Wacana Ilahi Bhagawan yang disampaiakan Pada Upacara Wisuda ke 26 Universitas Sri Sathya Sai Prashanti Nilayam, 22 Nopember 2007

Persatuan dengan Tuhan adalah Pendidikan yang Sebenarnya

Sejak seseorang terbangun dari tempat tidurnya sampai ia tertidur kembali, mengapa ia harus menyia -nyiakan semua waktunya hanya untuk ​​memperoleh uang?


Perwujudan Cinta Kasih!

Tidak baik menyia - nyiakan waktu dan energi dengan tujuan untuk sesuatu yang tidak berguna tanpa melakukan kewajiban yang sudah di gariskan. Waktu sangatlah berharga dan suci. Menyia - nyiakan Waktu adalah menyia - nyiakan hidup. Kalian semua para siswa harus menjadi pemimpin dimasa yang akan datang.


Setiap orang mempunyai beberapa keinginan. Tetapi para siswa harus mengendalikan keinginan mereka. Ini adalah tugas mereka. Tidak diragukan lagi, bahwa keinginan itu menguasai pikiranmu setiap saat dan terus menerus. Tetapi tugas utama seorang siswa adalah mengendalikan pikiran mereka. Kata 'Vidya' (Pendidikan) berasal dari kata 'Vid', yang berarti cahaya. Itu artinya pendidikan menunjukkan kepada kita kedalam cahaya. Pendidikan menerangi jalan kita untuk maju kedepan.

Para Siswa Terkasih!

Kalian harus berdiri untuk menjadi ideal bagi semua orang. Hanya dengan seperti itu kita bisa berharap bahwa kalian dapat membawa cinta kasih yang besar. Kalian semua mengetahui bahwa institusi bidang pendidikan di dunia luar sana menuntut uang untuk segalanya. Namun kita tidak mengumpulkan seberapapun jumlah uang dari para siswa kita untuk pembayaran. Pendidikan di Institusi Sathya Sai ini semuanya gratis dari K.G. hingga P.G (ket; jenis biaya pendidikan).


Kenyataannya, pendidikan, pengobatan, dan proyek penyediaan air yang dikerjakan oleh Organisasi Sathya Sai bukan bertujuan agar mendapatkan dana dari departemen. Namun disisi lain, kita justru mengeluarkan sejumlah dana yang sangat besar untuk pendidikan para siswa. Juga, kita membantu sejumlah anak-anak miskin dengan berbagai cara untuk menyediakan mereka kebutuhan sehari hari, pendidikan cuma-cuma, bantuan keuangan, dan lain lain. Kalian harus menyadari kebenaran ini. Pendidikan adalah properti-mu.


Pendidikan bukanlah satu – satunya cara untuk menolong keberlangsungan hidup di dunia ini. Bukan pula satu – satunya cara untuk mendapatkan tempat tinggal di dunia material ini. Bahkan orang yang tidak berpendidikanpun bisa hidup dengan baik di dunia material ini. Lalu, dari gelar yang kalian dapatkan seperti M.Sc., M.A., M.B.A., dll? Semua itu bukanlah tujuan dari pendidikan. Pendidikan mungkin salah-satu hal yang bisa membantu untuk mendapat suatu kehidupan di dunia luar sampai taraf tertentu. Namun pendidikan bukanlah awal dan akhir dari semua kehidupan.


Ada suatu tujuan lebih tinggi daripada pendidikan yaitu; menyediakan hidup sejati yang berdasar pada lima nilai-nilai kemanusiaan, kebenaran, kebajikan, kedamaian, cinta kasih dan tanpa kekerasan. Nilai-nilai kemanusiaan ini menyediakan sebuah jaminan, nyata, dan menjadikan hidup penuh arti untuk kita. Sathya (Kebenaran) adalah basis/dasar dari segalanya di alam semesta ini.

Apakah ada suatu tempat di alam semesta ini dimana tidak ada kebenaran?
Hal itu mengambarkan bahwa kebenaran tersebut tidak bercela dan murni.

