CHINA KATHA 1
PITHRU BHAKTI ADI SANKARA MEMBERIKAN RAHMAT ILAHI
Sankara tahu arti yang sebenarnya kata-kata dari Weda. "Mathru Dewo Bhawa, pithru Dewo bhawa!" Suatu hari, ketika ayahnya pergi, ia berkata kepada putranya: "Anakku yang kukasihi, setiap hari aku memuja Tuhan dan membagikan naiwedya kepada semua orang. Maka dari itu, selama aku dan ibumu tidak di rumah, lakukanlah hal yang sama." Sankara berjanji akan melakukannya. Dituangnya susu ke dalam mangkok dan diletakkannya di depan patung Dewi, kemudian ia pun berdoa kepadaNya: "Ibu, minumlah susu yang saya persembahkan." Walau pun ia berdoa lama sekali, Ibu Ilahi tidak datang atau pun minum susunya. Sankara amat kecewa. Ia berkata lagi: "Ibu! Ibu! Setiap hari engkau menerima persembahan yang diberikan padaMu oleh ayahku. Dosa apakah yang melekat di tanganku sehingga engkau tidak mau menerima persembahan yang kuberikan kepadaMu" Sankara berdoa dengan sungguh-sungguh dari dalam lubuk hatinya. Bahkan ia bersiap mengorbankan hidupnya dan berkata pada dirinya sendiri: "Ayahku menyuruh mempersembahkan susu ini kepada Sang Dewi, tetapi aku tidak dapat melakukannya karena Sang Dewi tidak berkenan menerima persembahanku. Lebih baik aku mati." Ia keluar dan membawa sebongkah batu yang besar untuk bunuh diri. Ibu Alam Raya sangat penuh belas kasihan dan Beliau amat tergerak serta terharu oleh ketulusan Sankara. Seketika itu juga Sang Dewi menampakkan diri di hadapannya dan minum susu yang dipersembahkan. Diminumnya semuanya dan diletakkannya mangkok yang kosong itu di hadapan Sankara. Anak itu amat gembira karena Ibu Alam Raya datang dan minum susunya, tapi di mangkok tak ada sisanya untuk dibagi-bagikan pada orang lain. Pikirnya, jika ayahnya pulang pasti akan minta naiwedya dari Tuhan. Sankara ketakutan jika nanti ayahnya mengira ia yang menghabiskan susu dan akan memarahinya. Oleh karena itu ia berdoa kepada Dewi: "Dewi, berikan padaku susu setetes saja sehingga dapat saya berikan kepada ayah." Tetapi Sang Dewi tidak datang. Sekali lagi ia berdoa dengan sungguh-sungguh. Ibu Ilahi terharu dan menampakkan diri lagi. Karena Ia tidak dapat memberikan susu yang sudah diminum, diberikannya air susuNya sendiri dan diisinya mangkok tersebut. Ada suatu kepercayaan bahwa karena Sankara telah merasakan susu Ilahi, ia dapat mencapai kearifan, pengetahuan dan kebijaksanaan yang tertinggi yang mungkin didapatkan. Jadi ini rahmat Sang Dewi menjadi inti kearifan Sankara. Untuk menyenangkan ayahnya ia berusaha sungguh-sungguh dan bisa mendapatkan penampakan Dewi Alam Raya sendiri di hadapannya. Dari kisah ini, kita harus belajar menghormati dan menuruti perintah ayah kita dengan mutlak dan tulus.