secara ini (name and form meditation}, karena ini adalah cara latihan meditasi yang tebaik bagipemula.
( 555. X. Meditation )
WAKTU SATWIC,RAJASIC DAN TAMASIC
Jam 4 pagi sampai jam 8 pagi,Satwic (Pure).............................. 4 jam
Jam 4 sore sampai jam 8 malam,Satwic (Good)........................ 4 jam
Jam 8 pagi sampai jam 4 sore,Rajasic (Aggressive).................... 8 jam
Jam 8 malam sampai jam 4 pagi,Tamasic (Possive I Dull)......... 8 jam
MENCAPAIKEHENINGAN BATHIN DALAM LATIHAN MEDITASI
• Apabila pikiranmu dapat DIAM selama 12 detik engkau telah memasuki
DHARANA.
• Apabila pikiranmu dapat DIAM selama 12 x 12 detik '" 144 detik engkau telah memasuki DHYANA.
• Apabila pikiranmu dapat diam selama 12 x 144 detik = 1728 detik engkau
telah memasuki SAMADHI.
1728 detik = 28,8 menit = kira-kira jam.