( Puisi Bahasa Telugu )

Tuhan adalah sang pencipta semua mahluk hidup dari seekor semut kecil hingga seekor gajah yang kuat. Tidak ada sesuatu apapun di alam semesta ini yang bergerak tanpa Kehendak Sang Ilahi. Bahkan semut kecil-pun terlahir karena Kehendak Tuhan. Kebenaran yang sama juga diterangkan oleh Penyair Suci terkenal Thyagaraja “Cheemalo Brahmalo Siva Kesavaadulalo Prema Meera Velasi Unde Birudhu Vahinchina Rama Nannu Brovara" (Oh Rama! Dalam wujud cinta kasihMu yang tak bercela dan murni, Engkau berada dalam diri semua mahluk, dari seekor semut hingga Brahma seperti halnya Siva dan Kesava. Mohon jadilah pelindung untuk diriku juga).


Tidak diragukan bahwa kita menyadari semua itu, tetapi suatu ketika seekor semut menggigit kita, kita dengan seketika membunuhnya. Dilain sisi, ketika Tuhan Brahma datang kehadapan kita, kita bersujud kepadaNya dengan mencakupkan tangan. Meski nama dan wujud memang berbeda, namun Atma yang sama menyebar keseluruh bagian semua mahluk hidup. Orang yang mengembangkan keyakinan dalam Kebenaran ini tidak akan bergegas untuk mencelakai siapapun kepada mahluk hidup manapun.

Setiap individu mengembangkan keinginannya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Orang selalu mengucapakan “Diriku, diriku, diriku”. setiap individu mengulang, "Ini adalah badanku; ini adalah pikiranku; ini adalah kepalaku, dan lain lain” Siapakah "Aku"? Kapanpun engkau mengatakan, “Ini adalah badanku," mungkin saja benar untuk hari ini atau besok. Tetapi dimana badanmu setelah hari esok? Apa yang terjadi kemudian?


Badan kalian mengandung zat makanan berupa kepedulian dan cinta kasih yang besar. Tetapi badan ini bukanlah milikmu. Ia merupakan sebuah hadiah dari Tuhan. Sesungguhnya, segalanya di alam semesta ini adalah Hadiah dari Tuhan. Sebagai contoh, ini adalah sehelai saputangan. Darimana saputangan ini datang? Apakah muncul dari langit? Tidak! Saputangan dibuat dari kapas. Dari kapas dibuat menjadi benang, dan dari benang barulah dijadikan sehelai kain. Karenanya, tidak ada benang tanpa kapas dan tidak ada kain tanpa benang. Seperti itulah, segalanya di alam semesta ini mempunyai sebuah dasar dan sumber.


Sungguh disayangkan, hari ini, kita melupakan prinsip pokok tersebut. Itulah mengapa kita mengalami berbagai macam kesulitan.


Kapanpun kalian mendengar kata 'Tuhan' secara berulang - ulang, kalian akan tergoda untuk menanyakan "Dimanakah Tuhan?" "Tuhan ada bersamamu, didalam dirimu, di sekitarmu, dibelakangmu." Sesungguhnya, "Engkau adalah Tuhan!" Kembangkan keyakinan seperti itu. Tuhan yang sama sebagai Atma Thatwa (Prinsip Atmic) menyebar keseluruh bagian pada diri semua umat manusia di dunia ini; tidak itu saja, Ia juga ada disetiap mahluk hidup di dunia ini.


Kita melihat jutaan mahluk hidup dengan nama dan wujud yang berbeda di alam semesta ini. Meskipun demikian nama dan wujud boleh berbeda, namun Atma Thathwa dalam diri mereka hanya satu. Ekam Sath Viprah Bahudha Vadanthi (Kebenaran hanya satu; orang bijaksana mengatakannya dengan cara/nama yang berbeda).


Emas itu satu, perhiasannya yang banyak. Ketika perhiasan yang berbeda dilebur, maka yang ada haya emas saja! Oleh karena itu, Oh, Perwujudan Cinta Kasih! cobalah untuk menyadari sumber dan prinsip ini untuk semua objek di alam semesta ini.


Engkau beranggapan bahwa dirimu berbeda dengan ayah dan ibumu. Dan juga engkau meperlakukan ibumu berbeda dengan ayahmu. Tidak; semua itu tidak benar. Kedua – duanya, baik itu ayah maupun ibu, mereka adalah satu. Engkau menjadi bagian dari mereka. Oleh karena itu ada pertanyaan yang diungkapkan. Seseorang dengan pikiran yang mendua salah satunya adalah buta. Jangan memiliki pikiran yang mendua.


