19. Pola Makan yang Mendukung Kemajuan Meditasi


Terkait meditasi, Krishna menetapkan dua perintah penting : melaksanakan pola makan yang cukup (moderate diet) dan perilaku hidup yang teratur. Makanan dalam jumlah yang tepat dan jenis yang tepat diperlukan. Jika seseorang ingin bermeditasi secara efektif, makan berlebihan yang menyebabkan kantuk harus dihindari. Hal yang benar adalah membagi perut menjadi (empat) bagian yang sama dan mengisi dua bagian (setengah) dengan makanan padat, satu bagian (satu per empat) dengan makanan cair dan membiarkan bagian ke empat (satu per empat lagi) kosong. Mengisi perut dengan makanan padat meningkatkan thamo guna, yang secara pasti dapat menghambat (kemajuan) meditasi. Sulit tidur juga merugikan meditasi. Kurang tidur meningkatkan rajo guna dan mengisi seseorang dengan pikiran dan emosi yang tidak sehat.

Summer Shower in Brindavan 1979 halaman 86

===

For meditation, Krishna laid down two important injunctions : a moderate diet and the regulated conduct of life. The food in the right quantities and of proper type is necessary. If an individual is to meditate effectively, excessive eating that leads to drowsiness should be avoided. The correct thing would be to divide the stomach into our equal parts and fill two parts with solid food, one part with liquid food and leave fourth part empty. Filling the stomach with solid food promotes thamo guna, which is positively an impediment to meditation. Sleeplessness is also detrimental to meditation. Lack of sleep promotes rajo guna and fills one with unhealthy thoughts and emotions.

Summer Shower in Brindavan 1979 page 86