×

Error message

Notice: Undefined index: query in _smart_paging_href_replace() (line 523 of /var/www/web/sites/all/modules/smart_paging/smart_paging.module).

Dalam Bhajan ini Krishna disebut Putra Dewi Dewaki-Vasudewa:

 

Menurut Kitab Hariwangsa yang merupakan lampiran Mahabarata. Dewi Dewaki adalah adik Kangsa. Ayah mereka adalah Ugrasena, raja Matura (Mandura).

 

Perkawainan Dewi Dewaki dengan Basudewa (Wasudewa) membuahkan delapan orang anak tetapi enam diantaranya dibunuh Kangsa begitu dilahirkan. Hanya bayi yang ketujuh dan kedalapan yakni Baladewa dan Kresna yang selamat.

 

Dalam kitab itu Basudewa bukan raja Mandura. Yang menjadi raja di Mandura adalah Ugrasena. Namun, kekauasaan Ugrasena kemudian diambil alih oleh Kangsa, anaknya sendiri, Ugrasena dipenjarakan.

 

Ketika Kangsa diberitahu Rsi Narada bahwa kelak ia akan mati terbunuh oleh anak Dewi Dewaki, Kangsa segera memenjarakan Dewaki dan suaminya, Basudewa. Padahal waktu itu mereka baru saja menikah.

 

Untuk mencegah jangan sampai ramalan Rsi Narada itu terlaksana, setiap kali Dewi Dewaki melahirkan di dalam penjara, Kangsa merampas bayinya dan membunuhnya. Begitu berulang kali, sampai pada kelahiran yang keenam. Namun, waktu bayi ketujuh hendak dilahirkan, Dewi Nendra, seorang dewi yang bertugas menimbulkan rasa ngantuk pada manusia, datang menolong. Dewi Nendra membuat  tidur lelap semua orang di Mandura, termasuk Kangsa. Dewi itu menitipkannya pada Dewi Rohini, istri Basudewa yang lain. Dengan demikian Kangsa mengira bayi ketujuh yang kemudian diberi nama Baladewa itu adalah anak Dewi Rohini.

 

Pada kelahiran anaknya yang kedelapan, Basudewa berhasil menyelundupkan anaknya keluar penjara dan menitipkannya pada Yasoda, seorang istri penggembala bernama Nanda. Bayi ini diberi nama Krishna dan kelak setelah dewasa membunuh Kangsa.*

 

Segala kemuliaan untuk Sang Penyelamat kita Putra Dewaki; Krishna, dan mari menyanyikan nama Beliau: Nandalala Navaneetha Chora