Semua pendidikan yang kalian tempuh bukanlah untuk kepentinganmu saja. Namun semua itu digunakan untuk membantu umat manusia dan juga mahluk hidup lainya seperti burung-burung, binatang, dan serangga. Dengan demikian pendidikan yang kalian raih akan penuh arti.


Kapanpun engkau berjumpa dengan seseorang yang engkau anggap sebagai musuhmu, katakan "Hello". Kasihi semua orang. Jangan pernah membenci siapapun. Kalian mungkin sudah megetahui bahwa tidak seorangpun membenci Swami dan semua orang mecintai Swami.


Kalian boleh bertanya kepadaKu apakah ada orang yang benar-benar tidak layak mendapatkan Cinta Kasih dari Swami. Aku ingin menekankan bahwa semua orang layak mendapatkan Cinta Kasih dari Swami. Aku mencintai semua orang. Aku tidak membenci siapapun. Aku tidak menyebabkan gangguan kepada seseorang. Aku tidak mencelakai seseorang. Karena Aku merasa bahwa Ekatma Bhava (Satu Atma yang menyebar keseluruh bagian dalam mahluk hidup) menjadi kekuatanKu, banyak orang yang mencintaiKu. Seluruh dunia mencintaiKu, dan Aku mencintai semuanya. Perkataan Ku, NyanyianKu, dan Leela (permainan) IlahiKu semua itu dipersembahkan untuk kesejahteraan kalian. Kalian mestinya mencoba untuk memahami sifat alamiKu ini.


Kembangkan kayakinan terhadap Atma Thathwa. Dari keyakinan akan mendatangkan kasih. Kapanpun keyakinan dan kasih bersatu maka keinginanmu akan terpenuhi. Keyakinan dan kasih adalah hal yang paling utama untuk setiap orang. Semua yang lain selain keyakinan dan kasih hanya seperti awan yang berlalu, yang hanya datang dan pergi. Jangan melekatkan banyak arti penting kepada mereka (selain keyakinan dan kasih).


Sesungguhnya, keyakinan adalah cerminan dari kasih, dan kasih adalah wujud keseluruhan dari Tuhan. Jadi, Kasih adalah Tuhan, Hiduplah dengan kasih. Kebenaran adalah kebenaran dalam setiap saat, dulu, kini dan yang akan datang. Ia tidak akan pernah berubah. Itu sebabnya kenapa dikatakan "Kebenaran adalah Tuhan".


Jangan berpikir bahwa Tuhan hadir di suatu tempat yang jauh. Tuhan tidaklah terpisah dari kita. Seluruh alam semesta adalah merupakan perwujudan dari Sang Ilahi. Oleh karena itu, dengan terus - menerus renungkanlah Sang Ilahi tersebut, Beliau adalah satu kesatuan bukan yang lainnya.

Para Siswa Terkasih,

Kalian membaca beberapa buku. Bagaimanapun juga, semua buku itu telah ditulis dengan bantuan hanya 26 kertas. Ada sejumlah pengacara. Mereka membawa buku, yang ukurannya sangat besar (tebal). Tetapi semua buku itu hanya berisi tulisan saja, pada akhirnya. Kesehatan, Kekayaan, Kebahagiaan dan Bliss - Bersumber hanya dari Tuhan saja. Baik atau buruk, segalanya adalah Tuhan. Kalian tidak bisa menemukan keburukan dimanapun secara terpisah. Di mana saja kalian lihat, hanya ada kebaikan saja. Tetapi kalian tidak mampu menyadari yang baik itu. Kalian dikacaukan oleh pikiran yang ada.


Bila ada Keburukan, itu hanyalah suatu penjelmaan dalam kaitannya dengan perbedaan waktu saja. Hari ini, kita mencicipi hidangan yang enak. Tetapi, hari berikutnya hidangan tersebut diubah menjadi kotoran didalam tubuh. Phala (Buah) masa kini diubah ke dalam mala (kotoran/limbah) di esok hari.


