SSG GIANYAR: PELEPASAN 700 ANAK PENYU
"Alam merupakan guru terbaik. Alam sangat mempengaruhi, memimpin setiap aspek kehidupanmu dan memberikan kepadamu semua makanan, memberkati atau menghukum-mu. Tuhan menganggap segala sesuatu dalam penciptaan sebagai sama dan Beliau imanen dalam semuanya. Oleh karena itu, janganlah menganggap Tuhan dan Alam sebagai entitas yang berbeda."
(Divine Discourse, 3 Sep 1988)
Penyu adalah satwa yang terancam punah yang sudah dilindungi oleh hukum Indonesia dan internasional yang seharusnya mendapatkan perlakuan khusus untuk membuatnya lestari. Namun ironisnya manusia seakan kecanduan untuk mengeksploitasi penyu dan berusaha mencari celah hukum untuk memanfaatkan penyu demi kepentingan pribadi. Di berbagai tempat jumlah penyu terus menerus berkurang seiring dengan maraknya eksploitasi penyu berkedok "konservasi" yang tidak ramah penyu.
Sebelum tahun 2000-an penyu dengan terang-terangan dieksploitasi dengan cara diperdagangkan dalam bentuk daging, telur dan karapasnya untuk bahan cinderamata. Dan sebagai bentuk kepedulian terhadap ekosistem laut serta melestarikan keberadaan penyu serta masih dalam rangka Hari Kelahiran Bhagavan Sri Sathya Sai Baba ke-95 dan Hari Jadi Korpolairud Gianyar serta bekerjasama dengan Organisasi Sosial Trash Hero Blahbatuh SSG Gianyar melaksanakan kegiatan bersih-bersih di Pantai Keramas dan pelepasan 700 tukik di Balai Konservasi Penyu Pantai Saba Gianyar, pada hari minggu, 29 Nopember 2020 mulai pukul 06.00 - 09.00 Wita. Melibatkan SYA, Mahila dan Balvikas karena kepedulian lingkungan adalah tangung jawab semua generasi. Semoga alam dan isinya berbahagia selalu: Samastha Loka Sukinoh Bhavantu
Foto Galeri Pelepasan Tukik (Anak Penyu) oleh SSG Gianyar