21. Jangan Berhenti sampai Kesadaran Kesatuan Dialami
"Aku adalah Tuhan", "Aku dan Tuhan (hanyalah) satu". Pengalaman _Advaithic_ (non dualistik) ini harus disimpan dengan hati-hati di hatimu. Kita seharusnya tidak memiliki (keinginan untuk) "beristirahat" (berhenti) atau (merasa) "tenang" sampai kita mencapai (mengalami) tahap tertinggi ini. (Ket : Kita seharusnya tidak berhenti, namun terus berjalan, belajar dan bertumbuh di jalan spiritual sampai mencapai keadaan Kesatuan di atas). Di masa ini, manusia menginginkan istirahat untuk tubuh dan ketenangan pikiran, hanya sebatas itu. Tahap selanjutnya adalah mencapai (mengalami) kedamaian _Atmic_. Kapankah itu datang ? Itu akan datang ketika diri individu ( _Jeevatma_) menyatu dalam Diri Tertinggi ( _Paratma_ ). _Atma_ sesungguhnya adalah perwujudan kedamaian sejati.
B.G.Part I.halaman 85
===
"Iam God", "I and God are only one". This _Advaithic_ (non dualistic) expericence must be carefully preserved in your heart. We should not have any rest or peace till we reach this supreme stage. Today, man desires rest for body and peace of mind, only that extent. The next stage is to attain _Atmic_ peace. When does it come ? It will come when the individual self ( _Jeevatma_ ) merges in the Supreme Self ( _Paratma_). _Atma_ is ever embodiment of peace.
B.G.Part I.page 85