Indonesia yang merupakan jalur cincin api kembali terkena dampak akibat gempa bumi dan kali ini lebih dari sekali, sejak 27 Juli hingga Agustus tercatat yang diatas 5.0 Scr sudah lebih dari 5 kali dan yang paling parah terjadi pada tanggal 5 Agustus berkekutan 7.0 Scr adapun daerah yang terparah adalah wilayah Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram. Korban terbanyak terdapat di daerah Lombok Utara. Total keseluruhan korban meninggal sampai dengan saat ini sebanyak 548 orang, ribuan warga kehilangan rumah, ribuan orang luka-luka dan trauma, sebagian besar mereka andalah anak-anak dan lansia. Para korban masih berada di pengungsian dan sebagian membuat tenda di depan pung rumah mereka. Melihat bencana ini Organisasi Sai Indonesia (SSGI) tidak tinggal diam sejak bencana terjadi sampai saat ini baik itu Sevadal, Sai Rescue, Mahila, SYA, bahu membahu memberikan pertolongan dari berbagai segi; evakuasi, dapur umum, penyaluran logistic, kesehatan, PNK dan lain sebagainya. Berikut adalah ringkasan kegiatan yang telah dilakukan:

 

SOSIOCARE

Sejak tanggal 30 Juli 2018 SSGI telah mengirim bantuan- bantuan logistik diantaranya, terpal, selimut, air mineral, beras, pampers dan perlengkapan sandang lainnya yang disalurkan ke Desa Sajang Lombok Timur dan Desa Baloan Lombok Utara. Bantuan juga diberikan di desa Adopsi SSGI yaitu di Desa Jeliman Ireng Lombok Utara dimana dibuat dapur umum untuk mempermudah penyaluran bantuan berupa makanan kepada korban gempa. Ibu- ibu mahila membantu memasak makanan yang akan disebarkan bagi para korban bencana. Penyaluran bantuan terus dilakukan di wilayah- wilayah yang telah diseurvei seperti Desa Khayangan Lombok Utara berupa beras, selimut, mie instan, air mineral dan terpal bantuan ini diterima oleh 77 KK. Bantuan juga diarahkan ke daerah Lombok Barat yaitu di Desa Tanah Embet sebanyak 150 KK telah menerima bantuan berupa kebutuhan sandang. Selain dapur umum, SSGI bersama- sama dengan warga bahu membahu membangun 6 kamar mandi umum, memasang pipa dan penampungan air dengan kapasitas 1100 Liter. Tenda minimalis dibuat juga untuk para warga untuk memudahkan mereka dalam beribadah. Pembersihan puing- puing bangunan pun terus dilakukan oleh tim Rescue dibantu oleh warga sekitar mereka bahu membahu memperbaiki apa saja yang masih bisa dimanfaatkan.

 

MEDICARE

Bantuan berupa pelayanan kesehatan juga telah dilakukan dengan bantuan tim medis, rescue, penggurus SSGI dan para bhakta Lombok Unity. Adapun kegiatan pelayanan kesehatan telah dilakukan di beberapa Desa diantaranya Desa Sajang Lombok Timur, Desa Baloan dan Jeliman Ireng Lombok Utara (program Desa Adopsi SSGI), Desa Gunung Sari, Desa Tanah Ebet Lombok Barat. Bantuan juga diberikan kepada penyandang disabilitas berupa 2 buah kursi roda yang diberikan langsung kepada korban pasca gempa Lombok.  Luka-luka dan penyakit umum menjadi sasaran utama timmedis.

EDUCARE 

Pendidikan Nilai- nilai kemanusian juga dilakukan dibeberapa tempat pengungsian dimana sasaran dari kegiatan ini adalah anak- anak. Pendekatan kepada anak- anak dipengungsian dilakukan untuk menggurangi rasa trauma mereka akibat gempa yang terus terjadi yang telah menghancurkan rumah, lingkungan bahkan sekolah mereka. Kegiatan ini di handle oleh para youth Lombok unity, youth yang datang dari berbagai daerah seperti Bali dan Jawa. Anak- anak diajak melakukan 5 metode penting yang selalu diterapkan setiap pengisian kelas PNK yaitu berdoa, bercerita, bernyanyi, bermain dan bergembira bersama. Kegiatan ini telah rutin dilakukan dibeberapa desa diantaranya Desa Sajang, Desa Baloan, Desa Jeliman Ireng dan Desa Gunung Sari Lombok. Kegiatan PNK ini rencananya akan rutin dilakukan selama seminggu sekali khususnya di desa adopsi SSGI yaitu Desa Jeliman Ireng yang terletak di Lombok Utara. Anak- anak diajarkan untuk saling berbagi, saling menerima satu sama lain walaupun mereka mungkin berbeda agama ataupun suku. Dalam PNK merekapun diajarkan bahwa kita semua ini bersaudara. Anak- anak sangat antusias untuk kegiatan ini.

 

 

PERINGATAN 17 AGUSTUS

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke- 73 pada tanggal 17 Agustus 2018 di pengungsian tepatnya di Desa Tebango Lombok Utara telah dilakukan Upacara Bendera, Kegiatan PNK dan tarian- tarian oleh anak- anak dan pemuda pemudi dilingkungan tersebut,juga di isi dengan loba melukis di reruntuhan puing-puing gempa. Antusias mereka sama sekali tidak berkurang meskipun berada dipengungsian. Mereka tetap bisa merasakan semaraknya hari kemerdekaan dengan membuat atribut- atribut merah putih. Kegiatan ini diikuti sekita 82 KK dan kurang lebih 15 sevadal ikut turut serta dalam kegiatan tersebut.

 

 

 

Hingga laporan ini dimuat Seva oleh para sevadal yang dimotori oleh SSG Lombok, Sai Rescue dan SSGI untuk bencana gempa di Lombok masih berlangsung, terlebih beberapa hari belakangan masih terjadi gempa-gempa susulan dan lagi-lagi menimbulkan korban. Dan ada planing kedepanya untuk adopsi Desa Jeliman Ireng Lombok Utara sebagai desa wisata. Semoga Bhagavan memberkati sehingga cepat normal kembali, tidak ada gempa-gempa susulan lagi. Serta para korban tetap tabah dan kuat. Jay Sai Ram