Keilahian hadir dalam segala hal - baik maupun buruk. Tidak ada tempat atau obyek di dunia ini dimana Tuhan tidak hadir. Tak seorangpun dapat mengatakan dengan sekehendak hatinya bahwa Tuhan "Hanya ada di sini tidak disana."


Beberapa nama dan wujud dianggap berasal dari Sang Ilahi, sehingga dengan demikian banyak menimbulkan kebingungan. Alasan mengapa menjadi bingung ini didasarkan pada bagaimana seseorang menghubungkan dirinya dengan Tuhan dalam tingkat individu. Oleh karena itu, cobalah untuk menjaga hubungan individual ini sedikitnya sampai dengan taraf tertentu. Hal tersebut merupakan tujuan untuk meraih berbagai jenis pendidikan. Pada waktu hubungan individual bergabung dalam satu keEsaan dengan Tuhan, saat itulah hanya ada keilahian di mana-mana.

Agama memang banyak tetapi tujuannya satu.
Pakaian memang banyak tetapi benangnya satu.
Mahluk hidup memang banyak tetapi nafasnya satu.

( Puisi Bahasa Telugu )

Beberapa Jeevas (individu) duduk di sini. Mereka mempunyai badan yang berbeda, tetapi hanya ada satu Tuhan yang tetap ada di dalam semua badan itu. Karenanya, Siapapun yang kalian lihat, mereka adalah Tuhan. Siapapun yang kalian cintai, mereka juga adalah perwujudan dari Sang Ilahi.


Kalian semua menemui berbagai kesulitan dalam kaitan dengan deha Bhranthi (penyelidikin antara diri dengan badan) dan perbedaan dalam merasakannya. Engkau sendirilah penyebab utama dari berbagai kesulitan tersebut. Baik maupun buruk adalah produk dari pikiranmu. Engkau boleh belajar banyak tentang berbagai hal dan memperoleh beberapa gelar, tetapi Atma Thathwa (Prinsip Atmic) itu adalah satu dan hanya satu.


Kebenaran yang sama telah diterangkan dalam ungkapan nyata yaitu; Ekameva Adwitheeyam Brahma (Tuhan adalah satu tidak ada yang duanya ) dan Ekam Sath Viprah Bahudha Vadanthi (Kebenaran adalah satu; Hanya orang bijaksana yang mengatakan banyak nama/cara). Kalian harus menjaga kebenaran ini di dalam hati dengan selamat dan aman.


Engkau menganggap seseorang sebagai musuhmu. Tidak, tidak; itu tidak benar. Hal tersebut hanyalah sebuah perubahan dalam sikapmu, kasihi mereka yang engkau anggap sebagai musuh. Tidak ada perubahan pada mereka sama sekali. Segalanya di dunia ini terdiri dari reaction, reflection dan resound. Bagaimanapun juga, kenyataan hanya satu. Jika kalian kembangkan sikap seperti ini, maka engkau akan dapat mengalami kebahagiaan apapun.


Kalian berpikir "Swami selalu gembira dan tersenyum. Bagaimana mungkin?" Ya; Aku selalu tersenyum! Alasannya adalah karena Aku memperlakukan semua orang adalah satu. Kebahagiaan dari semua diantara kalian adalah makananKu. Karenanya, kalian juga mestinya mengembangkan sikap seperti ini.


Baru - baru ini, anak-anak mempertunjukkan sebuah permainan. Aku merasa sangat bahagia melihat itu. Anak - anak membuat pertunjukan tersebut dengan semangat kesatuan.


Kita menggunakan kata-kata 'aku' dan ' kita'. Dari mana kata 'kita' datang? Ia datang dari 'aku'. Tanpa 'aku', disana tidak ada 'kita'. Seperti itu, 'aku' adalah satu dan hanya jadi satu kesatuan. Seperti sebuah pilar kayu yang vertikal. Namun ketika potongan kayu yang lain dipaku bersilangan ditengah secara horisontal, maka kayu tersebut akan menjadi sebuah salib. Ini berarti bahwa ketika 'aku' (ego) hilang, maka ia akan menjadi sebuah salib. Kita harus selalu mencoba untuk menjaga 'aku' hanya satu. Anggaplah semua orang sebagai saudara - saudarimu. Saudara – saudari ini bukanlah satu kesatuan yang terpisah. Semuanya satu. Jika engkau menyelidiki, segalanya di alam semesta ini menghadirkan hanya prinsip keesaan. Jika engkau menanamkan kebenaran ini dengan kuat di dalam hatimu, perasaan yang sama akan tercermin dimanapun berada.


