CHINA KATHA 1
DALAM PERSOALAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUHAN, TIDAK ADA GUNANYA MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI
Ada sebuah kisah pendek dari Mahabharata. Dengan tujuan agar Krishna berada di pihaknya, Sathyabama, salah satu istri Krishna bertanya pada Narada agar memberitahukan salah satu cara jalan yang singkat agar ia dapat mencapai tujuannya. Narada tahu bahwa Sathyabama amat mementingkan diri sendiri dan sifat semacam ini tidak akan berhasil dalam hal yang berhubungan dengan Tuhan.
Narada ingin memberikan satu pelajaran pada Sathyabama dan berkata bahwa ia mengetahui suatu cara agar Krishna berada di pihaknya. Dalam suatu upacara ia harus menyerahkan suaminya sebagai hadiah pada seseorang dan membelinya kembali dengan membayar uang yang sama beratnya dengan berat badan Krishna. Narada berkata, jika Sathyabama melakukan upacara ini, dalam keadaan apa pun Krishna selalu akan menjadi miliknya. Sathyabama tertarik oleh rencana tersebut. Oleh karena itu ia melakukan upacara memberikan Krishna kepada Narada dan kemudian memintanya kembali. Ia mendudukan Krishna pada sebelah timbangan yang satu dan pada sisi yang lain diletakkannya semua perhiasannya, tetapi semua itu belum cukup untuk mengimbangi berat Krishna. Narada melihat kesempatan yang sangat bagus dalam situasi tersebut dan memberi tahu Sathyabama, karena ia tidak dapat memberikan emas yang dibutuhkan seberat badan suaminya, maka sejak hari itu Narada mengambil Krishna. Krishna bukan lagi milik Sathyabama, Beliau akan menjadi milik Narada. Dalam keadaan demikian, Sathyabama teringat pada Rukmini (Rukmini adalah permaisuri Krishna), dan pergilah ia mencarinya. Dijumpainya Rukmini sedang melakukan puja tulasi. Rukmini yang sedang membawa beberapa helai daun tulasi, terkejut melihat Sathyabama berusaha menimbang Tuhan dengan emas. Ia tahu, ini tidak mungkin akan berhasil. Rukmini berkata bahwa emas tidak akan lebih berat dari Tuhan dan hanya nama Tuhan yang dapat mengimbangi berat-Nya. Narada tidak menyetujuinya dan berkata, karena Krishna mempunyai wujud yang dapat dilihat, Beliau harus ditimbang dengan sesuatu yang dapat dilihat. Rukmini segera dapat memahami situasi dan berkata pada diri sendiri bahwa apakah itu buah, bunga atau sehelai daun, atau bahkan sesendok air, bila diberikan dengan penuh kepercayaan, Tuhan pasti akan menerimanya. Jika hal itu benar, ia mengharapkan Krishna akan menerima apa yang akan dilakukannya dengan penuh keyakinan. Rukmini meletakkan sehelai daun tulasi pada piringan timbangan yang lain sambil mengucapkan nama Krishna. Hanya dengan kasih sayang, cinta dan hati yang murni, seseorang bisa mendapatkan Tuhan. Rukmini menang.