31. Bhakti adalah Jalan Utama


     Apakah yang dimaksud dengan pernyataan mengenal Tuhan? Artinya adalah: mencintai Tuhan. Pengetahuan tanpa bhakti menimbulkan kebencian. Pengetahuan semacam itu menimbulkan kekuasaan dan kekuatan yang kemudian disalahgunakan: Hal semacam itu tidak layak disebut pengetahuan, sebaliknya, hal itu adalah kekaburan batin yang keliru dianggap sebagai pengetahuan. Hanya melalui baktilah jnana menjadi mantap dan berakar dalam. Apakah tanda-tanda seorang jnani? Tandanya adalah kasih; ia memiliki kasih yang selalu meluas. Bila bhakti atau kasih kepada Tuhan timbul, kekaburan batin akan lenyap sedikit demi sedikit. Bhakti dan kebencian tidak dapat berada bersama; mereka bertentangan. Walaupun demikian; bhakti dan kasih sama sifatnya. Orang yang bersifat duniawi mencintai objek-objek materiel. Cinta yang sama, 'bila tersalur sebagai bhakti, yaitu 'kasih yang ditujukan kepada Tuhan', akan membawa manusia menuju realisasi kesadaran Tuhan.

     Kata rasa dalam Bahasa Sanskrta mencakup dua arti yaitu: rasa tertarik (orang-orang yang bersifat keduniawian) kepada objek-objek duniawi, dan rasa rindu (para sadhaka) pada kebahagiaan realisasi kesadaran Tuhan. Akibat-akibat karma berkurang bila engkau mengalaminya. Kemudian engkau lahir kembali. Tetapi hasil bhakti sama sekali tidak pernah berkurang. Buahnya bertahan selamalamanya. (Buahnya yaitu) kebebasan akan tetap ada, tiada akhirnya. Sesungguhnya bhakti adalah cara yang benar untuk mencapai kebebasan. Itulah latihan rohani yang paling efektif. Teknik-teknik lain dibentuk berdasarkan bhakti. Bhakti dan jana dapat diibaratkan dengan sepasang lembu jantan yang diperlukan untuk menarik pedati, keduanya harus menarik secara serentak. Masing-masing harus menyesuaikan kecepatannya dengan yang lain dan menolongnya agar dapat menarik beban lebih cepat. Jnana harus menolong meningkatkan bhakti; bhakti harus membantu pertumbuhan jnana. Karena saling membantu dan bekerjasama inilah maka para gadis penggembala sapi di Brindavan dapat mencapai moksa.

     Bhakti mereka kepada Krsna membantu mereka memperoleh kebijaksanaan tertinggi. Sesungguhnya hakikat bhakti jnana adalah prasanti 'kedamaian tertinggi'. Prasanti membuka jalan menuju prakanthi 'kemuliaan kecemerlangan rohani' dan kemudian membawamu menuju paramjyoti 'terang yang mahatinggi atau pengungkapan batin tertinggi'. Jnana selalu berada seiring dengan bhakti, yang satu merupakan bagian tidak terpisahkan dari yang lain. Kasih yang dipusatkan kepada Tuhan adalah yang paling bermanfaat, membawa kebaikan paling besar. Kasih semacam itu tidak akan mengikat engkau kepada dunia, melainkan akan membimbingmu di sepanjang jalan menuju kebebasan. Kasih kepada Tuhan secara otomatis akan membebaskan engkau dari segala bentuk ikatan dan kelekatan.

     Satu-satunya yang harus kaulakukan hanyalah menghindari pergaulan dengan teman-teman yang tidak haik. Terus menerus bergaul dengan teman-teman yang baik akan membantu mengembangkan rasa tidak terikat. Dibandingkan dengan mereka yang menempuh jalan karma, jnana, atau yoga, orang yang mengikuti jalan bhakti lebih beruntung dan lebih unggul. Ia lebih baik daripada Yogi, Sannnyasi, jnani atau orang yang menempuh jalan karma. Inilah sebabnya dalam Bhagavad Gita Krsna memberi petunjuk kepada Arjuna agar menjadi yogi agung. Di samping itu Beliau juga berkata, "Di antara mereka yang berusaha mencapai Aku, ia yang dengan tekun bermeditasi pada dirinya yang sejati sebagai manunggal dengan Aku, sungguh-sungguh memiliki bhakti tertinggi." Kemudian Arjuna bertanya kepada Beliau, "Ada umat yang memuja Paduka (Tuhan yang mengejawantah, memiliki nama dan rupa, keterangan penerjemah), dan ada yang menyembah Tuhan yang kekal abadi serta tidak berwujud. Di antara mereka, oh Svami siapakah yang lebih unggul dalam yoga?" Untuk pertanyaan ini Krsna menjawab, "Ia yang memusatkan pikirannya kepada-Ku dan menyembah Aku, selalu tekun, tabah, tawakal, dan bersukacita dalam kebaktian ini, ia telah mencapai sukses yang lebih besar." Karena itu, dalam masalah kerohanian yang berhubungan dengan Tuhan, iman yang teguh sangat penting. Karena iman tidak memiliki batas maka manfaatnya pun tidak pernah susut.

     Hasil semua usaha untuk mencapai Tuhan tergantung pada latihan rohani yang dilakukan oleh setiap sadhaka. Sadhana batin membuahkan jnana sedangkan sadhana lahir lebih menghasilkan peningkatan bhakti. Bila Brahman (Tuhan Yang Mahabesar, tidak terbatas, tanpa wujud, kekal, dan mutlak)-lah yang menjadi objek latihan rohanimu, hasilnya adalah jnana. Meskipun demikian, sebelum bhakti berkembang sepenuhnya, perlulah peminat kehidupan rohani mendengarkan (atau membaca) khotbah-khotbah kerohanian, kemudian mengingat-ingat dan merenungkannya. Kegiatan ini harus dilakukan terus menerus dengan tiada putusnya. Sebaliknya, umat sering menghubungi Tuhan dengan sikap tawar menawar seperti pedagang. Sikap semacam ini harus dihentikan. Janganlah engkau meminta apa pun juga kepada wujud Tuhan yang kaupuja selain bhakti dan kasih. Jika tidak, engkau bukanlah bhakta yang benar. Kepasrahan sejati adalah kasih yang mengalir dengan tiada putusnya pada kaki suci Tuhan. Hanya kepasrahan semacam itulah yang dapat menjamin dan memastikan kedamaian sejati bagimu.