Seumpama engkau mencintai seorang wanita. Siapa dan bagaiaman wanita tersebut? Ia adalah dirimu juga. Ini berarti engkau mencintai dirimu sendiri! Wanita tersebut tidaklah terpisah darimu. Kapanpun engkau memperlakukannya secara terpisah denganmu, engkau mengatakannya sebagai "istri". disisi lain, kapanpun engkau memperlakukannya satu denganmu, maka engkau menjadi satu. Sadarilah kesatuan ini.


Apa yang menjadi alasan mengapa ada perbedaan dalam setiap mahluk yang hidup di dunia ini? perbedaan mereka adalah penjelmaan dari prinsip yang Ilahi Ekoham Bahusyam (hanya satu sang Ilahi yang bermanifestasi menjadi banyak).

Perwujudan Cinta kasih! Para Siswa yang Tehormat

Kalian semua harus menjadi perempuan dan laki – laki yang ideal. Hanya ketika kalian dipimpin oleh hidup yang ideal maka seluruh masyarakat akan menjadi ideal. Jangan biarkan perbedaan menerpa antara orang yang itu atau orang yang ini. "Semua adalah satu; perlakukan sama untuk semua orang". Ingatlah prinsip ini selalu. Baru setelah itu kalian dapat disebut siswa yang ideal. Atau dengan kata lain, kalian barulah disebut sebagai orang terpelajar.


Siapakah yang disebut orang terdidik dalam arti yang sebenarnya? Yaitu orang yang telah menyadari bahwa semuanya adalah satu. Pendidikan menyiratkan hanya belajar. Disisi lain, vidya adalah sesuatu yang melambangkan keesaan. Vidya memancarkan terang tentang keesaan dengan Tuhan. Jika kalian hilangkan penerangan ini, kalian tentu tinggal didalam kegelapan.

Perwujudan Cinta Kasih!

Biarkan cinta kasihmu menuju ke arah Tuhan, dan hal itu akan menganugerahkan kebahagiaan kehadapanmu. Jika engkau mengarahkan cinta kasih ini kepada orang per orang dan kepada obyek - obyek duniawi, mungkin wajar hal ini terjadi sekali - sekali. Namun jika engkau kebetulan bertemu dengan siapapun juga, kembangkan perasaan bahwa mereka adalah semua saudara -saudarimu.


Suatu ketika, seorang pria sedang melakukan sebuah pertemuan. Ia mulai berpidato "Yang terhormat saudara - saudari". Tetapi ia menyatakan kecuali satu orang wanita. Seseorang menanyakan mengapa? Ia menjawab bahwa wanita itu adalah istrinya. Pada hakekatnya, jangan ada perkecualian yang dibuat/disampaikan, selama ia berpidato dihadapan semua orang mereka semua sebagai saudara-saudari. Tetapi ketika ia menikah dengan wanita itu, ia akan menjadi istri nya. Jika tidak ada hubungan bersifat perkawinan antara mereka, maka semuanya adalah satu. Aku mendesak kalian sekali lagi untuk menuntun hidupmu dengan sebuah perasaan keesaan dan perasaan berbagi.


Arjuna, di antara Pandava bersaudara, telah menangkan Droupadi dalam Swayamvara (sayembara). Ketika Pandava kembali kerumah bersama dengan Droupadi dan menceritakan kepada ibu mereka bahwa mereka telah membawa pulang sebiji buah, dengan segera Ibu Kunthi menyarankan mereka untuk berbagi dengan sama rata diantara lima orang dari mereka, tanpa sadar bahwa mereka sebenarnya mengatakan bahwa buah yang dimaksud itu adalah Droupadi. Sehingga, Droupadi menjadi isteri yang suci dari ke lima Pandava.


