48. Mukjizat Sebagai Tanda Kekuasaan


Dikatakan bahwa AKU mencoba menarik orang dengan mukjizat. Mukjizat tidak "dilakukan" untuk menunjukkan kekuatan; itu terjadi begitu saja, dan merupakan bukti kekuasaan (ketuhanan). Sebagaimana kenyataannya, setiap kali ada orang yang menyalahgunakan kekuatan fisik, mental, ekonomi atau spiritualnya, SAI selalu menegur mereka dengan keras. Oleh karena itu, kekuatan SAI tidak dapat menjadi subjek layaknya ujian universitas. SAI hanya dibatasi oleh kemauan-NYA sendiri. Namun ketika hubungan yang dekat dan rasa kasih terjalin, seseorang dapat menggali lebih dalam misteri SAI. Itu adalah pencapaian tertinggi.

SSS Vol III hal 132 (1.8.1976)

==========

It is said that I try to attract people by miracles: the miracles are not "performed" in order to exhibit power; they just happen, and serve as evidence of power. As a matter of fact when ever any one misuses his powers, phisical, mental, economic or spiritual, SAI always condemns then strongly. Therefore, the SAI power can not be a subject for university examinition. SAI is limited only by His own will. But when a near and dear relationship is established, one can delve a little deeper into the SAI mystery. That is the highes achievement.

SSS Vol III p 132 (1.8.1976)