CHINA KATHA 1
TANESHAH BHARATA KARANGAN TENALI RAMAKRISNHA
Dengan maksud menggunakan kisah suci Pandawa sebagai suatu bahan untuk tujuan material tertentu, suatu hari Taneshah dari Delhi mengundang delapan orang penyair terkenal dari Wijayanagar ke istananya. Penyair-penyair ini diminta agar menguraikan keistimewaan-keistimewaan di dalam Mahabharata. Mereka melakukannya dengan cara yang indah dan menarik. Setelah mendengar kisah ini Taneshah berkehendak agar mereka menulis sebuah epik yang baru dan menghendaki dirinya digambarkan sebagai Dharmaraja, yang tertua dari Pandawa. Semua menteri yang disukainya harus digambarkan sebagai Pandawa dan semua musuhnya sebagai Kaurawa. Dengan kata lain, beliau menghendaki mereka menulis Taneshah Bharata. Para penyair ini amat segan menulis epik semacam itu. Mereka lalu merundingkan cara mengatasi persoalan ini. Di antara mereka ada seorang penyair cerdik yang bernama Tenali Ramakrishna. Ia maju dan mengatakan akan berusaha menyiapkan buku ini. Ia ingin memberi suatu pelajaran yang baik pada Taneshah. Kemudian Taneshah memberikan waktu seminggu untuk menyelesaikan karangan tersebut. Waktunya sudah hampir habis, tapi Ramakrishna belum juga menulis. Penyair-penyair yang lain takut dihukum oleh Taneshah. Pada akhir waktu yang telah ditentukan , Ramakrishna mengambil beberapa lembar kertas dan pergi menghadap Taneshah yang telah mengundang banyak teman-temannya untuk mendengarkan naskah yang hebat ini. Taneshah bertanya pada Ramakrishna apakah Bharatanya sudah selesai. Ramakrishna berkata bahwa karangannya sudah hampir selesai tetapi ada sedikit keragu-raguan yang memerlukan keterangan dari Taneshah. Taneshah bertanya, apakah yang meragukan agar ia dapat menjelaskannya. Ramakrishna menjawab bahwa ia segan untuk mengutarakannya di hadapan umum dan ia berharap dapat menanyakannya jika mereka hanya berdua saja. Taneshah dan Ramakrishna lalu masuk istana bagian dalam dan Ramakrishna berkata bahwa ia bimbang, siapakah yang cocok untuk peran Draupadi, karena Draupadi adalah istri dari kelima Pandawa semuanya. Orang yang melakukan peran ini harus menjadi istri untuk kelima Pandawa dalam cerita ini. Ini berarti istri Taneshah akan menjadi istri menterinya juga. Ramakrishna bertanya kepada Taneshah, apakah ia akan setuju memberikan peran itu bagi istrinya? Hal ini sama sekali tidak disukai Taneshah dan ia pun mengatakan pada Ramakrishna, tidak perlu menulis Bharata semacam itu dan menyuruhnya pergi saja setelah memberinya hadiah yang layak. Dengan demikian kita ketahui bahwa Taneshah menghendaki reputasi Pandawa, tetapi tidak mau menerima syarat yang di terima Pandawa untuk menerima Draupadi sebagai istri mereka. Kini jika kita mau menegakkan kemuliaan kebudayaan kita, kita harus menyadari dan menerima sebagai fakta bahwa dasarnya adalah rasa hormat pada moralitas dan kebenaran. Jika kita hanya menghendaki reputasi, tetap tidak mengikuti jalan yang dianut nenek moyang kita, kita hanyalah melakukan apa yang akan dilakukan Taneshah. Ini berarti menempuh suatu hidup yang tidak wajar. Janganlah kita mengejar nama dan popularitas murahan. Kita harus mencari kepuasan hidup.