Bahkan Tuhan Krishna membuktikan tentang kesuciannya seperti ini:

Draupadi dengan patuh dan hormat mematuhi perintah dari para suaminya. Dia tidak pernah mengatakan kepada seorangpun diatara mereka (Pandava) bahwa dia tidak punya waktu untuk melayaninya. Dia telah dicukupi dengan apapun yang didapat didalam hidupnya. Dia adalah contoh kesucian yang tertinggi dan tidak ada yang bisa menandinginya dalam hal ini.

( Puisi Bahasa Telugu )

Pandava membagi bersama dan menjaga satu dengan yang lainnya dan menerapkan hidup yang disiplin dan terkendali.
Aku dalam kondisi yang baik. Tak seorangpun merasa cemas akan kesehatanKu. tidak hanya badanKu, segalanya dalam kondisi baik. PikiranKu tidak goyah. Aku mempunyai kemantapan pikiran selama - lamanya. Badan boleh mengalami beberapa perubahan; tetapi Aku selalu memancarkan ke-IlahianKu sendiri.


Orang – orang bertanya "Swami! Engkau selalu tersenyum! Engkau tidak pernah menghadapi duka cita?" Tidak. Sama sekali tidak! Duka cita tidak pernah menerpaKu. Apapun yang harus terjadi maka akan terjadi. Jika kalian mencemaskan tentang hal itu, bisakah dihindari? Itu akan mendorongmu kearah keragu-raguan. Karenanya, hendaknya jangan memberi ruang untuk keragu-raguan sama sekali. Sekali pikiranmu khawatir, maka kekhawatiran itu tidak akan pernah berakhir.


Engkau menjadi khawatir ketika, "Ujian sekolah dekat; Oh! Tuhan! Bagaimana caraku mempersiapkan diri!" Apakah ini yang disebut kekhawatiran? Mengapa engkau takut untuk menulis jawaban untuk pertanyaan – pertayaan tersebut, yang engkau telah ketahui? Tentunya kalian akan berhasil dalam ujian tersebut. Jangan kembangkan ketakutan menghadapi ujian sekolah.


Tak seorangpun dapat mengukur jarak antara langit dan bumi. Hal Itulah mengapa dikatakan bahwa langit berwarana biru. Dengan kata lain, tidak ada yang dapat menguraikan wujud Sang Ilahi. Dalam kaitan melukiskan Tuhan, seniman mulai menggunakan warna biru. Sesungguhnya, Tuhan tidak punya warna sama sekali! Jika Tuhan berwana biru, Ia tentu sudah ditaruh dalam sebuah pameran sebagai suatu obyek yang mengherankan.


Sifat Ilahi tidak bisa diubah. Kalian boleh berubah; tetapi Atma dalam dirimu tidak pernah mengalami perubahan apapun. Karena Ia bersifat nirgunam, niranjanam, sanathanam, nikethanam, nithya, suddha, buddha, mukta, nirmala swarupinam (Tuhan tidak berwujud, tidak bercela, kekal , abadi, murni, bersinar, bebas dan merupakan perwujudan dari kesucian). Itulah mengapa dikatakan, Buddhi Grahya Matheendriyam (Atma ada diluar indiria dan hanya dapat dipahami oleh kecerdasan).


Milikilah sebuah nama untuk diri kalian agar menjadi anak yang baik. Bawalah kehormatan orang tuamu. Juga, jadikan dirimu sebagai kebanggaan masyarakat. Jika masyarakat menjadi baik, hal itu bisa terjadi hanya melalui para siswa. Kini, dimana saja para siswa kita berada, orang-orang mengatakan mereka sangat baik. Aku telah memperoleh berita itu. Cobalah untuk berbuat sesuai dengan nama baik itu. Aku tidak bercita-cita untuk hal yang lain.


Aku akan memberi apapun juga yang kalian inginkan. Sesungguhnya, Aku memberi diriKu kepadamu. Semoga kalian semua berbahagia! Jangan bertengkar dengan siapapun. Jangan menyakiti orang lain. Semoga kalian semua hidup menjadi saudara dan saudari! Itulah buah dari pendidikan. Itu pula yang merupakan pendidikan yang sebenarnya. Kendati mereka memiliki kecerdasan dan pendidikan, itu merupakan sebuah hal untuk mengingatkan bahwa jangan menyerah terhadap sifat jahat .

