35. Buang Kulitnya, Rasakan Manisnya Buah Kedamaian
Lalu bagaimanakah manusia bisa mencapai kedamaian ? Hanya melalui cinta kasih ! Shanthi (kedamaian) adalah buah dari pohon kehidupan; tanpa (buah kedamaian) itu, pohon tersebut adalah tunggul yang tandus. (Pohon) itu tidak memiliki nilai atau validitas. Buahnya terbungkus dalam kulit pahit, engkau harus memperhatikan, sehingga jus dengan rasa manis dapat dipertahankan dan dijaga dari pencuri (perusak); engkau harus membuang kulitnya, sebelum merasakan manisnya (rasa buah) yang berada di bagian dalam, kemudian memperkuat dirimu sendiri. Kulitnya yang tebal melambangkan enam nafsu buruk yang menyelimuti hati manusia yang penuh kasih (yaitu) : nafsu, kemarahan, keserakahan, kemelekatan, kesombongan, dan kebencian. Mereka yang dapat menghilangkan kulitnya, kemudian menyentuh manisnya di dalam, melalui disiplin yang keras dan konsisten, mencapai kedamaian yang kita semua citakan, kedamaian yang abadi, tidak berubah, dan berlimpah.
Sathya Sai Speaks Vol XI halaman 2
===
How then can man achieve peace ? Only through love ! Shanthi (peace) is the fruit of tree of life; without it, the tree is a barren stump. It has no value or validity. The fruit is encased in a bitter skin, you must have noticed, so that the sweet juice may be preserved and guarded againts marauders; you have to remove the skin, before tasting the sweetness within, and strengthening yourself. The thick rind is symbolic of six evil passions that encase the loving heart of man : lust, anger, greed, attachment, pride and hate. Those who can remove the rind and contact the sweetness within, through hard, consistent discipline, attain the peace we all desires, that peace is everlasting, unchaning, and overwhelming.
Sathya Sai Speaks Vol XI page 2