Selalulah perlakukan dirimu sebagai anak-anak yang baik. Yang paling utama dan pertama, buatlah orang tuamu bahagia. Jika tidak bisa membuat orang tua kalian bahagia, bagaimana mungkin kalian membuatKu bahagia? Karenanya, kalian semua harus pulang ke rumah dan hidup dengan gembira bersama orangtua kalian. Dengan demikian, Aku juga akan berbahagia. Kapanpun orang-orang memujimu, katakan bahwa kalian adalah seorang siswa Universitas Sri Sathya Sai, ini merupakan suatu hal yang membanggakanmu begitu juga dengan Institusi ini.


University Grants Commission (Komisi yang menentukan sebuah lembaga layak atau tidak menjadi Universitas) di New Delhi tidak mengakui beberapa institusi bidang pendidikan di negeri ini dalam jangka waktu yang panjang, sedangkan Sri Sathya Sai Institute of Higher Learning telah dirundingkan statusnya menjadi Universitas hanya dalam dua tahun sejak awal dibentuknya.


Dahulu sebelum dinaikkan statusnya menjadi Universitas, Dr. Madhuri Shah yang merupakan Pimpinan University Grants Commission (U.G.C) mengunjungi Puttaparthi dan mengajukan proposal untuk membuat Institut kita menjadi Universitas. Beberapa hal yang memberatkan telah diangkat didalam proposal tersebut mulai dari dibentuknya institut ini hingga memasuki tahun kedua dan kesimpulannya saat itu bahwa Institut ini tidak memenuhi syarat untuk dinaikkan statusnya menjadi sebuah Universitas dalam waktu yang sedemikian singkatnya (Dua tahun).


Dr. Bhagavantham ada bersama kita pada waktu itu, menterjemahkan pidatoKu. Ia dengan penuh percaya diri berkata "Ini tidak mungkin; tidak mungkin". Aku menceritakan kepadanya dengan tegas bahwa hal itu mungkin saja. Sesudah itu panitia U.G.C mengunjungi Institusi kita dan dengan suara bulat merekomendasikan untuk menaikkan statusnya dari Sri Sathya Sai Institute of Higher Learning menjadi Universitas. Para panitia tersebut telah mengakuinya dengan mengatakan, "Ini adalah perguruan tinggi pertama" yang dinaikkan statusnya menjadi Universitas sejak dua tahun dibentuk”


Kemudian, Dr. Madhuri Shah datang ke sini untuk membuka secara formal Universitas ini. Dia secara terbuka mengatakan dalam sebuah pertemuan, "Dr. Bhagavantham! Engkau berkata tidak mungkin untuk membuat institut ini menjadi sebuah Universitas dalam waktu sedekat itu. Bagaimana mungkin dimengerti sekarang?" Sri Sathya Sai Institute of Higher Learning telah menjadi sebuah Universitas, sejak itulah Institute ini telah diubah penuh statusnya menjadi Universitas dengan dukungan dari semua pihak.


Semua siswa kita adalah orang yang berkarakter mulia. Mereka berkelakuan baik dan berpendidikan. Kalian barangkali tidak mengetahui bagaimana Universitas Sri Sathya Sai kita terkenal diseluruh penjuru dunia, terutama di Amerika Serikat.


Sekitar 180 para alumni (Mantan siswa sekolah Sai) sekarang bekerja di Amerika dalam berbagai bidang yang berbeda. Baru-baru ini, mereka semua datang kesini dalam satu kelompok. Mereka berdoa kepada Swami, " Swami! Kami tidak ingin pergi dari rumah kami di sini. Setelah kunjungan ini kami akan kembali langsung ke Amerika dari sini" Seperti itulah pengabdian atau dedikasi dan cinta kasih mereka terhadap Swami dan Universitas Sri Sathya Sai.


(Bhagawan kemudian memanggil Dr. Michael Goldstein, Ketua dan Direktur, Sri Sathya Sai World Foundation dan menyuruhnya untuk berbicara beberapa menit tentang para alumni yang sekarang bekerja di Amerika.)

Sumber (English): http://www.sssbpt.org/Pages/Prasanthi_Nilayam/Convocation_2007.htm
Diterjemahkan oleh; giri

 

Berikut adalah audio dari wacana ini: